31 Maret 2012

Earth Hour: One hour to save the earth




Yeah, finally we have done the earth our in this domritory this night! It was so amazing event although this is not huge and only internal event but this is really mean to us. Pokoknya seneng banget bisa ngerayaain satu jam menyelamatkan bumi.
Bagi beberapa orang, mungkin satu jam nggak berharga sama sekali. Bayangin deh, kira-kira satu jam menyelamatkan wilayah yang gede banget sebesar bumi. Bisa nggak? Kalau kamu orang yang pesimis, pasti kamu akan menjawab nggak bisa. Tapi bagi aku dan teman-temanku disisni, satu jam itu sangat berarti. Bukan kami sok alay atau sok mencintai lingkungan, tapi coba deh bayangin selama satu jam itu kamu matiin lampu di rumah kamu dan ini diikuti oleh hampir semua penduduk bumi. Wow amazing! Pasti kita bisa menyelamatkan bumi lebih mudah kan? Bener nih kata orang, kalau bareng-bareng itu nggak terasa.
Aksi tadi dimulai pada pukul 20.00 WIB> Semua anak di asrama kami sudah berbondong-bondong turun dengan atasan putih. Mulai dari kelas 10,11,12, datang. Bahkan teman-teman day students pun nggak pingin ketinggalan acara yang diselenggrakan satu tahun sekali ini. Jadinya nih, lapangan depan gedung sekolah kami penuh dengan siswa-siswi yang memakai baju putih putih. Yang pasti ini bukan hantu.
Panitia sudah men-set acar ini semeriah mungkin. Ketika kami datang, kami dikasih lilin yang nanti akan dinyalakan sebagai ganti lampu yang akan dimatikan secara otomatis pada pukul 20.00-21.00 WIB. Kemudian semua anak tadi disuruh baris membentuk angka - 60 + yang memiliki arti khusus. - melambangkan bahwa kita mengurangi sesuatu. 60 melambangkan 60 menit yang kita save, dan + melambangkan harapan, yakni bahwa program ini akan ada kelanjutannya, nggak cuma sekedar program yang mati cepat.
Tepat pukul delapan malam, pet! Semua lampu mati diganti dengan cahaya kecil lilin yang romantis dengan alam. Seakan mendukung aksi kami, langit bersinar lebih terang. Bulan pun bercahaya mencumbu rumput dan pepohonan. Apalagi diiringi dengan suara merdu tim paduan suara Parasepuh, menambah khidmat acara ini.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penampilan teater Akar dari SMAN 10 Malang. Tak cukup disini, band yang lagi beken di sma ku juga tampil, 21,00 PM (kitta bacanya twenty one pm). Ditambah dancer yang 'hot' dan juga kegilaan Miss Ricky menambah semarak malam perayaan earth hour. Sayangnya, acara harus diakhiri karena jam malam.
Yang uniknih, tadi sempat foto-foto juga dengan anak anak kelasku, XI IPA 5. Tapi sayangnya aku belum dapet datanya. Mungkin kalau udah dapet, aku akan segera posting foto-foto perayaan kami.

Bikin Cerpen Ternyata Susah

Begini nih kalau nggak terbiasa dengan sastra bahasa indonesia. Memang aku sering baca sastra, tapi kalau menulis sastra? Hmm masih nyoba-nyoba. Dari dulu aku selalu terbiasa dengan menulis karya ilmiah, laporan, berita, pokoknya sesuatu yang berhubungan dengan fakta. Tetapi tiba-tiba aku harus menulis fiktif. Rasanya little bit difficult daripada nulis karya ilmiah.
Meski menulis fiktif, tapi fikitifnya juga harus pake logika. Nggak bisa kita bikin sesuatu yang nggak ada logikanya. Seumpama kamu nyiptain tokoh manusia yang bisa bernafas di dalam air. Maka akan ada banyak pertnyaan yang mengikuti makhluk tersebut. Seperti apakah manusia yang lain juga bisa bernafas di dalam air? Bagaimana caranya ia bisa bernafas? Memakai alatkah? Kutukankah? Dan hal-hal bejibun yang lain.
Disinilah tantangannya bagaimana caranya agar kita bisa meramu fiktif dengan logika. Jika seandainya kita nggak bisa memakai logika disitu, kita harus memberikan alasan yang jelas kepada pembaca mengapa kok nggak bisa dinalar. Aku pernah baca sebuah tulisan yang menyatakan bahwa cerita yang kita tulis sukses jika apa yang kita inginkan itu bisa ditangkap oleh pembaca kita, jika penulis menginginkan A, maka pembaca juga mendapat A. Tidak ada bias pendapat disini. Hal inilah yang membuat cerita itu sukses selain keorisinalan ide dan pengolahan kata.
Yah, pada kenyataannya aku sepertinya lebih jago diteori daripada di praktik kan? Untuk itu aku akan ostingcerpen garapanku nanti kalau udah di juri ya. Kebetulan aku ikut lomba cerpen yang ngadain kedai sinau malang. Semoga ceritaku nyampai dan bisa jadi juara, pesannya juga nggak ilang ke pembaca. Soalnya aku lagi butuh uang buat beli sesuatu, hehehe.

29 Maret 2012

Wabah Tomcat

Aku baru nyadar bahwa bikin artikel itu ternyata nggak mudah. Lebih sulit daripada yang aku bayangkan. Sebenarnya aku suka nulis, tapi pasti terbiasa berita atau nulis jurnal, nggak terlalu sering bikin artikel. Eh, waktu aku nulis artikel ternyata malah lebih cenderung ke berita. Soalnya memang aku jurnalis sih, jadi kalau bikin tulisan lebih enak kepada berita.

Jadi, karena artikel awalku jelek, guruku Pak Utomo meminta aku dan teman-teman sekelasku untuk memuat artikel lagi agar menambah nilai kami.

Jadi, inilah artikelku yang baru

Wabah Tomcat


Akhir-akhir ini, penyebaran Tomcat semakin meluas. Sejak pertama kali muncul pada tanggal 13 Maret lalu di Surabaya, Tomcat sudah mulai menyebar ke daerah-daerah lain di Jawa Timur seperti Gresik, Lmaongan, Sidoarjo, Tuban, Pasuruan, dan masih banyak lagi. Bahkan area penyebarannya sekarang lebih luas lagi meliputi daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, NTB, dan Sulawesi Utara. Hal ini menimbulkan keresahan warga karena diketahui cairan yang dikeluarkan oleh Tomcat ini beracun.
Serangan Tomcat tersebut telah menjadi wabah di berbagai kota di Jawa Timur karena telah menimbulkan sekitar 559 laporan terkait dengan korban cairan Tomcat yang disebut paederin. Dikatakan wabah disini bukan karena tanpa alasan, tetapi kenyataan bahwa serangan Tomcat ini telah menyebar luas dan cenderung meningkat.
Tomcat sendiri merupakan satu dari sekian anggota Insecta yang masuk keluarga besar kumbang (Staphylinidae). Bentuknya seperti semut, namun lebih besar dengan capit di mulut dan ekor yang lancip. Warna tuuhnya merah kecoklatan dengan habitat asli di persawahan dan pantai yang lembap. Sebenarnya Tomcat sendiri merupakan pemakan hama wereng. Jadi bisa dikatakan ahwa Tomcat merupakan sahabat petani. Cairan yang dikeluarkan Tomcat merupakan cairan menyerupai lendir bening yang berbahaya karena dapat menyebabkan kulit menjadi panas dan bereaksi seperti terkena penyakit herpes.
Sebenarnya banyak juga serangga yang bisa menyebabkan wabah selain Tomcat seperti lalat dan nyamuk. Lalat dapat menjadi agen utama penyebar diare karena keiasaan lalat yang hidup di daeerha yang kotor dan penuh kuman. Sedangkan gigitan nyamuk beresiko menularkan penyakit malaria dan demam berdarah melalui virus dan protoza yang dibawa oleh nyamuk dan terinjeksi ke dalam darah manusia lewat gigitan nyamuk.
Serangan Tomcat pada manusia kemungkinan besar disebabkan oleh rusaknya haitat asli Tomcat. Tomcat yang dulunya hidup tenteram di habitatnya terusik dengan adanya alih lahan persawahan menjadi perumahan, perkantoran, dan bangunan-bangunan lain di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan Tomcat mulai menyerang manusia dan menyebabkan kulit kemerahan dan terasa panas dengan cairan yang dimilikinya. Selain itu, predator tomcat yang alami seperti tokek dan cicak juga diburu untuk keperluan-keperluan ekspor, obat, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan populasi tomcat bertambah.
Tomcat sebenarnya bukan hewan yang berbahaya jika tidak diancam oleh keberadaan dan kepentingan manusia yang semakin beragam. Karena tomcat adalah teman petani. Jika saja habitat asli mereka masih bertahan alami, maka tomcat tidak akan melakukan invasi ke pemukiman manusia dan menyebarkan wabah. Namun satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tomcat secara cepat adalah dengan membasminya menggunakan predator alaminya atau menggunakan pestisida alami. Selain itu, jika terkena serangan tomcat jangan pernah menepuknya, cukup ditiup atau disentil pelan. Hal itulah yang sekiranya dapat dilakukan, karena sebenarnya tomcat tidak mengeluarkan lendirnya yang berahaya jika dia tidak terancam.

28 Maret 2012

I hate being sick

I'm sick right now. Although i feel that i'm not sick, but my body is really tired and i just want to lay down in may bed, sleeping to gain a spirit for tomorrow. Nggak enak banget kalau sakit. Kita nggak bisa ngapa-ngapain. Lha gimana bisa beraktifitas kalau tubuh nggak bisa diajak kompromi. Apalagi kepala pusing. Hal itu membuatku menjadi malas.
Aku yakin ini pasti dari kemarin mandi nggak bener. Bayangin aja aku mandi malam pukul 9 malem. Gimana nggak sakit kalau mandi pada waktu malam pake air dingin. Aku sih yang nggak pernah makanya masuk angin paginya. Pertama-tama sih rasanya biasa aja, tapi waktu siang, udah masuk sekolah tubuhku rasanya nggak bisa digerakkan. Padahal aku masih bisa tertawa sebelum itu.
Untung aja tadi nggak ada pelajaran di sekolah. Kebetulan masuk siang, datang makan siang kemudian menunggu guru. Eh yang ditunggu nggak datang karena ada tamu. Akhirnya pelajaran kimia aku habiskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru sambil tidur-tiduran menahan sakit yang mendera. Kepalaku seperti ada yang memukul-mukul memakai palu dan tubuhku seperti dikeringkan. Panas didalam.
Untung akhirnya bisa ikut kloter pertama untuk pulang ke asrama. Sewaktu di bus aku habsikan dengan tidur dan sampai asrama pun aku hanya memperbanyak tidur dan minum air putih. Tak terasa aku bangun hampir setengah enam malam. Cepat aku segera ambil wudhlu karena ternyata aku belum sholat ashar. Dengan penyesalan diirngi bacaan astaghfirullah, aku terburu-buru ke kamar mandi dan sholat.
Barulah pukul enam lebih aku memberanikan diri pergi ke klinik untuk periksa. Setidaknya aku akan dapat paracetamol, pikirku. Tetapi ternyata di G.A ada tamu yang sedang rapat dengan Kepala Asrama yang menggiringku untuk lewat belakang gedung A untuk sampai di klinik. Lorong gelap di G.A membuat diriku sedikit berkeringat dan mengurangi panas tubuhku. Ibuku selalu bilang aklau aku panas aku harus bisa berkeringat supaya sembuh. Tapi ternyata hal itu benar sekali adanya.
Sampai di klinik aku segera disuruh mengukur suhu badan memakai termometer yang aku pasang diketiak. Pertama-tama aku pikir suhu tubuhku normal, eh ternyata aku kurang lama memasangnya. Akhirnya sambil menunggu hasil termometer aku tidur-tiduran dulu di kasur klinik. Sayup-sayup aku dengar suara Bagas yang ternyata juga sakit, Evi, temenku sempat nyeletuk, "Emang anak Manta janjian sakit ya?", aku hanya menjawab dengan senyuman dan bergumam bahwa aku nggak tahu dan itu mungkin saja.
Setelah menunggu lama aku mendapatkan obat yang aku inginkan. Aku balik lewat depan aja. Nggak peduli apa kata satpam yang menyuruhku lewat belakang tadi. Aku toh akhirnya lewat depan juga. Di depan ketemu dengan Pak Yudi, ditanya mengenai kenapa kok nggak ikut jurnalis DBL, aku hanya menjawab bahwa aku sedang berkonsentrasi dengan KIR. Aku harap ini benar.
Samapi di kamar aku segera ambil makan malam dan minum obat. Habis itu aku leyeh-leyeh di aksur melihat teman-temanku mengolok-olok cara bernyanyinya Adele. Entah kenapa aku hanya bisa tertawa melihat mereka menghina penyanyi favoritku. Mungkin aku butuh hiburan disaat sakit ini.
Aku putuskan untuk membungkus diriku dengan selimut tebalku untuk merangsang keringat. Akhirnya aku mulai merasa bahwa keringat mulai keluar dari tubuhku dan suhu tubuhku pun menurun. Aku bisa berjalan-jalan dan membaca-baca artikel, mendengarkan musik, dan mengetik pengalaman sakit satu hari ini.
Sesakitnya aku, aku nggak tahu kenapa masih bisa menulis di blog ini. Mungkin karena aku udah minum obat kali ya, atau karena hobi nulis udah di dalam darahku aku kurang tahu tapi aku suka menulis. Menulis bisa dijadikan ajang untuk merenung. Aku tahu kita butuh sakit agar bisa merasakan kenikmatan kesehatan. Jika kita nggak sakit, kita nggak bakal tahu seberapa nikmat itu kesehatan dan seberap mahal kesehatan itu sehingga banyak orang rela mengeluarkan banyak uang demi kesehatan. (naf/28 Maret 2012)

Galeri USA Education Fair

Demo BBM di depan mall

Register first!

bla bla bla, what is that?




























Louis, Where are you?

The Man with Louis Vuitton

Mau....

Happy Dinner!

Such a funny face!

Makan malam kita, menu dari McDonald

Shopping Universities





Pertama kali melihat surat yang menyatakan bahwa aku akan berangkat ke Surabaya untuk melihat USA Education Fair aku sangat senang. Senang karena bisa memiliki kesempatan untuk melihat lihat seperti apakah pendidikan di USA, terutama pendidikan universitas mereka. Maka ditetapkanlah sekitar hampir 30 anak untuk berangkat ke Suarabaya pada Selasa, 27 Maret 2012. I just remember the 11 grader, they are Virgi, Wafa, Sakha, Jaya, Me (Manaf), Karlita, Sharien, Intan Eki or we called her Memes, Winda (my classmate), Kajol (Actually this is not her real name), Nain, Mutia, and ... i forgot (may be i can added it later).
Ketika matahari tepat diatas, kami berkumpul di depan lobby sekolah. Pada saat ini ada insiden kecil, yakni ada dua orang yang secara mendadak berhalangan hadir karena masih ada di asrama. Mereka adalah Audianda dan Mbak Ulfa. Sayang sekali padahal kami sudah kehilangan Aji yang tidak ikut karena ikut lomba volley. Tapi mau bagaimana lagi. Kami harus mengejar waktu.


Dengan diketuai oleh Mas Galih, kita berangkat dengan kotak yang berisi kue ditangan. Kami berfikir bahwa kami akan naik bus sekolah kami yang bagus, tapi sayangnya tidak ber-AC. Ternyata tidak! Kami naik bus dengan plat mobil yang berawal dengan huruf CC. Katanya sih itu mobil konsulat. Ya Alhamdulillah saja bagi kami. Apalagi menemukan fakta bahwa bus tersebut meski kecil tapi sangat luas dan nyaman.
Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang mengenai apa yang akan kami lakukan disana. Tentunya kmai punya misi yang berbeda. Jika kelas 11 punya misi untuk mengorek informasi di sana, tidak bagi kelas 12. Mereka bebas berjalan-jalan dan bertanya-tanya mengenai kehidupan kampus di universitas yang telah menerima mereka sebagai mahasiswa. Great!. Karena kelas 12 belum makan siang, mereka makan siang di dalam bus. Suara riuh rendah orang membagikan makanan terdengar di dalam bus. Apalagi ditambah kenyataan bahwa tidak ada sendok di dalamnya. Setelah bertanya kesana kemari ke kelas 11, akhirnya beberapa dari mereka pun dapat sendok (karena kelas 11 memiliki jatah nasi kotak dari sekolah). Bau sedap masakan segera tercium, aku hanya tahu kalau menunya adalah ayam.
Setelah itu suasana di dalam bus hening. Banyak anak yang membawa mp3 atau Hp mereka, karena disepanjang perjalanan banyak anak yang mendengarkan musik. Kalau tidak begitu tidur atau bincang-bincang pelan dengan teman sebangku.
Hal aneh terjadi waktu kami sampai di Sidoarjo. Sang Supir sepertinya lupa membawa uang untuk membeli bbm. Akhitnya dengan wajah yang aku tafsirkan sebagai campuran rasa malu dan sungkan, dia meminjam uang kepada Mas Timmy senilai 50.000. Kami yang melihat hanya berbisik-bisik sebentar kemudian kami menyadari hal itu penting dilakukan kalau kita tidak ingin berhenti ditengah jalan karena kehabisan bensin. Anehnya lagi, SPBU tempat kmai berhenti di Sidoarjo sana terlalu mengerikan. Sungguh tidak layak untuk dijadikan sebagai SPHU. Lebih tepat seperti SPBU berhantu atau apalah.
Kami mulai mendekati Surabaya. Sang Supir mulai mendengarkan radio Suara Surabaya disepanjanang perjalanan untuk memantau kepadatan lalu lintas di Surabaya. Mana yang lebih baik jangan dilewati karena macet dan mana yang tidak. Aku pun menyimak berita yang disampaikan. Kebanyakan hanya berita mengenai demo kenaikan BBM.
Kurang dari pukul 15.00 WIB, kmai sudah sampai di Sheraton hotel. Tak bisa aku pungkiri, hotel ini termasuk hotel yang cool. Apalagi di depan hotel kita sudah bisa melihat gerai Louis Vuitton, sebuah brand ternama di dunia yang harganya mencapai jutaan.
Setelah melewati detektor metal yang ada di pintu masuk, aku melihat-lihat interior hotel tersebut. Keren untuk ukuran di Indonesia. Apalagi nuansa klasik dan mewah sangat terasa di dalamnya.
Setelah sampai di dalam ternyata acaranya belum dimulai. Masih ada presentasi mengenai pendiidkan di USA, visa, dan lain sebagainya. Kami memutuskan untuk register terlebih dahulu di stand yang didirikan AMINEF untuk mendapatkan tas dan booklet info mengenai kuliah di USA.
Sambil menunggu acara dimulai, aku dan teman-teman kelas 11 memutuskan untuk merancang pertanyaan yang akan kami ajukan dalam exhibition nanti. Setelah puas dan siap dengan pertanyaan, aku berpencar dan bertanya-tanya mengenai SAT, TOEFL, kepada kakak kelasku. Mereka menyarankan untuk segera belajar untuk memperoleh skor maksimal yang dibutuhkan bagi universitas top di Amerika. Ketika aku berbalik, aku melihat temen-temen cewek berkumpul dan berjalan pelan keluar dari kerumunan. Ternyata mereka mau mencari tempat untuk sholat 'ashar. Karena memang ini sudah waktunya untuk sholat 'ashar. Setelah bertanya kepada petugas, kami tahu bahwa letak tempat sholat ada di Ground Floor. Serentak kami bersama-sama kesana naik lift. Aku membayangkan tempat sholatnya akan sempit dan sedikit kusam seperti yang pernah aku dapati di UPH. Tapi ternyata tidak. Tempat sholatnya cukup luas dan sangat bersih meski ada di Ground Floor. Kakak kelasku menyeletuk, "Nggak heran, ini kan hotel bagus". Aku menganggukinya di dalam hati.
Setelah sholat kami bergegas menuju lantai atas lagi untuk melihat pameran. Sesampainya diatas, ternyata sudah banyak mahasiswa dan pelajar-pelajar lain berkumpul di depan pintu hall yang akan dipakai untuk pameran.

Karena aku dapat bagian untuk mencari informasi mengenai Northern Arizona Univeristy, Northern Michigan Univeristy dan Tulane Univeristy jadi aku bergegas mencari universitas-universitas tersebut disana. Ternyata mereka semua berdampingan, jadi sangat mudah untuk mencari mereka.
Stan yang pertama aku kunjungi adalah Northern Arizona University. Aku bertemu dengan Mrs. Nancy yang sangat baik sekali. Kami berbicara banyak mengenai bagaimana Northern Arizona Univeristy itu dan aku rasa tempatnya sangat indah dan nyaman. Suhu terendahnya adalah 5' C pada musim dingin dan disana itu dry. Tidak seperti negara-negara bagian lain yang lembab, disana cukup kering sehingga malah menambah keindahan. Mrs. Nancy juga bercerita banyak mengenai kemanan disana. Dia pernah berjalan sendirian pada waktu malam dan tidak ada apa-apa, semuanya aman-aman saja. Apalagi ada scholarship yang langsung bisa kita dapatkan jika kita sudah diterima disana. Bagusnya lagi, disana tidak membutuhkan SAT seperti univeritas yang lain. Yang penting hanyalah TOEFL IBT nya min. 70 kalau PBT kalau tidak salah 425. Mudah kan?
Setelah itu aku pergi ke Northern Michigan Univeristy, aku disini bertemu dengan Ms. Miriam. Orangnya sangat ramah dan enak sekali untuk diajak bicara mengenai universitas nya. Sama dengan Northern Arizona Univerity, mereka juga tidak membutuhkan SAT, tetapi TOEFL IBT nya yang penting. TOEFL IBT untuk undergraduate adalah 61.
Yang menjadi misi terakhirku adalah Tulane University. Tapi sayangnya, orang yang jaga, Mr. Jeff spesialis di Graduate study jadi waktu aku tanya ke orangnya, dia cuma menjawab "you can see in our website". Jawaban yang diplomatis sekali menurutku dan aku pikir orangnya itu lelah karena banyak orang yang bertanya mengenai hal tersebut berkali-kali. Jadi daripada bad mood nggak berhasil aku pergi jalan-jalan ke banyak stan, melihat-lihat. Pergi ke stannya AMINEF, College Board, Truman University, terus taking photos and many more. It was fun! Aku jadi bingung mau mengambil jurnalism atau biotechnology atau biomedical engineering. Tapi aku masih punya banyak waktu untuk berfikir dan berkonsultasi dengan guru dan banyak orang.
Tanpa sadar, It's time to go back to our lovely dormitory in Malang. Jadi pada pukul 18.00 kami buru-buru kembali ke bus. Mengambil beberapa foto secara cepat dan berjalan cepat-cepat. Perjalanan pulang pun dimulai.
Di dalam bus, kami makam malam dengan menu dari McDonald. Mas Timmy bilang "Tahu nggak rek, McDonald di Indonesia merupakan satu-satunya McDonald di dunia yang menyajikan menunya dengan nasi". Tapi memang bener sih, orang Indonesia kalau belum makan nasi bukan makan namanya. Di bus inilah aku pertama kali makan nasi tanpa cuci tangan. Akibtanya? Perutkua sakit sampai sekarang (waktu aku nulis ini).






Hal seru di bus pun di mulai. Kakak kelas mulai bercerita mengenai horor. Kami semua menoleh ke dia untuk mendengarkan. Cerita pertama dimulai dengan maraknya bus hantu yang mencari penumpang yang kesusahan. Tapi positifnya adalah cepat sampai di tujuan. Setelah itu, muncul banyak sekali cerita mengenai hantu terutama di asrama kami yang lama di Unibraw. Tak henti-hentinya cerita mengalir, mulai dari penampakan lah, suara-suara aneh waktu malam, suara perempuan menangis di dalam lemari, rambut di kasur, lampu yang padam nyala sendiri. Yang paling parah adalah cerita dari Sakha yang pertama dia nggap keliru gedung. Tetapi ternyata malah ketemu dengan hantu bahkan semapt bersalaman dengan dia yang Sakha dan temannya kira sebagai manusia biasa. Tetapi hal itu baru terungkap beberapa minggu kemudian.
Kami serentah bersyukur kmai sudah pindah ke Tlogowaru. Meskipun tidak aman sepenuhnya juga, tetapi setidaknya di Tlogowaru hantu-hantunya nggak terlalu mengganggu siswa seperti di UB. Akhirnya semuanya diam dan tidur. Bus terus berjalan menuju asrama. Ketika kau terbangun, kami ternyata sudah sampai di Tlogowaru. Menatap cahaya hangat yang menyapa dari jendela-jendala kamar yang terbuka membuat aku ingin segera kembali ke kamarku, mandi dan tidur. Satu hal yang tidak akan aku lupakan ialah bahwa aku harus segera belajar agar bisa diterima di US University. Selain itu, aku juga harus rajin-rajin berdoa dan keep contact dengan mereka. (naf)