30 Oktober 2009

Resensi Lima Sekawan


Kisah-Kisah Petualangan yang Menegangkan
Judul : Lima Sekawan Beraksi Kembali
Penulis :Enid Blyton
Penerjemah :Agus Setiadi
Tahun terbit :2006
Tebal buku :240 halaman
Peresensi : Nadhilla Beladina
Novel ini bercerita tentang petualangan 4 anak yang bersaudara. Georgina, seorang cewek tomboy yang lebih suka dipanggil George., Julian, yang paling tua diantara keempat anak tersebut, yang merupakan kakak kandung Dick dan Anne. Dick, adik Julian dan kakaknya Anne. Dan Anne, yang paling muda diantara keempat anak tersebut. Serta seekor anjing pintar kepunyaan George yang bernama Timmy. Novel ini merupakan novel kedua dari lima sekawan setelah Lima Sekawan Di Pulau Harta.

Cerita dari novel ini adalah petualangan lima sekawan tersebut selama liburan menjelang natal. Paman Quentin, ayah George yang merupakan seorang ilmuwan yang sangat pintar, berhasil menemukan sebuah penemuan yang sekarang sedang diuji coba olehnya.
Beberapa hari kemudian, Paman Quentin menemukan ruang kerjanya dalam keadaan berantakan. Tabung-tabung yang akan digunakan untuk percobaan pecah. Dan yang lebih gawat lagi, tiga halaman yang penting dari bukunya hilang!
Lima sekawan memutuskan untuk menyelidiki apa yang terjadi di balik semua ini. Pada suatu malam, lima sekawan mendapatkan petunjuk tentang jalan rahasia yang terdapat di dalam rumah George. Lalu, apakah lima sekawan dapat menemukan jalan rahasia tersebut?
Novel ini terasa begitu nyata. Membuat kita ikut berdebar-debar ketika membacanya. Novel ini disajikan dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Pada dasarnya, novel ini bertujuan untuk menghibur pembaca. Namun, dibalik itu semua, terkandung pesan moral yang dapat dipetik pembaca.
Novel ini mempunyai nilai lebih dari novel petualangan yang leinnya. Yakni, bahasa yang mudah dipahami dan alur cerita yang tidak membingungkan. Selain itu, cover dari novel ini didesain khusus dengan gambar kartun ringan sehingga membuat pembeli penasaran dengan cerita yang ada di dalamnya.
Kelemahan buku ini hanya terdapat pada ilustrasi gambar pendukung pada isi. Saran kami hanyalah segera miliki novel ini dan hilangkan rasa penasaran yang ada dalam hati anda. Dan rasakan petualangan yang seru sekaligus menegangkan di dalamnya!

Resensi Confeito


Kisah-Kisah Persahabatan Remaja
Judul buku : Confeito
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2005
Tebal buku : 202 halaman
Peresensi : Nadhila Beladina

Novel ini berkisah tentang lima remaja yang bersahabat. Hana, cewek cuek dan pelupa yang bercita-cita jadi penulis. Ridwan, si playboy yang cakep dan tajir. Seta, kutu buku pendiam yang menganggap nilai ujian segala-galanya. Leo, si bijak tempat curhat teman-temannya. Angga, cowok jayus spesies manusia bodoh {ngikutin istilah Ada Band}.

Kelima remaja tersebut berbeda karakter. Hubungan kelima sahabat ini terjalin seperti setoples confeito, gula-gula aneka warna yang bentuknya seperti bintang kecil. Ada kalanya mereka merasakan manisnya persahabatan. Tapi, tak jarang mereka juga mengalami benturan dan gesekan ketika confeito-confeito tersebut dijejalkan dalam satu toples.
Cerita dalam novel ini bisa membuat kita merasakan indahnya persahabatan. Novel ini juga membuat kita merasakan sedih dan bingungnya remaja ketika sahabatnya mendapat masalah.
Novel ini juga memuat beberapa puisi-puisi karya sang penyair ,Kahlil Gibran. Novel ini juga memuat beberapa kata-kata mutiara, seperti “Apa pun yang bisa kamu lakukan, atau kamu bayangkan kamu bisa, lakukanlah. Di dalam keberanian terdapat kejeniusan, kekuatan, dan keajaiban.” {hal. 132}
Dari perkataan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa semua tantangan dalam hidup kita khususnya dalam hubungan persahabatan kita mempunyai satu kunci. Yakni keberanian. Jika kita berani, kita akan menemukan kejeniusan dan kekuatan dalam diri kita untuk menghadapi masalah tersebut. Dan kita juga akan menemukan keajaiban jika kita berani menghadapi tantangan tersebut.
Keunggulan novel ini, kisahnya terasa begitu nyata. Sehingga, ketika kita membaca novel ini, kita seakan-akan berperan sebagai salah satu dari mereka. Kata-katanya yang mudah dimengerti membuat kita paham sehingga kita dengan mudah bisa menyimpilkan apa saja yang membuat sahabat kita marah, apa yang harus kita lakukan ketika sahabat kita punya masalah, dan beberapa permasalahan lainnya yang sering terjadi pada hubungan persahabatan remaja.
Keunggulan dari novel ini dibandingkan dengan novel-novel lainnya adalah isi novel yang beda. Tidak seperti novel-novel remaja pada umumnya, yang membahas tentang cinta, novel ini lebih banya membahas tentang persahabatan. Dengan bahasanya yang popular, novel ini menarik dan segar untuk dibaca. Cover yang lucu dan full colour menjadikan novel ini lain daripada yang lain.
Kelemahan dari buku ini hanyalah terletak pada ending yang kurang memuaskan. Mengenai alur cerita, alur cerita novel ini sangat mudah untuk dimengerti.
Dengan membaca novel ini, kamu akan merasakan persahabatan yang lebih indah. Hanya satu saran yang tepat, segera miliki buku ini, dan rasakan nuansa persahabatan yang baru. Dan sekarang, rasakan persahabatan kamu menjadi lebih indah dan bermakna!

24 Oktober 2009

English Corespondense


1. Gambaran Umum
Sebagian besar orang hidup di dunia ini secara berkelompok/grup/bermasya-rakat. Agar dapat saling mengisi dalam proses kehidupannya mereka berkomunikasi, baik secara verbal, isyarat, atau melalui tulisan.

Seiring dengan perkembangan zaman, mereka melakukan komunikasi tersebut dengan berbagai cara. Cara berkomunikasi yang paling disukai oleh mereka adalah melalui komunikasi verbal/lisan, karena cara ini paling mudah di lakukan, cepat (saat berbicara tujuan langsung bias terungkap), dan tidak memerlukan alat seperti halnya dalam berkomunikasi melalui tulisan. Akan tetapi setiap orang mempunyai, serta dapat memilih caranya masing-masing, karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam berkomunikasi.

Bagi orang-orang yang kemampuan verbal atau lisannya baik, maka mereka akan menggunakan keahlian berbicara mereka sebagai alat berkomunikasi, sedangkan bagi mereka yang merasa kurang/lemah kemampuan bicaranya, maka mereka tentu lebih memilih berkomunikasi melalui tulisan. Dan bagi mereka juga, berkomunikasi melalui tulisan dirasa lebih expressif karena segala yang dipikirkan bisa dituangkan tanpa rasa takut untuk melakukan kesalahan secara langsung, jika ada kesalahan dalam penulisan, masih bisa diralat, diperbaiki bahkan diganti bahasannya. Berbeda dengan komunikasi verbal, yang apabila terjadi kesalahan bisa langsung terdengar atau diterima oleh orang yang kita ajak bicara.

Seperti halnya dalam berkomunikasi secara lisan, dalam komunikasi melalui tulisan pun bisa dilakukan secara Formal/resmi maupun Informal/tidak resmi, hal ini bisa dilihat dari tujuan pembuatannya.

Pemilihan dan pembuatan jenis surat yang diinginkan tergantung dari fungsi dan kegunaan dari surat tersebut, misalnya: berfungsi sebagai surat perorangan (Personal) atau berfungsi sebagai surat kelompok/instansi (Group), Sedangkan jika dilihat dari kegunaannya, ada yang digunakan sebagai surat untuk kepentingan pribadi (Personal Letter), dan/atau surat untuk kepentingan bisnis (Business Letter). Dan apabila dilihat dari sifatnya ada yang bersifat pribadi (personal) ada juga yang bersifat kedinasan.

Penggunaan bahasa dalam penulisan surat tergantung dari bahasa apa yang diinginkan atau disepakati oleh kedua belah pihak, baik si penulis maupun penerima. Yang paling penting keduanya bisa mengerti dan memahami isi dari surat yang dibuat/ditulis.

2. Surat Menyurat

Jutaan surat ditulis setiap harinya. Sistem pengiriman (Postal System) melalui lembaga/instansi/perusahan jasa yang bergerak dalam pengiriman surat dan barang mempekerjakan ribuan orang. Dan hal ini membutuhkan usaha dan pemikiran dari pihak-pihak yang berwenang untuk memikirkan bagaimana para pekerja pos (postal worker) melakukan pengiriman surat-surat tersebut setiap harinya. Negara-negara di seluruh dunia diharuskan menyediakan puluhan armada kapal laut, kereta, dan pesawat udara untuk menjamin pengiriman surat-surat tersebut. Lusinan pekerja, artis, disainer, dan para pegawai, bahkan orang biasa pun (Unemployed) pasti ada dibalik surat-surat yang telah dikirimkan. Beberapa orang yang lainnya menggantungkan kehidupan berbisnisnya melalui jasa surat menyurat. Pertukaran bebas dalam surat menyurat antar warga suatu negara di seluruh dunia adalah salah satu prinsip dasar dari pola kerjasama internasional.

Menulis surat yang baik membutuhkan kepedulian, ketelitian, dan pemikiran dalam komposisi penyusunannya. Dan jika surat yang dikirim tersebut ditanda tangani oleh; lebih dari satu penanda tangan, maka dalam penulisan dan penyusunannya sangatlah diperlukan konsentrasi yang tinggi, agar tercipta surat yang berkualitas dan tersusun baik. Seorang penulis terkenal dari Perancis mengatakan, “Saya telah membuat surat yang panjang hanya karena saya tidak mempunyai waktu untuk membuat surat yang lebih pendek.” Penulis tersebut mengakui bahwa untuk membuat surat yang baik memerlukan waktu, usaha, dan pemikiran.

Berikut akan diulas bagaimana cara membuat surat, baik surat pribadi (Personal Letter) ditayangkan pada artikel ini, maupun Surat untuk kepentingan bisnis (Business Letter) ditayangkan pada artikel English Correspondences Part 2.

SURAT PRIBADI (PERSONAL LETTERS)

Kebanyakkan orang sangat menikmati untuk menerima surat, tapi sebagian yang lainnya lebih suka untuk menulisnya. Kadang-kadang satu-satunya cara untuk mempertahankan dan melanjutkan hubungan pertemanan adalah melalui surat menyurat. Oleh karena itu, dalam upaya menulis surat tersebut dibutuhkan persamaan persepsi dan persamaan perhatian agar tercipta komunikasi yang baik seperti yang diharapkan oleh kedua belah pihak, baik untuk si penulis maupun si penerima surat. Orang-orang tentunya tidak selalu membicarakan diri mereka sendiri setiap waktu dalam percakapan, begitu pula dalam membuat surat. Berikut adalah beberapa poin yang perlu diingat dalam menulis surat untuk teman-teman atau kolega kita.
- Tulislah seperti anda sedang melakukan percakapan dengan teman/kolega anda.
- Beritahukan kabar atau berita yang menarik untuk teman anda.
- Bicarakan tentang suatu hubungan dimana anda saling membutuhkan dengan teman anda.
- Tanyakan tentang kabar orang yang anda ajak bicara atau orang yang dituju.
- Ceritakan tentang diri anda sesingkat mungkin.
- Jaga suasana yang menggembirakan dan bersahabat.
- Pastikan Bahasa Inggris yang anda gunakan adalah bahasa Inggris yang baik dan benar.
1. Bentuk Surat Pribadi yang benar
Bentuk surat yang di dalamnya terkandung hubungan yang baik antar bagian surat yang satu dengan bagian surat yang lain, sangat penting artinya. Karena surat yang bentuknya bagus, baik dan benar membuat nyaman dan mudah bagi mata kita untuk membacanya. Secara universal bentuk surat pribadi yang dianggap baik dan dapat diterima oleh setiap orang adalah seperti yang akan ditunjukkan dan diterangkan pada bagian berikutnya.
Heading : ——————————-
(Kop Surat) ——————————-
Salutation :
(Salam Hormat) ———————–
Body : ———————– ——————————————–
(Badan/ ——————————————————————–
Isi Surat) ————————————————-
Closing : ——————————-
(Kata Penutup)
Signature : ——————————-
Tanda tangan)
“pembaca mohon abaikan tanda ‘—————–’ dalam penulisan alamat’ “
Heading (Kop Surat)

Dalam Kop Surat, tuliskan alamat si penulis: jalan, kota, negara bagian/provinsi, Negara (jika diperlukan), dan tanggal. Kop Surat di letakkan di pojok kanan atas pada halaman pertama. Bentuk Kop Surat bisa ditulis dengan system Blocked/rata atau indented/bertakuk atau menjorok. Tanda baca yang digunakan pada contoh berikut sudah diterima dan direkomendasikan serta digunakan dimanapun.

Blocked: 7819 Woodland Ave.
————-Puyallup, Washington 98371
————-May 15,
Indented: 7819 Woodland Ave.
———————Puyallup, Washington 98371
—————————-May 15, 2008

Salutation (Salam Hormat)
Salutation atau Salam hormat adalah suatu kalimat sapaan yang diberikan penulis pada awal surat. Dalam Surat Pribadi, di belakang kalimat sapaan tersebut diletakkan tanda Koma, Salutation/kalimat sapaan ditulis mulai dari margin sebelah kiri. Berikut adalah tipe-tipe penulisan salutation dalam surat pribadi untuk sahabat/kerabat.
Dear Mother, Dear Aunt Louise and Uncle Alex,
Dear Devi, Dear Professor Ryder,



Body (Tubuh Surat)
Tubuh surat sangatlah penting dalam pembutan sebuah surat. Surat yang baik seharusnya mengandung beberapa unsur, seperti: pengenalan (introduction), pengembangan (development), kesimpulan (conclusion.). Ide-ide/pokok pikiran dalam sebuah surat seharusnya disusun dan dicantumkan dalam bentuk paragraf-paragraf.

Closing (Kata Penutup)
Ada beberapa bentuk yang dapat dipilih sebagai kata penutup dalam sebuah surat persahabatan. Masing-masing mempunyai arti yang sedikit berbeda. Gunakanlah salah satu dari beberapa bentuk yang menurut anda sangat relevan/sesuai. Kata penutup biasanya diikuti oleh tanda “Koma” dibelakangnya.
Sincerely, Your son/daughter/niece/nephew/etc,
Sincerely yours, Affectionately,
Yours, Fondly,
Yours truly, Warmly,
Yours friend, With love,

Signature (Tanda Tangan)
Tanda tangan bisa dijadikan tanda pengenal seseorang. Dicantumkan di akhir sebuah surat dibawah kata penutup (closing). Tidak boleh mencantumkan tanda baca apapun setelah menuliskan tanda tangan.

2. Envelope (Amplop)
Berikut ini adalah contoh penulisan alamat pada sebuah amplop. Perhatikan penempatan penulisan alamat pengirim dan alamat penerima surat.
———————————————————————————————–
L. Zayas
Calle Padre Billini 131
Santo Domingo
Republica Domonicana
———————————————–Mrs. Gail Burton
———————————————–3419 Todd Street
———————————————–San Jose, California 95133
———————————————–U.S.A
————————————————————————————————


3. Contoh-contoh Surat Pribadi (Personal Letters)
a.
———————————————————-844 Panorama way
———————————————————-Aurora, Illinois 60504
———————————————————-January 22, 1982
Dear Dave,
How we miss you! And how we envy you too! Congratulations, old friend, on your marriage. Your friends here knew that as soon as you became an engineer, you would “engineer” yourself into a marriage. Why not send us a photograph of the happy couple?
The Engineers Club met last week and elected you a lifetime member. What do you think of that? They were ready to expel me for not paying my dues (as usual), but I hurriedly borrowed five dollars from Fred (as usual), and that saved the day. And that saved the day.
How about you? All your friends here are eager to have news of you. Even Mrs. Murphy, your former landlady, sends her regards. She said to ask if you are getting enough to eat now. Remember her breakfasts? She said you will have to take cooking lessons, since your wife has a career of her own.
Dave, we are waiting for your letters. Fred says to put lots of different stamps on the envelope for his collection. Write soon.
——————————————————————Your friend,
——————————————————————–Vinny



b.
——————————————————-401 Joaquin Street
——————————————————-Modesto, California 95354
—————————————————— July 10, 1982
Dear Devy,
With this letter I would like to introduce myself to you as anew pen pal.
I am eighteen years old and have just graduated from Ceres High School. High school studies in this country are four years, but before entering high school I studied for eight years in elementary and junior high schools. I will enter the university in a few months to prepare to be a doctor. I hope eventually to specialize in pediatrics, but other medical specialties interest me too.
My interests, beside my studies, are art, music, and sports. I especially enjoy swimming, horseback riding, and skiing season comes, I have to travel to the mountains, about two hours away by car.
I love pets, and if I did not want to be a “human” doctor so much, I think I would study veterinary medicine. I have a friendly old cat who sleeps all day. My sister Andrea has an enormous German shepherd dog. Of course, the cat and the dog do not get along at all.
I am enclosing a photograph of my self and my family. I would like to hear from you. Please write with information about yourself, your family, and life in your country. I look forward to being your pen pal and sharing some of the events in my life with you, even though it must be at such along distance.
————————————————————————-Sincerely,
——————————————————–Ron

Minggu Sibuk

HuahGh..............................................................................................................................................
Minggu- minggu ini kok sibuk banget tow..........
Tugas menumpuk...... BI bikin pidato, resensi buku,
Apalagi Olahraga ada acara bikin senam irama lagi, minggu depan harus udah dikumpulin neh...
Huh.........................

KESEL...........................................



BANGET!!!




napa sih kok tugas banyak banget????
Tapi inikan sekolah, kalau nggak kayak gitu... ya aman dapet ilmu... (bener nggak sih????) Harus sabar,

The Ting Tings - That's Not My Name

Four letter word just to get me along
It's a difficulty and I'm biting on my tongue and I
I keep stalling, keeping me together
People around gotta find something to say now

Holding back, everyday the same
Don't wanna be a loner
Listen to me, oh no
I never say anything at all
But with nothing to consider they forget my name
(ame, ame, ame)

They call me 'hell'
They call me 'Stacey'
They call me 'her'
They call me 'Jane'
That's not my name
That's not my name
That's not my name
That's not my name

They call me 'quiet girl'
But i'm a riot
Maybe 'Joleisa'
Always the same
That's not my name
That's not my name
That's not my name
That's not my name

I miss the catch if they through me the ball
I'm the last kid standing up against the wall
Keep up, falling, these heels they keep me boring
Getting glammed up and sitting on the fence now

So alone all the time at night
Lock myself away
Listen to me, i'm not
Although I'm dressed up, out and all with
Everything considered they forget my name
(ame, ame, ame)

They call me 'hell'
They call me 'Stacey'
They call me 'her'
They call me 'Jane'
That's not my name
That's not my name
That's not my name
That's not my name

They call me 'quiet girl'
But I'm a riot
Maybe 'Joleisa'
Always the same
That's not my name
That's not my name
That's not my name
That's not my name

Are you calling me darling?
Are you calling me bird?
Are you calling me darling?
Are you calling me bird?

Young, Rich, ‘N Famous: Cara Seru Merancang Masa Depan Fantastis


Judul Buku: Young, Rich, ‘N Famous: Cara Seru Merancang Masa Depan Fantastis
Pengarang : Jeanne Webster
Penerjemah: Asih Siti Aisyah
Penerbit : Kaifa
Cetakan ke I: Juli 2005
Tebal : 241 hal
Peresensi : Lutfi Fadila

Menjadi tenar dan kaya diusia belia merupakan idaman remaja masa kini. Coba kita tengok kontes-kontes pencarian bakat yang selalu dijejali ribuan pendaftar. Baik dari ajang lomba menyanyi, model, aktor, hingga news presenter, memperlihatkan keantusiasan peserta mengikuti proses penyisihan. Sampai-sampai ada yang marah karena tidak dinyatakan lolos, padahal mungkin mereka belum menyadari batas kemampuan yang dimiliki.

Bagi yang pernah mencoba lomba-lomba diatas tapi gagal, tidak perlu kecewa atau malah putus asa. Menjadi masyur tak harus melalui satu jalan atau sebuah event saja. Diri kita sendiri bisa merancang kesuksesan menjadi bintang besar, bahkan bisa melebihi para bintang yang harus terikat kontrak kerja. Bersama buku Young, Rich, ‘N Famous, kita tak hanya ditunjukkan cara berangan-angan tapi juga menciptakan rencana sistematis untuk meraih impian.

Keunggulan buku penuntun menuju sukses ini terletak pada pemahaman intuitif penulis akan kebutuhan remaja. Jeanne Webster menulis buku ini berdasarkan pengalamannya belajar, mengajar, dan menjadi pembimbing motivasional bagi remaja. Sehingga para muda dapat dengan cepat menyerap dan mengaplikasikan ide pengembangan diri yang diajukan penulis.

Langkah awal dalam merancang popularitas adalah menetapkan tujuan. Hal tersebut hukumnya wajib. Dalam menetapkan tujuan harus jelas; apakah ingin menjadi dokter, penyanyi, pemain bola, atau pemilik rumah sebesar kastil. Kita bebas bermimpi untuk mencapai tujuan. Ketahuilah bahwa hidup adalah sebuah kanvas raksasa, jadi tak perlu ragu menuangkan seluruh cat padanya. Dengan kata lain, terus kembangkan saja bakat dan keinginan dalam diri kita sampai mendapatkan apa yang pas buat kita.

Setelah bereksplorasi dengan impian-impian, selanjutnya kita dituntut sadar akan pilihan yang telah direncanakan. Kita bisa berkompromi dengan orang tua dan teman-teman dekat sebagai bahan pertimbangan. Sehingga dengan memiliki banyak perspektif, pilihan yang kita ambil benar-benar murni pilihan terbaik. Pertimbangkan juga pilihan tersebut dengan bakat, keterampilan, dan hobi yang kita miliki. Disamping itu kita harus mengenal diri sendiri dan prinsip yang kita yakini. Jangan sampai terjerumus mengikuti pikiran bawah sadar yang akan selalu berusaha membatasi potensi dan merusak kepercayaan diri.

Langkah berikutnya, memulai mewujudkan impian dengan menetapkan tujuan jangka pendek. Tidak jarang kita menjumpai orang bercita-cita setinggi langit, tapi gagal mencapai angkasa karena “kehabisan bahan bakar”. Oleh karena itu, merancang tujuan-tujuan jangka pendek sama dengan menyediakan pos-pos pengisian bahan bakar agar tidak kewalahan. Dalam rencana jangka pendek, buat eksperimen kecil-kecilan tentang karir yang dikehendaki. Contohnya jika berminat menekuni profesi sebagai presenter profesional, ajukan diri magang di stasiun televisi lokal. Disitu kita dapat bertemu dan berdiskusi dengan para senior tentang positif negatifnya bekerja di bidang broadcasting. Dari kegiatan magang sebagai asisten presenter, kita memiliki kesempatan besar untuk on air.

Merasa kesulitan mengajukan proposal ke stasiun televisi? Abaikan perasaan mendapat ijin on air di televisi adalah suatu hal yang muluk-muluk dan membutuhkan perencanaan besar. Mengerjakan satu hal besar dalam satu waktu memang tidak mudah. Oleh karena itu pecahlah tujuan besar tersebut menjadi beberapa langkah kecil.

Contohnya rencana beraksi di depan kamera dapat diuraikan menjadi empat tujuan mudah: 1) menghadap guru Bahasa Indonesia untuk menanyakan cara pembuatan proposal magang kerja, 2) menyelesaikan proposal, 3) pergi ke stasiun televisi lokal dan menyerahkan proposal, 4) hari berikutnya melakukan konfirmasi apakah proposalnya diterima. Jika diterima, berarti tujuan utama magang dan berkesempatan on air telah tercapai. Sekarang tinggal melakukan rumus pemecahan tujuan besar sebagai seorang profesional, menjadi beberapa tujuan yang kecil, salah satunya magang kerja diatas.

Satu hal yang kita tahu pasti, batu sandungan untuk menjadi seorang bintang selalu bertebaran dimana-mana. Kenyataan yang muncul mungkin tak sesuai dengan keinginan kita atau rencana yang telah dibuat kurang tepat. Dengan kata lain, kita harus mempersiapkan diri ketika berhadapan dengan masalah dan rasa kecewa. Maka dari itu, pegang teguh rencana utama sehingga tidak mudah putus asa. Cara efektif mengatasi kekecewaan adalah berhenti menyalahkan apapun, siapapun, dan mulai evaluasi faktor-faktor penyebab kegagalan. Selain itu, kendalikan emosi negatif dengan bernafas dalam-dalam. Jika sanggup mengatasi satu batu sandungan, kerikil-kerikil tajampun takkan sanggup menghalangi langkah menuju sukses.

Satu hal yang tak kalah penting adalah rentetan perjalanan setelah mencapai kesuksesan. Baik seorang seniman kawakan, pengusaha profesional, atau atlet handal, akan memberikan pengaruh besar kepada dunia. Tidak hanya pada orang-orang di sekitarnya tapi juga di seluruh dunia. Seperti halnya sebuah batu yang dilemparkan ke kolam, efek riak air kolam yang terjadi akan melebar hingga keseluruh kolam. Itulah kontribusi besar seorang berpengaruh kepada dunia. Akan lebih baik jika kita menggunakan pengaruh dengan memberikan kontribusi positif sehingga dapat mereduksi hal-hal negatif dunia. Kesimpulannya, pengaruh keberhasilan seorang mencapai impian tidak akan berhenti pada kepuasan diri sendiri tetapi juga membawa hal-hal berarti pada orang lain melalui semangat positif dan motivasi yang terpancarkan.

22 Oktober 2009

Memori di Bali

Kawan- Kawan..........
Dibawah ini merupakan hasil dari jepretan temen- temen yang ikut SKAL ke Bali bulan??? (aku lupa nih) kalo nggak slah sih Agustus kemarin. gokil- gokil banget nggak tuh gambarnya.....
Buat temen- temenq dari IX- A, jangan marah yow kalo fotonya aku publikasiin di blog, kalian kan jadi terkenal kalau gitu...



IX- A in Acvtion!!!

Ehm........ Ehm........ Biyuh- Biyuh..........


Jgn su'udz0n dulu neh........ mereka cuman teman kok...

17 Oktober 2009

Alamat Download Novel

HUah............... akhirnya dapet juga alamat buat download- download novel pake bahasa inggris, setelah nyari akhirnya ketemu...... alhamdulillah, Oh ya... jika temen2 emang mau download novel yang alamatnya udah aku posting dibawah, silahkan aja....

Semua ebook dalam bahasa Indonesia dan berformat PDF. Selamat Mendownload..

Ebook Novel dan Populer

Mati Ketawa Cara Daripada Soeharto (http://www.ziddu.com/download/2129603/MatiKetawaCaraDariPadaSoeharto.rar.html)

Kumpulan Cerpen Kompas 2006 (http://www.ziddu.com/download/2407334/KumpulanCerpenKompas2006.rar.html)
Kumpulan Cerpen Kompas 2007 (http://www.ziddu.com/download/2304949/KumpulanCerpenKompas2007.rar.html)

Ahmad Tohari - Lintang Kemukus Dini Hari (http://www.ziddu.com/download/2275467/AhmadTohari-LintangKemukusDiniHari.rar.html)
Ahmad Tohari - Kubah (http://www.ziddu.com/download/2275456/AhmadTohari-Kubah.rar.html)
Ahmad Tohari - Jentera Bianglala (http://www.ziddu.com/download/2275446/AhmadTohari-JenteraBianglala.rar.html)
Ahmad Tohari - Di Kaki Bukit Cibalak (http://www.ziddu.com/download/2275339/AhmadTohari-DiKakiBukitCibalak.rar.html)
Ahmad Tohari - Bekisar Merah (http://www.ziddu.com/download/2275332/AhmadTohari-BekisarMerah.rar.html)
Ahmad Tohari - Ronggeng Dukuh Paruk (http://www.ziddu.com/download/2252295/AhmadTohari-RonggengDukuhParuk.rar.html)

Ashadi Siregar - Cintaku Di Kampus Biru (http://www.ziddu.com/download/2385156/AshadiSiregar-CintakuDiKampusBiru.rar.html)
Ashadi Siregar - Kugapai Cintamu (http://www.ziddu.com/download/2385202/AshadiSiregar-KugapaiCintamu.rar.html)
Ashadi Siregar - Terminal Cinta Terakhir (http://www.ziddu.com/download/2385249/AshadiSiregar-TerminalCintaTerakhir.rar.html)

J.R.R Tolkien - The Lord Of The Rings - Sembilan Pembawa Cincin (http://www.ziddu.com/download/2407556/TheLordOfTheRings-SembilanPembawaCincin.rar.html)
J.R.R Tolkien - The Lord Of The Rings - Dua Menara (http://www.ziddu.com/download/2346195/TheLordOfTheRings-DuaMenara.rar.html)
J.R.R Tolkien - The Lord Of The Rings - Kembalinya Sang Raja (http://www.ziddu.com/download/2346259/TheLordOfTheRings-KembalinyaSangRaja.rar.html)

John Allyn - Kisah 47 Ronin (http://www.ziddu.com/download/2278853/JohnAllyn-Kisah47Ronin.rar.html)
Eiji Yoshikawa - Musashi (http://www.ziddu.com/download/2160232/EijiYoshikawa-Musashi.rar.html)

A.A. Navis - Rubuhnya Surau Kami (http://www.ziddu.com/download/2300051/A.A.Navis-RubuhnyaSurauKamiKumpulanCerpen.rar.html)
A.A. Navis - Saraswati Si Gadis Dalam Sunyi (http://www.ziddu.com/download/2300063/A.A.Navis-SaraswatiSiGadisDalamSunyi.rar.html)
Habiburrahman Shirazi - Ayat Ayat Cinta (http://www.ziddu.com/download/2304966/HabiburrahmanShirazi-AyatAyatCinta.rar.html)
Mohammad Sobari - Kang Sejo Melihat Tuhan (http://www.ziddu.com/download/2407558/MohammadSobary-KangSejoMelihatTuhan.rar.html)
Gola Gong - Tembang Kampung Halaman (http://www.ziddu.com/download/2300215/GolaGong-TembangKampungHalaman.rar.html)
Motinggo Busye - Perempuan Paris (http://www.ziddu.com/download/2300150/MotinggoBusye-PerempuanParis.rar.html)
Moammar Emka - Sex And City (http://www.ziddu.com/download/2159907/MoammarEmka-SexAndTheCity.rar.html)
Moammar Emka - Forbidden City (http://www.ziddu.com/download/2159883/MoammarEmka-ForbiddenCity.rar.html)
Moammar Emka - Karnaval Malam (http://www.ziddu.com/download/2159897/MoammarEmka-KarnavalMalam.rar.html)
Deddy Corbuizer - Mantra (http://www.ziddu.com/download/2278992/DeddyCorbuizer-Mantra.rar.html)
Burhanuddin Jusuf Habibie - Detik Detik Yang Menentukan (http://www.ziddu.com/download/2278911/BurhanuddinJusufHabibie-DetikDetikYangMenentukan.rar.html)
Inu Kencana Safiie - IPDN Under cover (http://www.ziddu.com/download/2254226/InuKencanaSafiie-IPDNUndercover.rar.html)

Kumpulan Cerpen Motinggo Busye (http://www.ziddu.com/download/2407408/KumpulanCerpen-MotinggoBusye.rar.html)
Kumpulan Cerpen Ahmadun Yossi Herfanda (http://www.ziddu.com/download/2407407/KumpulanCerpen-AhmadunYossiHerfanda.rar.html)
Kumpulan Cerpen Arie MP Tamba (http://www.ziddu.com/download/2407405/KumpulanCerpen-ArieMPTamba.rar.html)



Ebook Islami dan Kisah Kisah Sufi

Abunawas Sang Penggeli Hati (http://www.ziddu.com/download/2252116/AbunawasSangPenggeliHati.rar.html)
Kisah Kisah Kearifan Praktis Nasrudin Hoja (Sufi) (http://www.ziddu.com/download/2300488/KisahKisahKearifanPraktisNasrudinHoja.rar.html)
Idries Shah - Kisah Kisah Sufi (http://www.ziddu.com/download/2368180/IdriesShah-KisahKisahSufi.rar.html)
1001 Kisah Teladan Islam (http://www.ziddu.com/download/2300033/1001KisahTeladanIslam.rar.html)
Kumpulan Cerita Islami (http://www.ziddu.com/download/2407292/KumpulanCeritaIslami.rar.html) Kisah Kisah Para Sahabat Rasul (http://www.ziddu.com/download/2407284/KisahKisahParaSahabatRasul.rar.html)
Kisah Kisah Para Nabi (http://www.ziddu.com/download/2407234/KisahKisahParaNabi.rar.html)
Quraish Shihab - Ayat Ayat Fitna (http://www.ziddu.com/download/2278844/AyatAyatFitna-QuraishShihab.rar.html)
Syaikh Ali Raghib - Hukum Hukum Seputar Sholat (http://www.ziddu.com/download/2304869/SyaikhAliRaghib-HukumHukumSeputarSholat.rar.html)
Muhammad Bin Shaleh Al UtSaimin - Darah Kebiasaan Wanita (http://www.ziddu.com/download/2300125/hMuhammadBinShalehAlUtSaimin-DarahKebiasaanWanita.rar.html)
Harun Yahya - Menjawab Tuntas Polemik Evolusi (http://www.ziddu.com/download/2254196/HarunYahya-MenjawabTuntasPolemikEvolusi.rar.html)
Harun Yahya - Kaum Yang Telah Di Binasakan (http://www.ziddu.com/download/2254164/HarunYahya-KaumYangTelahDiBinasakan.rar.html)
Harun Yahya - Memahami Allah Melalui Akal (http://www.ziddu.com/download/2407557/HarunYahya-MemahamiAllahMelaluiAkal.rar.html)
Ahmaed Deedat - Dialog ISlam Kristen (http://www.ziddu.com/download/2407030/AhmaedDeedat-DialogIslamKristen.rar.html)
DR. Yusuf Qardhawi - Halal dan Haram Dalam Islam (http://www.ziddu.com/download/2407404/DR.YusufQardhawi-HalalDanHaramDalamIslam.rar.html)
Maulana Muhammad Ali - Dajja, Yajuj dan Majuj (http://www.ziddu.com/download/2407406/MaulanaMuhammadAli-DajjalYajujDanMajuj.rar.html)
Muhammad Husain Haekal - Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW (http://www.ziddu.com/download/2407555/MuhammadHusainHaekal-SejarahHidupMuhammad.rar.html)
Abdullah Bin Baz - Tiga Masalah Penting Tentang Shalat (http://www.ziddu.com/download/2407559/zBinAbdullahBinBaz-TigaMasalahPentingTentangShalat.rar
.html)

13 Oktober 2009

Diantara Bahagia dan Duka


Diantara Bahagia dan Duka



Malam semakin senyap, mengantarkanku pada keletihan yang luar biasa. Suasana hening yang diselingi suara binatang malam kian menebar kesunyian di ruang baca ini. Ufh, capek. Malam ini aku harus menyelesaikan resume bukunya Bruce Rich yang berjudul Menggadaikan Bumi. Resume ini akan menjadi bahan diskusi pada pertemuan proyek penelitianku esok lusa. Aku ingin terlelap sejenak. Kupejamkan mataku. Gelap. Setelah lima menit terpejam, tiba-tiba aku tersentak dan terbangun. Entah karena apa, aku tidak tahu.
Aku beranjak ke dapur untuk membuat kopi. Aku mengambil beberapa makanan kecil yang ada di meja makan. Beberapa saat kemudian, aku sudah kembali ke ruang baca dan menaruh bawaanku di meja baca. Ssrutt …. Kuminum kopiku. Hmm, enak. Sambil menikmati makanan kecilku, perlahan kuedarkan pandangan untuk menatap sekeliling. Rapi. Kuakui, istriku memang hebat, ia bisa menyulap ruangan ini menjadi ruang baca yang menyenangkan. Sangat inspiratif. Perfect.

Tembok warna biru laut, lampu baca bernuansa etnik dan rak buku yang tersusun rapi. Buku agama, filsafat, sastra, hukum, psikologi, sosial, ekonomi, majalah Ummi dan tabloid resep masakan, semuanya berjajar rapi. Aku jadi tersenyum geli ketika mengingat jawaban istriku, sewaktu kutanya kenapa ia sangat getol mendandani ruangan ini. Waktu itu dengan gaya layaknya seorang orator, istriku berseru dengan lantang,
“Saudara – saudara sebangsa dan setanah air, rakyat harus pintar dan gemar membaca. Terciptanya reading society adalah tanggung jawab kita bersama.. Maka dari itu, saya harus memulainya dari rumah mungil ini.” Berapi-api. Spontan aku langsung mengepalkan tangan kanan ke atas dan berteriak,
“Hidup rakyat! Merdeka!” Istriku langsung berlari ke arahku dan mendaratkan cubitan di lengan kiriku. Lalu tawa kami pun berderai. Lucu.
Aku melirik ke arah jam dinding. Pukul 22.30. Aku menghirup nafas dalam-dalam. Lega dan nyaman. Energiku pulih kembali. Bismillah, aku kembali serius di depan komputer.
Malam merangkak merayapi sepi. Udara semakin dingin dan hujan mulai turun membasahi bumi. Kota Malang semakin membuat tubuh menggigil.

* * *

Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Pukul 06.00. Semalam seusai menulis, aku sholat malam dan sambil menunggu waktu shubuh, aku tadarus. Tanggung bila hendak tidur, jadi aku tidur setelah sholat shubuh sekalian.
Hari ini aku merasa sangat malas. Untung saja sekarang tidak ada jadwal survei ke lokasi penelitianku. Aku rindu dengan istriku. Beberapa hari ini ia harus menunggui adikku yang sedang dirawat di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya. Adikku mengalami gangguan pada ginjalnya. Aku juga rindu adikku. Hhh…
Aku membuka tirai jendela dengan resah. Aku melangkah menuju beranda rumah. Kuhirup udara bercampur embun pagi. Segar. Kuncup bunga mawar yang menghiasi halaman tampak begitu indah. Kicau burung yang beterbangan di atas dahan, sedikitnya mampu menentramkan batinku.
Perlahan matahari mulai menyibak kabut pagi. Dan ketika aku mendongak ke langit, kutemukan pelangi disana. Subhanalloh … Indah dan mengagumkan. Tiba-tiba aku ingat pada orang tuaku. Mereka berdua sudah kembali ke sisi-Nya. Bapak meninggal karena sakit jantung. Saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMP. Sedangkan Ibu, beliau meninggal saat melahirkan adikku tepat 2 tahun setelah kepergian Bapak. Sepeninggal mereka berdua kami diasuh oleh keluarga terdekat kami, yaitu Pakde dan Budhe.
Tentang pelangi, aku teringat dengan perkataan Ibu. Waktu itu aku bertanya tentang arti dari namaku. Dengan lembut ibu membelai rambutku dan berkata,
“Le, namamu Tejo Sukmono. Itu nama yang bagus lo, Le. Dalam bahasa Jawa, Tejo itu berarti pelangi, Sukmo berarti sukma atau jiwa dan -no adalah akhiran untuk nama orang laki-laki. Jadi arti dari namamu adalah lelaki yang berjiwa pelangi. Kamu tahu maksudnya, Le?” Aku menggeleng. Ibu tersenyum dan mencium dahiku, kemudian melanjutkan, “Le, kehidupan ini tidak selamanya bahagia. Sesekali ujian yang pahit akan hadir tanpa disangka-sangka. Dan sesuai dengan namamu, kami berharap semoga kelak kau akan selalu bisa menghadapi setiap ujian yang datang dengan sabar dan suka cita. Le, bukankah setelah hujan badai yang deras, pelangi akan menampakkan diri untuk memberikan kebahagiaan pada kita. Kamu harus selalu optimis menghadapi hidup ini, Le. Kamu sudah mengerti, Le?” Aku mengangguk dalam pelukannya. Oh …. Ibu ….
Lamunanku buyar ketika mendengar panggilan Budhe dari rumah sebelah.
“Le, cepat kemari! Ayo sarapan dulu!” ajak Budhe.
“Inggih, Budhe. Sekedap,” jawabku dengan halus. Selama kepergian istriku, Budhe-lah yang memasak untukku. Aku bergegas melangkah, karena perutku memang sudah meronta – ronta minta diisi. Lapar.


* * *

Pagi ini, menu sarapannya enak sekali. Ikan mujair bumbu acar. Lauk yang sangat kusuka. Kenyang. Alhamdulillah….
“ ….. …... …...” reminder di ponselku berbunyi. Dengan cepat kubaca. Ups. Aku lupa. Kupukul dahiku. Akhir – akhir ini jadwal penelitianku yang padat, sering membuatku lupa akan banyak hal. Nah, tugasku sekarang adalah membeli boneka gajah berwarna pink yang diinginkan adikku. Hari ini aku berencana untuk menjenguknya dan membawa boneka itu sebagai hadiah.
Pukul 08.30. Aku berpamitan pada Budhe untuk pergi ke toko boneka dan nanti langsung ke Surabaya. Aku mencium tangan Budhe dan mengucap salam.
“Hati-hati ya, Le” pesan Budhe. Dan akupun berlalu.


* * *

Di dalam angkutan kota, aku duduk di kursi paling belakang. Aku ingin menikmati perjalanan ini. Sudah lama aku tidak naik angkutan kota. Canggung.
Ada delapan penumpang di dalam angkutan ini. Sebagian besar dari mereka adalah pegawai pertokoan yang masuk kerja pukul 09.00. Aku jadi ingat keseharianku. Jam-jam segini biasanya aku berangkat ke kantor. Dan sebelum berangkat, istriku mempunyai kebiasaan yang unik dan aneh. Dia selalu mencium kedua sisi tangan kananku. Ketika ia mencium punggung tanganku, ia berkata,
“Dari punggung tangan ini, aku mencari ridho Allah untuk kebaikan akhiratku.” Kemudian ia mencium telapak tanganku dan berkata,
“Dan dari telapak tangan ini, aku mencari ridho Allah untuk kebaikan duniaku” ia lalu melepas tanganku dengan takzim.
Ika Dewa Nitasari itulah nama istriku. Ia lulusan Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya. Aku meng-khitbah-nya dengan bantuan guru ngaji-ku. Ia menerima lamaranku, setelah sebelumnya aku ditolak tiga akhwat. Keluarga mereka menolakku setelah mengetahui kondisi adikku, Hesti.
Ya, Hesti adikku mengalami down syndrome semenjak lahir. Ketika lahir, ia tidak menangis sama sekali, bahkan sewaktu dipukul sekalipun. Ia hanya mengeluarkan suara ekh ekh ekh saja. Hesti tidak bisa menangis karena langit-langit mulutnya sempit dan lubang air matanya tersumbat.
Ketika melihat keadaan Hesti, aku sangat terpukul. Apa kata orang nanti. Aku punya adik yang cacat. Melihat hal ini, Pakde dan Budhe tak henti-hentinya memberi nasehat kepadaku. Mereka meyakinkan padaku bahwa semua ini adalah ujian dan amanah dari Allah yang harus selalu dijaga. Dan aku harus yakin bahwa tidak ada ujian yang melebihi kemampuan seorang hamba.
Akupun akhirnya sadar. Dan tiga tahun kemudian, aku merantau ke Jakarta untuk menyelesaikan studi S1 dan S2 - ku di FISIP UI. Sejak saat itu, adikku secara total diasuh oleh Pakde dan Budhe.
Ups, aku sudah sampai ke tujuanku. “Kiri, Pak” seruku pada Pak Sopir.


* * *
Lantai 2 Matahari Department Store ini tidak seramai hari Sabtu dan Minggu. Meski begitu, aku tetap harus mengingat-ingat toko tempat boneka yang diinginkan adikku. Aku terus melangkah memasuki mal. Aku celingak-celinguk mencari. Hhh, susah juga ternyata. Ini kali pertama aku ke mal tanpa ditemani istri.
Setelah berkeliling-keliling, akhirnya aku menemukan toko itu. Aku memasuki ruang dinding berkaca dan segera menuju ke etalase boneka. Ketika aku memilih boneka, mataku tertuju pada anak-anak kecil yang juga sedang memilih boneka. Rasa sedih perlahan menyusupi perasaanku. Pedih dan pilu.
Dua tahun sudah pernikahan kami berjalan. Aku bahagia dengan pernikahan ini. Bahkan aku sangat merasa bahagia sekali. Tapi masih ada yang kurang diantara kami. Yaitu, hadirnya anak-anak yang menjadi penyejuk hati dan bisa membuat kami tertawa.
Terkadang aku menyesali keadaan ini. Ujian ini begitu berat kurasakan. Akan tetapi rasa ini cepat-cepat kutepis sejauh mungkin. Pantaskah aku menyesalinya? Bukankah aku mempunyai seorang istri yang baik? Ya, istriku sangat baik dan ia begitu sempurna di mata hatiku. Ia menerima aku apa adanya. Ia menjelma bagai seorang ibu di saat keyatimanku. Ia adalah pemberi tempat berteduh dan tempat yang aman dari segala kekalutan dan kekecewaanku. Ia selalu berupaya memperkuat ikatan keluarga diantara kami. Ia selalu mengirim hatinya untuk menjaga aku dari murka Allah, tatkala aku tidak berada di sisinya. Hal ini ia lakukan dengan selalu menyelipkan kertas kecil yang berisi taujih singkat dalam buku agenda kerjaku. Ia melakukannya setiap hari. Tanpa rasa bosan sedikitpun. Sebagai contoh, pada pekan yang lalu, saat di kantorku ada indikasi penyelewengan dana penelitian, maka istriku memberikan kertas taujih yang isinya,

“Rasulullah telah bersabda, “Akan datang suatu masa ketika orang tidak peduli lagi dalam mengambil (memperoleh) harta apakah halal atau haram.” (Jaami’ul Ushul)
Nb : Dan tangan suamiku adalah tangan yang tidak akan pernah memegang sesuatu yang diharamkan Allah. Tangan itu adalah tangan salah satu penduduk Surga yang bahagia di akhirat nanti. Amiin …
Kupejamkan mata dan ber-istighfar. Dalam hati, aku bergumam. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
“Maaf Pak, ada yang bisa saya bantu?” sapa pelayan dengan ramah. Aku tersadar dan kemudian langsung membayar ke kasir. Waktu menunjukkan pukul 10.15, aku harus segera pergi.


* * *
Sementara itu nan jauh disana, pada saat yang bersamaan, Ika sedang terburu-buru menuju apotek. Ia menebus obat untuk adik iparnya, Hesti. Ketika memasuki apotek itu, bau obat langsung menyergap hidungnya. Ia menyerahkan kertas resep, membayar dan kemudian menunggu racikan obatnya.
Ruang tunggu apotek saat itu hampir penuh. Antriannya panjang sekali. Ia mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Dapat. Ia duduk disamping seorang ibu yang sedang menggendong anak perempuan. Ia meminta ijin untuk duduk di sebelah sang ibu. Ia duduk dan matanya beradu dengan mata anak kecil itu. Sepasang bola mata bulat yang menggemaskan, yang selalu membuatnya sedih. Ia terpaku. Wajahnya tiba-tiba muram.
Seketika pikirannya melayang pada suami tercinta. Ia bersyukur, dengan segala kelebihan dan kekurangannya semua ciri laki -laki yang sholeh melekat pada suaminya. Dalam pernikahannya, ia bahagia karena telah menemukan hidup yang sesungguhnya dan cinta sejati. Ia benar – benar merasa hidup. Sang suami selalu mendukung semua hal yang menghidupkan potensinya. Prinsip sang suami, cinta itu datang untuk menyatukan dua hati yang berbeda dan tidak untuk memaksakan satu keinginan atas keinginan yang lain. Itulah yang membuat dia merasa teristimewa. Karena cinta hanya untuk cinta. Cukup. Tak perlu yang lain.
Akan tetapi ada satu hal yang membuat dia merasa bersalah. Ketidakhadiran sang buah hati dalam jalinan cinta mereka, telah memberikan kesedihan yang mendalam. Ia memang terlihat selalu ceria, tapi jangan dikira bahwa semua keceriaan itu tanpa ada goresan luka.
Luka itu akan selalu menyiksa, dikala ia mendapati sang suami yang menangis dalam sholat malamnya. Apalagi, jika membaca Qur’an surat Asy-Syuura ayat 49 dan 50, yang artinya :

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui Lagi Maha Kuasa.”

Maka, sang suami akan sangat sulit menghentikan tangisannya. Dan ia pun mendapati hatinya bagai teriris-iris oleh ribuan sembilu.
“Ya Allah, bilakah bahagia itu hadir?” bisiknya pelan hampir tak terdengar.
“Ya Allah, semua yang terjadi di bumi ini adalah atas kuasa-Mu. Semuanya, tanpa terkecuali. Bahkan setetes embun di daun-pun adalah kehendak-Mu. Apalagi, … kami.”


* * *

Kantor masih sepi. Aku datang terlalu pagi karena aku berangkat langsung dari Surabaya. Jika berangkat agak siang, aku takut terjebak macet. Hhh…, aku mendesah. Aku teringat dengan kondisi adikku. Seminggu sudah ia berada dalam perawatan medis. Tapi selama itu pula tidak ada kemajuan dalam proses pengobatannya. Para dokter sudah berusaha keras, akan tetapi hasilnya belum terlihat. Kondisi ginjalnya semakin memburuk. Kami semua sudah pasrah. Kami serahkan segalanya pada kehendak Allah.
Hari ini aku akan melakukan cek ulang pada tulisanku yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi nanti. Kunyalakan komputer dan kucari file-ku. Bismillah ….
Dunia penelitian. Itulah dunia yang kugeluti saat ini. Dalam geografi masyarakat kita ada sebuah “komunitas kenyal” yang selalu mengambil peran signifikan, yaitu kaum akademisi. Mereka mengambil peran sebagai penyebar opini di kalangan elite struktural maupun masyarakat secara kultural. Sebagian besar masyarakat kita menilai bahwa kaum ini hanya pintar bicara tapi jauh dari tindakan nyata alias NATO (No Action Talk Only). Miris.
Aku tergerak untuk membuang mitos-mitos yang disandang oleh kaumku. Aku ingin mengkomunikasikan informasi yang khas, yaitu informasi yang selalu visioner melihat ke depan dan menyempal dari arus umum yang cenderung menyesatkan masyarakat. Dan inilah ciri yang sekaligus merupakan tanggung jawab kaum akademisi.
Penelitian ini diadakan oleh laboratorium FISIP UI bekerja sama dengan JAJAKI (Jaringan Kebijakan Publik Indonesia) dan didanai oleh The Asian Fondation. Penelitian ini menfokuskan diri untuk mengupas Rural Development Policy (Kebijakan Pembangunan Pedesaan) di Indonesia. Hipotesis penelitian menyebutkan bahwa selama ini kebijakan pembangunan pedesaan tidak fokus dan terlalu banyak yang menjadikannya sebagai proyek untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Apalagi dengan adanya otonomi daerah, maka semakin menambah jumlah elite-elite kecil yang sangat korup dan berkuasa.
Aku membuka file-ku. KP2DKRG (Kebijakan Pembangunan Pedesaan Dalam Ketidakamanan Rezim Global). Aku mulai mengurai semua ide dan gagasan-gagasanku. Tulisan pendek dengan tema di atas, sengaja kubuat untuk memikirkan kembali makna pembangunan pedesaan dan strategi pembangunan yang mendasarinya seraya menengok kegagalan-kegagalan (failures) yang pernah terjadi selama ini agar diperoleh pelajaran yang berharga.
Pembangunan pedesaan (rural development) sebagai sebuah konsep dan seperangkat metoda alternatif untuk mengorganisasikan produksi kesejahteraan dan pola pertukaran dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung di daerah pedesaan sebenarnya memiliki riwayat yang cukup panjang. Ia bukanlah suatu gejala yang sama sekali baru. Namun satu hal daripadanya cukup jelas bahwa pembangunan pedesaan itu bukanlah monopoli dari sistem politik manapun. Sistem politik manapun dari dulu telah terlibat dalam pembangunan pedesaan pada masyarakatnya masing-masing. Sungguhpun demikian, pembangunan pedesaan yang akhir-akhir ini sedang naik pamornya terutama disebabkan oleh gejala gagalnya strategi-strategi pembangunan yang oleh para ahli sering disebut sebagai ”bersifat teknokratis dan terlampau berorientasi pada pertumbuhan”. Strategi ini masih banyak dipraktekkan oleh negara-negara yang sedang berkembang, termasuk negara kita, Indonesia.
Naiknya Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla membuat sebagian besar masyarakat menaruh harapan akan keberhasilan pemerintah dalam mengatasi krisis yang dialami bangsa ini. apalagi ketika mereka berhasil membentuk jajaran kabinet yang terdiri dari para tokoh yang bereputasi di masyarakat, keyakinan publik semakin menebal. Namun apa kenyataannya? Tidaklah menggembirakan. Terbukti sampai saat ini, kabinet masih majal dan kebijakan pembangunan pedesaan masih bersifat inkrimental. Dampak dari strategi pembangunan pedesaan pun tak bisa dielakkan. Jurang perbedaan kaya-miskin bukannya menciut, tetapi justru kian melebar, sehingga dalam masyarakat telah tercipta “pulau-pulau kemiskinan” diantara “delta-delta kemewahan” kaum elite tertentu. …………….. Kursor-ku terus bergerak.
“ …….. …… ” gerakan kursor-ku terhenti saat ponselku berdering. Dari istriku, segera ku angkat.
“Assalamu’alaikum.” Ia tidak menjawab salamku, tapi kudengar di sana dia menangis.
“Mas, Hesti masuk UGD. Ia kritis. Cepatlah kemari.” Klik. Telepon terputus.
Saat itu, rasanya beribu-ribu duri tajam telah merajam-rajam tubuhku. Sedih semakin menyanyat hatiku. Akankah pertemuan kemarin menjadi senda gurau kami untuk terakhir kalinya???
Segera aku meminta ijin pada atasanku. Kuserahkan tulisanku padanya.
Aku ke rumah sakit lagi. Aku pasrah dan hanya berdoa tiada henti di sepanjang perjalanan menuju Surabaya.


* * *

Setengah berlari kumasuki lorong-lorong rumah sakit. Di luar ruangan UGD kulihat ada Pakde, Budhe dan istriku. Mereka bertiga duduk dalam diam. Kuucapkan salam dan kucium tangan Pakde dan Budhe. Aku duduk di sebelah istriku dan menggenggam tangannya erat-erat.
Pukul 11.15. Dokter Budi yang memeriksa adikku keluar dari ruang UGD dan kami langsung mendekatinya.
“Bagaimana keadaan Hesti, Dok?” aku bertanya. Ia tidak menjawab dan berkata, “Hesti ingin menemui anda semua. Silahkan masuk ke dalam.”
Kami bergegas masuk ke dalam ruangan. Tampak olehku badan Hesti yang penuh dengan alat kedokteran. Ia memberi isyarat pada kami. Aku segera menghampiri dan kugenggam erat jemarinya.
Kulihat Budhe menangis di bahu Pakde. Aku dibantu istriku membisikkan kalimat Laa ilaaha illallah di telinga Hesti. Bibirnya bergerak-gerak perlahan. Aku terus berbisik hingga istriku menyentuh pundakku dan menggelengkan kepalanya.
Kupeluk adikku sangat erat. Kulihat dan kucium wajahnya, tampak sesungging senyuman dan kedamaian disana. Tanpa kesedihan. Tanpa kelelahan.
Adzan Dzuhur membawaku kembali ke alam nyata. Istriku membimbingku untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat. Aku berdzikir sangat lama. Memohon ampunan pada Sang Maha Kuasa. Kudoakan kedua orang tuaku dan adikku. Semoga mereka bahagia di sana. Amiin…


* * *

Tujuh hari kemudian. Aku melangkah lesu. Kepergian Hesti untuk selamanya telah membuatku benar-benar sedih. Aku berusaha menutup-nutupi perasaan ini, baik di depan istriku maupun di kantor. Aku berusaha dan terus mencobanya. Tapi tak bisa. Sangat sulit.
Alhamdulillah, istriku mau memahami semua kesedihanku ini. Ia tetap setia menghiburku. Seperti hari ini, aku mendapati secarik kertas kecil yang terselip di buku agenda kerjaku. Di situ tertulis dengan rapi:

“Semakin besar riak kehidupan, itu tanda bahwa kita disayang Allah.
Allah menyisipkan ujian dan duka, tak lain adalah untuk menjadikan kita lebih kuat dalam menapaki terjal dan curamnya kehidupan ini.”
“Don’t be said. You always have me as a lover to share.”

Ah, istriku…… kau selalu menyejukkanku. Kau menyanjungku dengan limpahan kasih sayang. Kau buat aku merasa hebat dengan segenap ketulusan cintamu. Tak pernah kurasakan damai sedamai bersamamu. Reflek, aku mengambil pena dan menulis di balik kertas itu:

“Istri muslimah jauhkan fitnah. Patuh di rumah semai sakinah.
Lembutnya tuturmu selembut tatapanmu. Selalu berjihad tiada jemu.”

Pak Ithonk, pinjam bait nasyid-nya sebentar, ya. Tulisan ini akan kuberikan pada istriku nanti. Aku merasakan ada kekuatan yang hadir di jiwaku. Ringan tanpa beban.
Akhirnya hari ini kulalui seperti biasanya. Normal.


* * *

Sore itu, Ika merasakan pusing, mual-mual dan seluruh badannya lemas. Suaminya belum pulang. Ia mencoba bertahan. Sakit itu tak kunjung mereda. Akhirnya ia memutuskan untuk berobat ke dokter ditemani oleh Budhe.
Beberapa saat kemudian ia sampai di tempat praktek dokter Prita. Untung antriannya tidak panjang. Di dalam ruang periksa , dokter Prita mulai memeriksa dan bertanya-tanya kepadanya.
“Bu, tanggal berapakah anda terakhir datang bulan?” tanya dokter padanya.
“Tanggal 20 bulan kemarin, Bu “jawabnya sambil berpikir. Aneh, apa hubungannya sakitku dengan tanggal itu? Gumamnya dalam hati
Setelah pemeriksaan selesai, ia kembali dipersilahkan duduk oleh dokter. Ia duduk disamping Budhe yang menungguinya.
“Bu, selamat ya, sebentar lagi anda akan mendapatkan momongan” ungkap dokter Prita sambil tersenyum.
“Saya hamil, Dok? “ ia bertanya seakan tak percaya. Dokter Prita mengangguk pasti.
“Alhamdulillah, ya Allah, terima kasih” serunya.
Budhe mencium keningnya dan mengucapkan selamat kepadanya.
Setelah mendengar semua nasehat dan penjelasan dokter, mereka pulang ke rumah dengan wajah bahagia. Ia meminta Budhe supaya merahasiakan berita gembira ini dari suaminya. Ia akan memberi kejutan pada suami tercintanya.

* * *

Pagi. Mendung masih menggantung. Aku bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasa, aku berpamitan pada istriku. Aku melangkah. Satu, dua, tiga, empat, lima….. Tiba–tiba ia memanggil di ayunan langkahku yang ke-lima.
“Mas ada yang ketinggalan” panggilnya.
Aku berbalik dan mendapatinya sudah berada di belakangku. Aku membungkuk dihadapannya. Wangi parfumnya lebih tajam dari biasanya. Aku menatapnya dengan alis bertaut. Penuh tanda tanya. Ia meraih wajahku. Dibingkainya wajahku dengan kedua tangannya. Ia menatapku untuk beberapa saat. Kulihat wajahnya pucat dan sesekali menahan mual. Aku mulai khawatir.
“Ada apa, Dik? Kamu sakit?” tanyaku padanya.
Ia menggelengkan kepala dan berkata, “Berangkatlah.”
Kemudian aku segera berangkat, karena hari ini aku ada meeting dengan para peneliti dari JAJAKI di Surabaya. Kalau tidak cepat-cepat, aku bisa terlambat . Wah, bisa berabe.
Selama di perjalanan aku berpikir keras. Ada apa dengan istriku? Biasanya kalau dia memakai Azalea-nya lebih tajam, itu berarti ia minta sesuatu. Apa dia meminta oleh-oleh ya? Tapi kenapa dia hanya diam saja tadi pagi? Huh, bingung . Terkadang wanita memang susah untuk dimengerti.


* * *


Udara panas kota Surabaya membuatku kegerahan. Hhh……. Kuusap peluh yang menetes dengan sapu tangan. Setibanya di kantor Surabaya, aku langsung memasuki ruangan meeting. Dingin yang menyejukkan. Ruangan ini ber-AC. Diskusi belum dimulai. Aku duduk mengambil posisi yang paling nyaman.
Aku mempersiapkan semua file-ku. Aku membuka buku agenda kerjaku. Srrt … Ada surat terjatuh. Kubuka amplopnya dan kubaca. Surat itu ditujukan kepada istriku. Hasil pemeriksaan apa ini? Aku bertanya-tanya. Aku tertuju pada satu tulisan yang diberi tanda dengan tinta warna merah.


Whatttt….??? Istriku hamil???
Kubuka lagi amplop itu dan aku menemukan secarik kertas kecil yang bertuliskan:
“Assalamu’alaikum, Abi…..
Alhamdulillah, sebentar lagi Mas akan menjadi seorang ayah.
Mas, tolong belikan buku-buku yang tertera di bawah ini, ya.
1. The Secret Life Of The Unborn Child : Thomas Verny
2. Babies Remember Birth : David Chamberlain
3. The Magical Child : Joseph Chilton Pierce
Thanks, ya Mas. Aku dan anakmu menunggu di rumah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

Ooo, pantas saja. Ternyata ini yang dia minta. Hatiku gembira sekali dengan kejutan bahagia ini. Aku berkali-kali menyerukan tahmid dalam hati. Aku langsung bersujud syukur di hadapan Allah. Keyakinanku semakin kuat bahwa Allah tidak akan pernah memberikan ujian melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Dan Dia adalah Maha Berkehendak atas segala sesuatu di muka bumi ini. Allahu Akbar…..
Hari ini kulewati dengan indah. Setelah meeting selesai aku langsung ke Gramedia. Alhamdulillah, buku yang di pesan istriku ada semuanya. Aku juga meminta pegawai toko untuk membungkus buku itu dengan kertas kado. Pasti ia nanti akan gembira. Istriku adalah seorang “Bukumania”. Baginya, buku seolah-olah menjadi mantra yang mampu menjelmakan nafasnya. Aku tersenyum membayangkan wajah ceria istriku. Aku pulang dengan harapan agar cepat sampai di rumah.
* * *

Pukul 20.00. Kumasuki halaman rumahku. Aku membuka daun pintu dan menutupnya kembali dengan perlahan. Saat melintasi ruang tengah kulihat istriku sedang tertidur pulas di ruang baca. Sejurus kemudian aku sudah meletakkan semua barang bawaanku dan segera membersihkan diri. Kemudian aku sholat. Aku melantunkan munajat tulus pada-Nya. Khusyu.
Setelah sujud kepada Rabb-ku, aku beranjak menemui istriku. Kuhampiri dia. Pelan aku membangunkannya,
”Dik, bangun.” Ia membuka matanya dan buru-buru bangkit untuk duduk. Ia menatapku lekat. Lekat sekali. Kilau sejuta bintang menghiasi mata coklatnya.
“Mas sudah datang ? Lama atau barusan?” tanyanya kepadaku. Aku tidak menjawab dan hanya mengangguk pelan. Aku memberikan bungkusan kado itu kepadanya.
“Ini Dik, alhamdulillah, bukunya ada semua.”
Ia menerimanya dengan kedua mata yang berbinar-binar. Ceria sekali. Itulah binar mata yang aku tidak akan pernah sanggup jika harus kehilangan pancarannya.
“Makasih, Mas” bisiknya pelan.
Tiba-tiba ia menangis dan memelukku. Ia meraih tanganku dan menempelkan di perutnya. Aku diam menurut. Hatiku terbalut rasa haru.
Ia berkata, “Mas, ini amanah dari Allah untuk kita. Bantu aku untuk menjaganya.”
Aku mengganguk mantap. Kemudian aku berbisik dan berdoa dengan penuh harapan.

“Ya Allah,….. karuniakanlah kepada kami, putra-putri yang sholeh dan sholehah, yang selalu taat kepada-Mu, yang selalu taat pada Rosul-Mu, yang selalu mencintai dan selalu menghormati Ibu-Bapak dan orang tua yang ada diantara mereka. Amiin.”

Pada-Mu Rabbi, puji syukur kuat menghambur atas nikmat yang tiada terkira ini. Bahagia itu telah hadir diantara duka-duka yang kami lalui. Terima kasih, ya Allah. Kebahagiaan itu telah menjadi pelangi di hatiku.



* * *

Malang , 28 Mei 2006
Cunik Yupila Mahartiningsih
( nikpiha@yahoo.co.in )
Special to :
1. My beloved Brother : Jika kau masih hidup,
hari ini adalah ULTAH-mu yang ke-24.
“Love U forever”
2. My beloved Murobbi : Semoga Allah selalu menyayangi
dan memberikan kesabaran pada Bunda.
“We will always love U”

12 Oktober 2009

You Raise Me Up......

When I am down and, oh my soul, so weary;
When troubles come and my heart burdened be;
Then, I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up� To more than I can be.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up� To more than I can be.

There is no life � no life without its hunger;
Each restless heart beats so imperfectly;
But when you come and I am filled with wonder,
Sometimes, I think I glimpse eternity.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up� To more than I can be.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up, to walk on stormy seas;
I am strong, when I am on your shoulders;
You raise me up� To more than I can be.

Don't Give Up

Don't give up
It's just the weight of the world
When you're heart's heavy
I...I will lift it for you
Don't give up
Because you want to be heard
If silence keeps you
I...I will break it for you

Everybody wants to be understood
Well I can hear you
Everybody wants to be loved
Don't give up
Because you are loved

Don't give up
It's just the hurt that you hide
When you lost inside
I...I will be there to find you

Don't give up
Because you want to burn bright
If darkness blinds you
I...I will shine to guide you

Everybody wants to be understood
Well I can hear you
Everybody wants to be loved
Don't give up
Because you are loved

You are loved
Don't give up
It's just the weight of the world
Don't give up
Every one is to be heard
You are loved