28 Februari 2013

Try Out 2 UNAS

Sejak Senin, 25 februari kemarin, sebenarnya ada try out 2 Kota Malang untuk SMA. Alhamdulillah, tanggal 27 kemarin sudah selesai dan aku bisa menghabiskan waktuku untuk membaca novel dan juga melakukan aktivitas yang aku senangi. Apa? browsing lah.
Ok, try out 2 kmearin rasanya ngak terlalu bagus menurutku. Nilaiku meningkat, namun belum terlalu signifikan untuk bisa mencapai rata-rata 8 keatas. Raanya jadi sedih. Ok, mungkin terdengar melankolis, namun beberapa hari ini aku selalu sedih dan kurang fokus terhadap try out 2 ini.
Aku berharap aku bisa menjadi ceria seperti dulu. Ketika SMP, aku selalu ceria, otak ini rasanya encer. Namun sekarang, waktu SMA ini otakku rasanya kok nggak encer ya, perlu di push berkali-kali agar apa yang aku pikirkan benar-benar bisa dilaksanakan.
Back to my try out. Aku hanya berharap bisa rata-rata 7 untuk ini. Doain aja aku bisa.

23 Februari 2013

Feel The Feeling

I have a compunction about letting my blog empty for several days. I've been busy this week with bunch of assignments from teacher awaiting to finish. Besides of that, the SAT results that come up last week also distract my days little bit.
Just say honestly, when you have a high hopes and then you can not reach that hope, how do you feel? Sad right? That also happen to me when I read the announcement on 14th February (It supposed to be a love day, but it didn't happen for me), I just laugh at my screen, my SAT score was 1130, 100 minus from my expected score. So, my dream to study in the USA is nearly finished. However, a magic happen few days ago when Mr. Daryl came to my school, giving announcement about the SAT.
I still have a chance to go, but it might be difficult. I was relieved at that time when I know this. I still have a hope, but I should acquiesce my chance to join Invitation program  from local university. Invitation program is an admission program when the student can choose their major without test, it basic on academic excellence through high school or achievements. 
I just want you guys to pray for me. I do hope that I still can go to USA so then I can go to the UK and then I can be really happy because I can reach my dream. Please please please

12 Februari 2013

UNAS Sindrom

UNAS 2 bulan lagi. Bagi temen-temen yang sudah kelas 3 SMA, pasti sudah mulai ngerasa deg deg-an dan juga stress kalau memikirkan hari penentuan tersebut. Gimana nggak, proses belajar kita selama tiga tahun di SMA akan ditentukan oleh 3 hari ujian nanti. Untungnya, tahun ini kriteria kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai UNAS, namun juga performa di kelas yang dibuktikan dengan hasil rapor yang memenuhi standard. Itu berita baiknya, namun bagi sebagian orang, UNAS tetap saja menjadi beban, dan aku termasuk di dalamnya.
Beban maksudnya apa? Ya karena ini UNAS, setiap orang menjadi merasa memiliki tanggung jawab untuk memperoleh nilai yang bagus untuk itu. Bukan karena aku achievement oriented. Tetapi karena aku ingin agar guru-guru itu tahu bahwa aku serius untuk memperoleh nilai yang bagus dan membuktikan bahwa hasil pengajaran mereka tidak sia-sia.
Masalahnya adalah, semakin dekat dengan UNAS, gangguan yang ada juga semakin besar. Godaan untuk berleha-leha, juga godaan untuk tidak serius. Trust me, aku sudah cukup berpengalaman dalam hal seperti itu. Hasilnya, sungguh sangat buruk. Nilaiku, terutama Math and Physic belum pernah naik dari angka 5. Jadi, goalku untuk TO 2 nanti adalah menaikkan mereka menjadi diatas 5. Kasihan sekali terus dibawah.
Usaha ku untuk menaikkan standar nilai juga terhalangi dengan UNAS sindrom yang ditandai dengan gegabah, kurang tidur, gampang lupa, dan juga ceroboh. Beneran, ini terjadi di aku. Ya, mungkin hal ini tidak tejadi di orang lain, namun ini sungguh-sungguh terjadi pada diriku. Buktinya, aku sudah berapa kali ini kelupaan barang, yakni flashdisk, kacamata, dan handphone ku. Aku hampir selalu kelupaan untuk selalu membawa kacamata, membawa hp ku, atau membawa flashdisku yang hampir selalu ketinggalan.
Hp ku sekarang juga hilang, ketinggalan di kelasku. Aku hanya berharap ini nggak akan bertahan lama, aku berharap semoga hp ku selamat di kelas, tidak ditemukan oleh satpam yang nanti bakal berujung pada detention. Ah, God, please help me.

07 Februari 2013

2013 Resolution: Lebih Teliti

Ketelitian adalah masalah yang sangat krusial namun jarang sekali aku perhatikan dengan sungguh-sungguh. Atau, memang dari dulu aku sudah terbiasa kurang teliti, jadi ada beberapa pekerjaanku yang sayang banget gara-gara kurang teliti tidak menghasilkan sesuatu yang maksimal. Contohnya yang paling melekat adalah kegagalanku di LPIR tahun 2008 gara-gara daftar pustaka penelitianku tidak ada di dalam makalah yang diberikan ke juri. Padahal, presentasiku sudah memukau mereka. Sebenarnya ini bukan murni kesalahnku sih, ini adalah bagian dari kesalahan teknis yang dilakukan fotokopian, namun tetap saja seandainya aku mau mengecek dulu, hal tersebut tidak akan terjadi kan?
Selain itu, kekurangan teliti ku juga berimbas pada nilai-nilai ulanganku yang cenderung biasa biasa saja. Biologi, yang merupakan pelajarn yang seharusnya aku bisa dapat nilai 9, hanya kudapatkan nilai 8-an disini, gara-gara kurang teliti. Selain itu, banyak kejadian serupa yang membuat aku geleng-geleng kepala gara-gara kekurang telitianku. 
Masih ingat sekali aku dulu waktu karya tulis ilmiah menghabiskan kertas hampir satu rim gara-gara kurang teliti. Entah itu marginnya salah, paragrafnya kurang bagus, tidak memenuhi EYD, titik nya kurang, halamannya salah, dan sebagainya. Sehingga aku harus ngeprint berkali-kali yang tentu saja menghabiskan kertas dan tenaga.
Oleh karena itu, di tahun 2013 ini aku ingin menjadi lebih teliti. Pengalamanku dengan kekurang telitian juga mnejerumuskanku pada nilai jelek di ujian SAT 1 ku pada 3 November tahun kemarin, aku hanya berharap di tes SAT 1 ku yang kedua kali pada 26 Januari 2013 ini, nilaiku bisa diatas 1200, semoga bisa 1230 lah, mengingat aku sudah teliti disitu. 
Kejadian yang sangat ceroboh pernah aku pikir telah aku lakukan pada saat ujian, yakni aku salah memasukkan kunci jawaban ke dalam lembar jawaban yang salah. Waktu itu aku pikir sudah section 7, padahal masih section 6. Aku disadarkan teman-temanku kalau kita masih mengerjakan section 6. Mendengar hal tersebut, aku langsung panas dingin, aku cek lembar jawabanku begitu kami diizinkan untuk duduk kembali. Thanks God, ternyata aku nggak salah. Kejadian tersebut cukup memberikanku wake up calls untuk menjadi lebih teliti.
Jadi, menjadi lebih teliti akan menjadi salah satu goals ku di tahun 2013 ini. Apalagi tahun ini akan penuh dengan ujian, ujian, dan ujian. Just wish me luck and succeed in achieving my goals!

06 Februari 2013

Easy A

I must warn you, I will not review the Easy A movie starring Emma Stone, this is about my first 'good score' in Chemistry. This is really 'something' to say, but I have to say that i'm little bit proud to my self because I can earn good grade!
So, this is about electrolysis experiment. I had a experiment in Chemistry subject about electrolysis. We should know how to use the apparatus, how to deal with the reaction, and how to write a good report. Experiment is my favorite thing in school, like Biology experiment, Chemistry, or Physic. Because this is the time when I can get shine! But, most importantly I also proved that I am more than average student.
So, this will be my goals in 2013, to be a better students and let my light shine, (not hiding in my cave)

Meraih Mimpi Nggak Ada yang Salah

Pagi ini saya sedikit berdebat dengan adik kelas saya. Hal ini disebabkan dia berkata bahwa anak yang pindah haluan, maksudnya dulunya ambil jurusan IPA waktu SMA kemudian pindah ke jurusan yang berkaitan dengan IPS waktu kuliah itu munafik. Saya kakget tentunya, bagaimana mungkin definisi munafik bisa seluas itu? Bukannya mereka yang pindah haluan itu hanya karena baru tahu bahwa hati mereka di IPS? Dia juga berkata dengan pindah haluan tersebut berarti mereka mendorong hegemoni anak IPA? Bagaimana mungkin? Apa sebenarnya kelompok IPA dan IPS itu? Bukannya seharusnya penggolongan itulah yang mendorong diskriminasi? Di luar negeri tak ada yang namanya anak IPA atau IPS. 
Diskusi panas yang singkat tadi diawali dengan pertanyaan saya kepada adik kelas mengenai pembelajaran business studies yang diberikan kepada kelas 10. Kemudian adik kelas saya yang satunya menyahut, pembelajran tersebut useless. Saya tak terima, mana ada ilmu yang useless? Meskipun tingkat intelegensi dia mungkin diatas saya, tapi kalau dari segi falsafah pembelajran saya sepertinya lebih paham. Tidak ada ilmu yang useless, pasti semua ada manfaatnya. 
Dia beralasan lagi karena pelajaran business studies nantinya tidak akan dipelajari lagi ketika akan tersebut masuk IPA. Perlu diketahui, di Indonesia, siswa SMA dijuruskan untuk mengambil pelajaran IPA atau IPS. Bebarap sekolah bahkan ada jurusan agama maupun bahasa. Hal ini sangat berbeda dengan yang ada di luar negeri dimana mereka mengemabil pelajaran yang mereka sukia dan focus di dalamnya, di Indonesia siswa siswi malang ini harus mempelajari satu paket penuh IPA (Matematika, Biologi, Kimia, Fisika), atau IPS (Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Sosiologi). Mereka tidak dapat memilih lagi pelajaran-pelajaran yang mereka sukai kecuali berpacu pada apket pelajaran yang sudah ditentukan. 
Nah, dari situlah adik kelas saya tadi berkata bahwa mempelajari IPS untuk anak IPA itu tidak berguna, orangnya itu adalah munafik. Ekstrem senkali pernyataannya. Dari sudut pandang saya pribadi, pernyataan tersebut salah. Karena, di abad 21 ini, para pemenangnya malah cenderung dari otak kanan, yang mampu melihat keteratura dari kekacauan. Untuk itu, otak kiri dan otak kanan harus disatukan. Orang IPA juga harus tahu dunia IPS, tahu bisnis, tahu eknomin, sehingga ketika mereka sudah dewasa dan ingin berwirausaha, mereka mampu mengamalkan ilmu mereka untuk kehidupan yang lebih baik. Sehingga, mempelajari IPS itu tidak ada salahnya dan tidak munafik. 
Anak-anak IPA yang pindah haluan ke IPS itu karena mereka baru menemukan impian sebenarnya meeka di dalam dunia IPS itu. Banyak teman saya yang ingin mengambil jurusa IPS seperi bisnis, manajemen, akuntansi, eknonomi, dan lainnya ketika waktu kuliah nanti. Mereka tidak munafik. Saya sendiri adalah anak IPA yang dulu juga sempat mempelajari IPS dan saya menyukainya. Saya juga menyukai science meski ilmu science saya harus terus diasah. 
Jadi, tidak ada yang namanya munafik dalam menuntut ilmu dan tidak ada yang namanya ilmu yang useless. Yang ada hanyalah telat menyadari passion nyata dan ilmu yang tidak dimanfaatkan. Saya sendiri suka memanfaatkan ilmu IPS untuk tujuan baik, seperti menganalisis dampak ilmu otak kiri tersebut terhadap masyarakat. Perlu diketahui juga, saya juga ingin berkarir dalam green economy.

03 Februari 2013

Mengenai Saya

Kebenaran menyergap saya seperti cahaya yang tiba-tiba muncul ketika saya dalam gelap, menyebabkan buta sesaat. Kebenaran tersebut adalah mengenai diri saya sendiri. Saya tahu bahwa saya lebih jago untuk berbicara dengan suasana formal daripada suasana nonformal. Aneh mungkin, tapi itu adalah hal yang membuat saya nyaman daripada berbicara secaar nonformal. Selain itu, saya juga tidak terlalu jago untuk basa basi kepada orang yang pangkatnya lebih tinggi dari saya. Misalnya, saya berbicara dengan kepala sekolah, maka saya tidak tahu harus bicara mengenai apa, karena secara jabatan, beliau lebih tinggi. Namun ketika aku dikasih junior, maka aku akan bisa lebih mengakrabkan diri. Aneh bukan?
Selain itu, saya baru menyadari kalau saya lebih mirip Ayah saya daripada Ibu saya. Ayah saya lebih pendiam, dan sepertinya saya mulai tumbuh kearah situ. Menjadi tipe pemikir, meski pun bakat berkomunikasi masih ada dalam diri saya. Saya mungkin lebih baik diam daripada bicara.
Hal yang mengagetkan lagi adalah bahwa saya selama SMA ini jarang sekali membuat joke yang bisa membuat tertawa terpingkal pingkal. Saya cenderung menjadi pasif dan kurang tertawa, meskipun saya bahagia. Jujur, saya tidak tahu mengapa, mungkin karena kedewasaan atau apa, saya tidak tahu. Namun inilah yang aneh. Mungkin, karena saya ini adalah gemini, yang memiliki kecenderungan kepribadian ganda.
Saya cenderung tertutup di SMA ini, menurut saya sih. Tidak ada guru yang terlalu dekat dengan saya secara emosional. Tak ada satu pun. Bahkan SA saya yang seharusnya menjadi orangtua kedua syaa, lebih saya pilih sebagai salah seoarng yang harus tinggal di luar lingkaran saya. Mungkin, karena saya orangnya terlalu menghargai privasi orang-orang atau karena say belum bisa menaruh kepercayaan pada orang lain, terutama kepercayaan mengenai diri saya sendiri.
Hal lain yang lebih aneh adalah, say bisa bercerita apa pun kepada teman-teman sewaktu SMP saya, karena mereka sudah seperti saudara. Sangat berbeda dengan teman yang ada di SMA ini. Jangan tanya saya kenapa, karena saya juga bingung. Meskipun  begitu, saya yakin setelah lulus dari sinilah, persaudaraan itu barub bisa tumbuh subur. Mungkin juga persaudaraan itu sudah tumbuh, nmaun syaa tidak menyadarinya karena kami semua tinggal satu atap dan tahu luar dalam sesama, jadi malah seperti nothing special. Meskipun  begitu, diathun 2013 ini saya ingin membuat projek biografi teman-teman saya untuk sya pajang di blog ini. Saya mungkin bisa datang ke kamar mereka dan mulai mewawancarai mereka. Ide bagus, namun harus segera dilaksanakan sebelum UNAS atau malah setelah UNAS, yang penting sebelum lulus. Sambil mengakrabkan diri.

The Script- Breakeven

Before you read this lyric. You should know me that I'm not the person who so updated with new song and many things. My goals in here are, I want to share the song that i like and telling my feeling about the song.
Breakeven is one of the best song I liked from The Script, an Irish band. It tells about the break of relationship. However, this song is really have a 'happy' tone, so you will not know if the content is so gloomy.


"Breakeven", by The Script

I'm still alive but I'm barely breathing
Just prayed to a God that I don't believe in
'Cause I got time while she got freedom
'Cause when a heart breaks, no, it don't break even

Her best days were some of my worst
She finally met a man that's gonna put her first
While I'm wide awake she's no trouble sleeping
'Cause when a heart breaks no it don't break even... even... no

What am I supposed to do when the best part of me was always you?
And what am I supposed to say when I'm all choked up and you're ok?
I'm falling to pieces, yeah,
I'm falling to pieces

They say bad things happen for a reason
But no wise words gonna stop the bleeding
'Cause she's moved on while I'm still grieving
And when a heart breaks no it don't break even, even... no

What am I gonna do when the best part of me was always you?
And what am I supposed to say when I'm all choked up and you're ok?
I'm falling to pieces, yeah,
I'm falling to pieces, yeah,
I'm falling to pieces
(One still in love while the other one's leaving)
I'm falling to pieces
('Cause when a heart breaks no it don't break even)

Oh, you got his heart and my heart and none of the pain
You took your suitcase, I took the blame.
Now I'm tryna make sense of what little remains, ooh
'Cause you left me with no love and honour to my name.

I'm still alive but I'm barely breathing
Just prayed to a God that I don't believe in
'Cause I got time while she got freedom
'Cause when a heart breaks, no, it don't break...
No, it don't break
No, it don't break even, no

What am I gonna do when the best part of me was always you?
And what am I supposed to say when I'm all choked up and you're ok?
(Oh glad you're okay now)
I'm falling to pieces, yeah
(Oh I'm glad you're okay)
I'm falling to pieces, yeah
(One still in love while the other one's leaving)
I'm falling to pieces
('Cause when a heart breaks, no, it don't break even)

Oh, it don't break even no
Oh, it don't break even no
Oh, it don't break even no