08 April 2012

This is the first time!

Seumur-umur, aku belum pernah mendapatkan sms yang isinya 'brutal' sekali. Sunggu, karena aku juga tidak pernah mengirimi orang lan sms yang brutal dan ganas. Hal ini berawal dari aku membeli aromaterapi untuk kamarku yang berbau musk dan jasmine. Aku membelinya karena baunya sangat refreshing. Sebelumnya aku minta ijin ke kakak kelas karena aku akan menggunakannya di kamar yang isinya banyak orang. Mereka mengijinkan, maka aku membeli aromaterapi dan perlengkapannya habis Rp 35.000 di Yan's Keramik. Ini sudah diskon lho, karena harga aslinya adalah Rp. 37.500. Maka dengan bangga aku memakinya di kamar. Sungguh sangat relaxing. Namun ketika aku turun dari kamar bertemu dengan temanku dan berselang beberapa waktu, muncullah sms ini di hp ku

Mas Manaf brengsek, jambu perih mataku ndul,

from SA J W

Aku sungguh kaget membacanya, bisa-bisanya adik kelas mengirim sms seperti itu. Namun aku hanya bersabar, it's fake. Aromaterapi nggak membuat mata perih. Aku tahu dia menyebutkan seperti itu agar dia boleh matiin aromaterapi yang aku pasang. Aku hanya menjawab terserah, memang apa yang bisa aku lakukan, biarlah dia menang malam itu, toh nggak ada gunanya marah dengan orang seperti 'itu'.
Paginya, aku memberi tahu kakak kelasku, dia yang menulis atau memang si W yang menulis sms itu? Tapi dia menjawab bahwa W yang menulis, maka dari itu, aku diam saja dan membiarkannya berlalu. Aku hanya berpikir bahwa sungguh munafik dan konyol berbohong agar orang lain menuruti apa yang kita inginkan. Tapi aku sudah bicara padanya, kalau kamu ingin aku melakukan apa yang kamu inginkan, aku bilang "Kamu nggak perlu berbohong dan menyakiti perasaan orang lain. Jujur aja, hal itu malah membuat lega aku". Aku memberitahunya dengan wajah datar dan sedikit geleng-geleng kepala, ada-ada saja, pikirku.
Soal mata dia yang perih, pasti karena laptop. Karena dia memakai laptop dari sore hingga malam, pasti perih karena pedas kekurangan air mata. Tapi ketika dia membantah, aku nya minta pendapat kakak kelas yang lain, memang yang lain perh matanya? Tidak jawab mereak. Jadi aku putuskan dan aku berbicara kepada si W, "Itu malah bagus lo untuk ide penelitian. Bagaimana sebuah aromaterapi alami membuat mata perih". Dia hanya menundukkan kepala, kalah.
Sungguh wasting energy melayani orang caper seperti itu.

2 komentar:

Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,