Tampilkan postingan dengan label Words of Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Words of Life. Tampilkan semua postingan

14 Desember 2014

Klapertaart 2014, Pengmas UKM Penalaran 2014

After wasting my time on Saturday, omitting many appointments and assignments, finally I raised my head ad joined community service held by UKM Penalaran Universitas Airlangga. Actualy, I doubted that I will join this event. However, after I motivated myself I went to AW (astana widya) and I got a buddy to accompany me to Desa Gunung Sari Perjuangan.
It felt wonderful to be able joining a beneficial event such as Klapertaart (Keluarga Penalaran in Traditional Art) 2014.












it's such a joy joining this event. I miss my community service in high school.

16 Januari 2014

Menjelajah Kelud





Mendung menggantung di langit Kediri ketika dua teman baik saya muncul di depan rumah saya. Sebenarnya mereka sudah konfirmasi kalau mereka akan datang berkunjung, mumpung liburan alasannya. Namun melihat mereka dalam keadaan real membuat sya tersenyum.
“Hai Jayen, Ivan, gimana kabarnya?”, Aku datang mendekati mereka yang sedang parkir dan menyalami tangan mereka.
“Baik”, Jawab mereka berdua kompak.
***
It’s so good having them in my house. We talked about a lot of things, especially about the university world, a world that three of us just enter. We talked about majors that we take, the bittersweet of it. We gossip a bit about the lecturer in our university, who is the most bla bla bla, and of course, we also discussed about our mark in this first semester.
Three of us were accepted in different university. Jayen was accepted in ITB (Institut Teknologi Bandung), Ivan was accepted in UNS (Universitas Negeri Surakarta), and I was accepted in UA (Universitas Airlangga).
After babbling all around, I have an idea to hang out to the east, and go to somewhere. So after a few minutes consideration we really did.
***
Ditengah jalan, entah ide dari mana kami memutuskan untuk pergi ke Kelud. Berhubung aku dan Jayen hanya pernah ke Kelud sekali, dan Ivan belum pernah sama sekali, kami bertekad bulat untuk pergi kesana.
“Naf, kamu tahu jalannya kan?”, Jayen tanya padaku.
Setelah berpikir sejenak aku emnjawab, “Gak terlalu hafal sih, tapi jalan ke Kelud Cuma satu kok. Gak belok-belok”, jawabku sambil mengingat jalan yang aku tempuh dengan Danang setahun lalu.
Ivan pun juga bertanya hal yang sama kepadaku.
Karena sudah bulat akan ke Kelud, kami memutuskan untuk membeli snack di salah satu toko di tepi jalan. Toko yang kami kunjungi merupakan koperasi di daerah situ dan termasuk mahal dibandingkan dengan harga di Alfamart atau Indomart..

Bersambung...

27 Desember 2013

Gathering BPH UKM Penalaran Part One #TheNightWhenWeArrive

Tgl 24 Malam

Aku gak jadi pulang tanggal 24 Desember 2013 ini, karena ada acara gathering pengurus baru UKM Penalaran yang sudah beberapa bulan ini aku ikuti. Padahal aku sudah beli tiket lho untuk tgl 24 itu, namun karena aku adalah pimpinan di divisi Penalaran Information Centre, akhirnya aku mau tidak mau harus ikut. Tiket pun hangus sudah.
Dari Surabaya kami naik mobil TNI AL sekitar pukul 8 malam. Dengan mahasiswa 30-an, kami hanya membutuhkan satu truk untuk berangkat kesana. Perjalanan ke sana cukup lancar, tanpa ad amacet atau gangguan. Diperjalanan kami asyik bersenda gurau, namun hal itu hanya bertahan sekitar setengah jam, karena berikutnya suasana di truk hening, semuanya tidur.
Aku terbangun kaget ketika tahu-tahu truk yang kami tumpangi berhenti mendadak di jalan menanjak. Saat itu sekitar pukul 10 malam kurang. Temen-temen cewek pada teriak kaget karena hal tersebut. Posisi tubuh kami mendoyong ingin jatuh. Truk kembali berusaha untuk naik, akhirnya setelah beberapa lama berusaha kami bisa berjalan lagi.
Setelah beberapa menit, kami sampai di tempat yang kami tuju, di Jl. Wilis Tretes Kab. Pasuruan dimana villa yang kami sewa berada. Jalan menuju kesana sangat ramai , dipenuhi dengan orang-orang penjual makanan dan juga lalu lalang orang. Mungkin karena malam tersebut malam natal dan liburan sehingga banyak orang yang berlalu lalang.
Udara sejuk pegunungan langsung menerpa wajah kami ketika kami turun dari truk yang hangat. Banyak teman-teman yang merapatkan jaket mereka dan berkata bahwa udara nya benar-benar dingin. Maklum, bagi kami yang sudah terbiasa di daerah panas Surabaya, masuk ke Tretes benar-benar perubahan.
Barang-barang segera diturunkan, dan kami berjalan dengan berisik sambil berkicau tentang apa saja yang akan kami lakukan esoknya. Sampai di villa, kami langsung disambut dengan lantai yang dingin, segera saja karpet digelar di ruang tamu dan kami memasuki kamar kami masing-masing. Villa yang ini tidak sebagus villa yang kami gunakan untuk diklat kemarin, bahkan mungkin kamar kami dirumah pun lebih bagus. Namun karena tujuan kesini adalah untuk menggalang kebersamaan, kami tetap enjoy menerima kamar yang seadanya, yang penting adalah having fun!
Malam itu, tgl 24 kami berkumpul sebentar untuk membahas agenda tgl 25, 26, dan mendengarkan penjelasan dari Mas Aji, ketua UKM Penlaaran 2013 mengenai tujuan ke Tretes ini. Aku bersyukur sekali karena pada tgl 24 aku bisa tidur siang sehingga ‘melekan’ hingga jam 11 malam keatas pun aku masih bisa.
Setelah mendengar penjelasan ttg tujuan kami kesana, beberapa dari kami balik ke kamar masing-masing dan tinggal lah aku dan beberapa BPH untuk membuat jadwal untuk tgl 25 dan 26 Desember 2013 hingga hampir jam 1 dini hari.

Segera saja aku berwudhu dan sholat isya. Air disini sangat dingin dan membuat melek. Namun karena lelah yang menggunung, pada akhir saya tidur meskipun dengan alas tidur yang kasar.

Curhatan Desember

Liburan kali ini, aku gak pulang. Kegiatanku menumpuk di Desember. Setiap weekend kalau mau pulang selalu tertunda. Minggu pertama bulan Desember aku ada seminar dan Pengabdian Masyarakat UKM Penalaran yang aku koordinir. Minggu kedua aku ada diklat mulai tanggal 13-15 Desember. Minggu ketiga ada acara SATU (Satradhirsa to University) yang sibuknya minta ampun. Liburan sebelum UAS ini aku ada kegitaan gathering UKM Penalaran. Mau pulang, eh ternyata tiket kereta habis. Sebel deh, tapi ada positifnya juga, yakni bisa ngerjain tugas-tugas yang belum sempat dikumpulin kemarin.
Karena kesibukan ini, aku harus bener-bener bisa ngatur waktu. Namun, manajemen waktu itu masih menjadi tantangan buat aku. Gimana gak? Setiap Senin dan Kamis ada Kuliah Pena, acara gathering rutin dan diskusi untuk UKM Penalaran. Hari Rabu ada acara latihan bersama Airlangga Orchestra. Jadi bener-bener sibuk. Weekend adalah satu-satunya harapan dimana aku bisa bermalas-malasan, namun sepertinya gak bisa karena hari itu jadi ladang untuk nyelesein tugas.
Memang ini semua pilihaku sendiri dan aku harus mengambil konsekuensi dari apa yang aku pilih. Sejak awal masuk kuliah, aku sudah berniat untuk menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non akademik. Secara akademis, minimal IP 3,5 keatas lah. Kegiatan non akademis cukuplah ikut UKM Penalaran dan Airlangga Orchestra dulu, dan Alhamdulillah, aku sudah mendapat peran di dua UKM ini dan semoga bisa sukses.
Jujur, aku juga takut dengan hasilnya nanti. Terutama dalam bidang akademis, karena jurusan yang aku ambil lumayan sulit, Biomedical Engineering yang tentunya banyak bergelut dengan Fisika dan Kalkulus yang merupakan dua mata kuliah terlemahku, sehingga harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan B.
Secara non akademis, Alhamdulillah lancar saja, namun aku belum bisa memaksimalkan diri, masih ada banyak hal yang perlu dikaji ulang dan juga perlu dipelajari. Sehingga ditahun 2014 aku pengen les biola, belajar public speaking, belajar koding untuk joomla, belajar menulis, aktif berkarya, dan mempersiapkan diri untuk ikut seleksi Harvard Model United Nations dan World Model United Nations. Hal-hal ini merupakan hal yang aku suka sehingga aku beraharap bisa benar-benar terwujud nantinya.
Tahun ini, terutama bulan Desember, merupakan puncak dari kegiatan ku, istilahnya adalah penghabisan lah untuk membuka lembaran baru di tahun 2014. Aku berharap, aku bisa belajar banyak di tahun 2013 ini, sehingga nanti di tahun 2014 aku bisa benar-benar menggali potensi diri yang terpendam.


04 November 2013

the collywobbles

the collywobbles plural noun UK informal
an uncomfortable feeling in the stomach caused by feelings of nervousness or slight fear


Finally, midterm exam is finished. I really pleased to feel the anxiety in my body melt away in the last day of the exam. My brain was clear, and my hand moved freely answering the essay question in the Religion exam.
My midterm exam started in the October 28th- November 4th. Not too long like when I was in high school, but the sensation was same. I feel the anxiety and my heart beat faster than usual when I faced the exam paper and read the first question. There are voices in my head, can I do this? Are the questions easy? Is the time given enough to answer all the questions? And many more.
However, when I moved to number 5th or so, that feeling slightly disappear, I got my confidence back, I smiled in my heart.

Physics, Chemistry, English, Calculus, Biology, ISBD, and Religion were my midterm exam subjects. I think I did pretty well with Physics and Calculus, at least I think I could get B. While the others I believe I could get A. I know its sound too optimistic, but I had a foresight it’s going to happen. If my prediction fails, I still had a chance to mend it right?

08 Oktober 2013

World Education Expo Indonesia 2013

What?
World Education Expo Indonesia 2013. Pameran pendidikan dari seluruh dunia yang dihadiri oleh banyak universitas dari dunia, terutama dari negara-negara Asia sendiri, Europe, US, Australia dan juga Indonesia.
When?
October 8, 2013, from 1 pm- 6 pm
Who?
my self, alone. Aku sendirian berangkta kesana, gak ada yang nemenin. Naik taksi kayak orang ilang.
Where?
Sheraton Hotel
Why?
Aku kesana karena pengen tahu perkembangan pendidikan dunia, mungkin aja ada beasiswa yang tersedia yang bisa aku ambil. Selain itu au pengen bertemu dengan guru ku yang mungkin bisa hadir disana.
How?
Acara ini menurutku tidak terlalu sukses. Pengunjungnya sedikit dibandingkan event yang saya hadiri tahun lalu. Sepertinya karena universitas yang datang itu sedikit jadi pengunjung pun juga sedikit. 
Pulangnya aku diantar Rofiq, teman lama dari MTs dulu. Kami kesasar sasar gara-gara buta arah ke kampus C.
Acaranya sungguh menyenangkan, terutama pos acara. Karena aku waktu itu lengsung ke TP untuk melihat-lihat. Terlalu banyak godaan barang-barang bagus mahal yang tidak mungkin saya beli. Akhirnya saya ke toko buku Gramedia dan Periplus untuk membeli refill loose leaf dan juga beli buku impor. Serunya lagi, aku sama Rofiq tersesat di TP gara-gara gak tahu jalan keluar.

21 September 2013

KSSAPL Briefing

Setelah memilih dan memilah BSO yang wajib diikuti di Fakultas Sains dan Teknologi UA akhirnya saya menjatuhkan pilihan di KSSAPL (Dibaca Kaspal), yang merupakan suatu organisasi berbasis lingkungan yang juga terfokus di sosial dan politik.
Dalam acara yang di gelar Sabtu, 21 September ini para peserta magang (yang masih coba-coba) di beri pengarahan dan penjelasan mengnai apa itu KSSAPL dan juga ada interview untuk melihat minat para peserta magang.
Sebenarnya ada banyak divisi di KSSAPL, namun saya lebih memilih Infokom dan Penelitian, karena memang suka ngomong dan juga meneliti.
Acara ini dilaksanakn di AUP (Airlangga University Press) dari pukul 07.00-12.15 WIB.

15 September 2013

Kuis Fisika Malang

Menjadi Panitia di Kuis Fisika, sebuah olimpiade Fisika yang diselenggarakan oleh departemen Fisika Universitas Airlangga tingkat Jawa Timur.
Saya mendapatkan peran untuk menjadi pantia KF di region Malang. Untuk di Malang sendiri dilaksanakan di SMAN 1 Malang (Smansa) pada tanggal 15 September.

30 Agustus 2013

Asrama Lagi

Asrama Putra Universitas Airlangga (ASTRA) yang terletak di timur FPK
Sepertinya aku jatuh cinta dengan asrama lagi. Ketika diterima di Universitas Airlangga, aku sudah bidik asrama saja. Kebetulan sekali asrama mahasiswa putra dekat dengan fakultas aku (meski kalau jalan 15 menit). Ketika uang sudah ada, aku langsung saja daftar, bayar, dan pindah.
Pertama kali lihat asrama Universitas Airlangga, rasanya seperti melihat asrama lama aku di SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), namun dengan kualitas yang lebih rendah (bukannya bermaksud menghina, namun aku hanya memamerkan fakta). Namun aku pikir lagi, ini lho sudah kuliah. Harus siap dengan berbagai situasi. Gak selamanya kan kita selalu ada di atas, sekali-kali perlu lah merasakan bagaimana di bawah itu seperti apa.
Ketika datang dulu, aku mengincar kamar 504, karena anak nya asik-asik, sesuai dengan tipe aku. Pendiam dan suka kebersihan. Akungnya, waktu daftar asrama aku ditaruh di kamar 506. Ketika masuk, aku langsung berkata dalam hati. “Alamat masuk kandang macan nih”. Karena, di kamar 506 itu diisi oleh anak-anak yang mendapat predikat cowok rame (urakan), merokok, baju dimana-mana, tapi meski begitu, mereka baik hati semua. Namun tetap saja, aku dan mereka beda values yang dianut, jadi aku menanti kesempatan untuk bisa pindah ke kamar lain.
Tidak tahu kenapa, di kamar 506 ternyata gak ada kasur. Sehingga aku gak bisa tidur disitu. Akhirnya, aku pergi ke kamar 504 dan tidur disitu. Paginya, ketika aku mengurus administrasi lagi ke Mas Agus (petugas asrama nya), aku bilang kalau pada waktu itu aku terpaksa tidur di kamar lain, karena di 506 tidak ada kasurnya. Akhirnya, aku dipindah ke kamar 504 deh, karena penghuni kamar 504 yang ke-4 gak datang-datang. Tidak tahu kenapa, mungkin dia pindah, soalnya yang asalnya di kamar 504 itu kampusnya di B, jauh banget dari kampus C.
Akhirnya, dengan senang hati aku bisa menempati kamar 504, kamar yang bersih dan memiliki penghuni yang memiiki values kayak aku. Yang artinya anaknya gak urakan, serius, menjunjung tinggi kebersihan dan kerapian (meskipun aku gak terlalu rapi). Pokoknya di kamar 504 ku betah deh, berasa kayak kamar ku yang lama di asrama SMA.

Akungnya, di Asrama Mahasiswa Putra Universitas Airlangga (Astra) itu ada banyak peraturan yang kadang-kdang memberatkan kita. Yakni harus laundry. Dari dulu aku gak terlalu suka laundry, sudah mahal kotor lagi. Ini nih yang harus disiasati. Bingung juga sebenarnya caranya gimana, namun insyaallah aku bisa nemu jalan agar laundry ku bisa bersih, meski dengan begitu aku harus kerja 2 kali. Selain laundry, masalah yang lain biasa aja kayak asrama. Jam malam, jaga kebersihan, dan sebagainya. Pokoknya bagi kamu, yang mungkin juga mahasiswa baru Universitas Airlangga yang bertempat di Kampus C, asrama ini bisa jadi pertimbangan sebelum tahun depan pindah (seperti yang insyaallah akan aku lakuin).

01 Agustus 2013

Dalam Persimpangan




Aku akan menceritakan ini dengan menghela napas panjang
Suatu waktu, bertahun-tahun kemudian
Dua jalan terpencar di sebuah hutan kekuningan
Dan aku-
Aku mengambil jalan yang paling jarang dilalui
Dan itu mengubah segalanya

Di hari Rabu yang cerah, aku duduk di bawah pohon palem dengan membaca buku The Historian yang sudah berkali-kali aku baca namun kesan misterius yang ada di dalamnya tidak menghilang. Saat itu aku sedang menunggu kedatangan university counselor sekolah aku yang ternyata datang 2 jam lebih lambat dari yang dijadwalkan. Padahal aku sudah datang sejak pukul 9 dan harus melepas janji untuk bertukar sapa dengan teman aku yang tiba-tiba datang disaat aku membutuhkan tumpangan.
Setelah aku berkeliling, duduk membaca buku, mengangumi bangunan yang diadptasi dari Arc de Triomphe Perancis, aku mulai lelah dan kembali lagi membaca buku. Sambil duduk, aku mulai mempertimbangkan keputusan yang aku buat. Apakah aku bisa berkomitmen untuk mengambil ujian SBMPTN lagi tahun depan sementara aku mengambil gap year atau apakah aku harus mengambil PTS yang jelas-jelas sudah ada dan aku tinggal mengurus adiministrasinya. Kedua keputusan tersebut menghantui aku terus, pakah benar yang aku lakukan.
Matahari tepat diatas kepala dan teman aku Ade, mulai sms. Kamu dimana?. Mereka berarti sudah dekat. Aku mulai berdiri dan stand by di parkiran SLG (Simpang Lima Gumul) untuk menunggu mereka. Ketika mobil berwarna silver mendekat dan membunyikan klaksonnya, aku tahu kalau itu mereka dan aku melambiakan tangan menyambut.
Miss Novi, university counselor tetap terlihat sama seperti terakhir aku bertemu dengan orangnya. Ade juga demikian. Setelah bertukar sapa dan kabar kami mulai berjalan menuju monument melewati jalan ruang bawah tanah sambil berbicara.
“Jadi gimana Manaf?”, Miss Novi bertanya. Aku sudah tahu kalau beliau akan bertanya mengenai universitas meskipun subjek yang ditanyakan kurang jelas.
“Aku belum diterima dimanapun, mungkin akan mengambil gap year tahun ini dan mencoba lagi tahun depan”, aku menjawab dengan sedikit malu.
Akhirnya, dengan berdiri di depan pintu masuk di jalan bawah tanah SLG, kami berbicara mengenai masa depan.
Miss Novi terus meyakinkan saya untuk mengambil PTS, jangan sampai menganggur setahun, karena bisa saja nanti kebablasan. Masalahnya semua PTS yang menerima aku ada di Jakarta, and I hate Jakarta without reasonable reason, merely by heart. Aku masih ingin ambil PTN, selain lebih murah, jurusan yang aku inginkan juga ada di PTN, tidak di PTS, yakni jurusan yang berkaitan dengan biotechnology.
Miss Novi terus meyakinkan aku, dan aku mulai goyah. PTS sounds cool after she speaks about it . namun di hatiku tetap saja rasanya masih ada yang mengganjal. Lebih baik gap year setahun daripada mengambil PTS.
Setelah berbincang selama satu jam, dan aku juga masih belum memberikan jawaban yang pasti. Aku berjanji padanya akan memberikan jawaban setelah aku memikirkan masak-masak. Aku berharap masih ada PTN yang buka pendaftaran, dan PTN itu benar-benar berkualitas.
Di akhir pertemuan, Ade menceletuk. “Sangat simbolis ya, membicarakan persimpangan masa depan di tempang yang bernama Simpang Lima Gumul”, Simpang Lima Gumul atau lebih dikenal dengan nama SLG memang sebuah monument yang menandai adanya simpang lima yang menuju beberapa daerah seperi Malang, Surabaya, dan tempat-tempat wisata di Kediri. “Mungkin 4 tahun lagi kita akan membicarakan hal yang sama di sini”, ungkap Ade penuh canda. Aku hanya mengangguk angguk. Memang benar, bisa saja 4 tahun lagi kita akan bingung mencari kerja, atau nikah. Memikirkan itu membuatku tersenyum.

20 Juli 2013

Ramadhan Tiba



Ada yang berbeda dengan ramadhan tahun ini. Saya tidak sepenuhnya bahagia. Bukan karena ramadhan, karena saya belum mendapat tempat untuk kuliah yang saya inginkan, setidaknya PTN dan jurusannya berhubungan dengan biotechnology. Sebenarnya sudah diterima, namun di PTS dengan jurusan ekonomi.
Secara umum, ramadhan tahun ini terasa lebih sepi dibandingkan dengan tahun lalu. Jujur, rasanya seperti bulan-bulan biasa, meski saya merasa saya lebih dekat dengan yang Maha Kuasa di ramadhan tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Ramadhan tahun ini akan saya habiskan secara full di rumah. Dulu saya menghabiskan ramadhan di asrama. Kenangan yang sangat indah. Ketika di rumah, tiba-tiba saya kangen suara teman-teman saya yang ramai bermain game, bahkan saya kangen dengan shitty words dari teman-teman saya. Ramadhan di asrama benar-benar berwarna, namun Ramdhan di rumah juga bisa berwarna jika saya ingin.
Aktivitas di bulan ini rasanya kurang padat. Waktu saya banyak dihabiskan untuk membaca buku di rumah dan menulis. Entah kenapa galau gara-gara mencari kuliah ini membuat saya banyak menulis dan membaca. Saya juga lebih dekat kepada Allah. Memang, kadang-kadang bencana membuat kita lebih dekat kepada Dzat yang menguasai segalanya.
Saya hanya berharap di Ramadhan tahun ini saya bisa menjadi lebih baik. Ibadah lebih meningkat dan juga apa yang saya cita-citakan bisa terwujud. Saya hanya berharap semoga hal ini benar-benar bisa terjadi.

15 Juli 2013

Ke Malang

Pergi ke Malang ambil ijazah dan SKHUN, bertemu dengan banyak teman.

09 Juli 2013

Berjuang Lagi


Broken Glass


It just like the worst dream come to life!.

I did not passed my SBMPTN. It hurts actually.
Really hurts.

How do you feel when your dream broken to pieces like a mirror glass being crush?
This is how I feel right now. Still hurts.



Although this is hurts and my heart like give a an ache, I will not give up. If I can't have a career in science, and if tried and failed failed again, I think I should take another, but still related to my concern. Biotechnology.

20 Juni 2013

11 Juni 2013

Bekicot Brengsek

Suatu hari, saya berjalan melewati gedung belakang asrama cowok. Tanpa sengaja, saya melihat enam bunga mawar yang sedang sekarat karena kekuragan cahaya matahari dan nutrisi untuk bisa bertahan hidup. Tak tega, lantas saya membawanya ke kebun House Manta ray, yang merupakan house saya. Dari situlah akhirnya saya berusaha menyelamatkan enam bunga mawar itu.
Bertepatan sekali aksi penyelamatan saya diiringi dengan event lomba taman vertikultur antar House, sehingga saya lebih bisa leluasa untuk menyelamatkan tanaman malang ini. Dengan sisa-sisa media tanam yang tersedia, saya mulai merombak media tanam bunga mawar yang ada. Ternyata mereka hanya disokong oleh sekam yang sudah kering dan segenggam tanah tempat kaar mereka merekat. Tanpa ba bi bu lagi, saya keluarkan semua sekam dan saya rendam akar bunga mawar itu dalam air agar bisa mengatasi kehausan mereka. Setelah itu saya mulai meracik kompos, abu sekam, tanah, serbuk gergaji, dan akar paku-pakuan untuk media tanam. Kemudian saya tanami satu-satu.
Selang beberapa hari kemudain, dari 6 tanaman mawar, 5 diantaranya sudah menunjukkan gejala-gejala kesembuhan seperti munculnya tunas yang sangat membahagiakan saya pada saat itu. Sedangkan yang satu lagi sepertinya sudah terlalu telat ditolong. Kalau ada waktu, saya selalu menyempatkan menengok tanaman tersebut.
Kejadian menyesakkan baru saja terjadi sore ini ketika saya menengok tanaman mawar. Dari 5 yang sudah berdaun, 4 diantaranya telah gundul. Setelah saya berhasil mengatasai rasa terkejut saya, saya lihat samping tanaman malang ini. Ternyata banyak bekicot, dengan marah saya lemparkan bekicot tersebut ke tembok hingga cangkangnya pecah. Saya tak peduli. Betapa jahat mereka menggunduli tanaman rawatan saya. Meski pada akhirnya saya sedikit menyesal sudah menyiksa hewan, namun setidaknya tindakan saya masih beralasan.
Melihat kenyataan yang ada, kemungkinan besar tanaman mawar tersebut akan saya rawat di teras kamar asarama saya saja agar lebih aman dan cepat sembuh. Mumpung syaa punya waktu sekitar satu minggu lagi untuk mengawal mereka hingga bisa dilepas di alam liar lagi.


10 Juni 2013

Happy Birthday to My Self!

Happy Birthday!

Ketika aku bangun dini hari tadi, yang aku pikirkan adalah, "Thank God, I'm still alive". Few seconds later, "Shit! I'm old right now!".


Kagak nyangka kalau sekarang aku sudah tua. Nggak perlu aku kasih tahu berapa umurku deh. Pastinya, setiap tahun ajaran baru aku pasti juga nambah umur. Agak susah emang menghadapi kenyataan ini. Namun mau bagaimana lagi, aku terlahir emang tua.
DI ulang tahun ganjilku sekarang ini, prima juga angkanya, satu kebutuhanku.

Masuk jurusan SITH-Rekayasa ITB. That will be enough for me birthday present. You don't need to buy me a teddy bear, a wonderful book. I just need to be accepted in ITB and become its student. It will be wonderful, meet my friends who has been accepted and meet many great great professors and seniors.

Semoga tahun ini cita-cita ini bisa menjadi kenyataan.

29 Mei 2013

Graduation Ceremony Tomorrow!

I'm so eager to have graduation ceremony tomorrow. It has been so long being a high school student in here. My graduation ceremony will be held on 30th May in Graha Cakrawala, the most known conference building in Malang. I hope the ceremony will be great.
I will wear Toga and ceremonial cloak. It will be great, I'm really looking forward for it.

06 Mei 2013

Perjalanan Menuju Pulau Dewata


Akhirnya tiba juga waktunya untuk berangkat ke Bali. Hari ini tanggal 5 Mei 2013, aku dan teman-teman SMA berangkat ke Bali. Aku masih tak menyangka bahwa aku akan pergi ke Bali dengan gratis. Benar-benar gratis, meski uan g sakuku sangat terbatas.
Hari itu dijadwalkan kami akan berangkat pukul 7 pagi dari Malang, tetapi kami harus sudah bersiap sejak pukul 6 pagi karena panitia takut jika ada kemoloran. Akhirnya aku putuskan untuk bangun setengah lima pagi itu dan segera mandi. Sambil mandi aku menegnang rumah. Air disini tidak seidngin air yang ada di rumah, meski katanya daerah Malang itu dingin. Mungkin juga karena asrama ini ada di Tlogowaru, daerah yang dikenal kering yang menyebabkan airnya tak sedingin air di rumah asalku.
Setelah mandi dan ganti baju aku segera sholat Shubuh dan mengecek perlengkapan untuk ke Bali. Aku memang sudah mempersiapkan barang apa saja yanga ku bawa, namun tetap aku hars mengeceknya. Aku hanya membawa dua celana panjang dan satu celana pendek. Tiga kaus pendek, satu kemeja, satu baju batik, san beberapa baju dalam. Aku sudah mewanti wanti diriku untuk tidak membawa barang yang tidak terlalu banyak. Beruntung sekalin aku sudah memodifikasi tas decofresh ku menjadi penampilan baru yang fresh dan ceria. Sehingga ke Bali aku hanya membawa tas hijau mencolok itu dan juga tas kecil berisi pakaian.
Setelah sarapan dan menunggu apakah bus sudah datang atau belum, aku sempatkan untuk berlatih biola. Aku tak mau hanya karena berapa hari di Bali kemampuanku menurun. Aku harus tetap berlatih, apalagi karena aku masih beginner.
Tak dinyana bus pun datang. Dengan menjinjing kedua tas bawaanku, aku turun ke bawah. Ternyata sudah banyak anak turun untuk menunggu bus. Tak disangka, teman-teman berminat juga untuk datang lebih awal.
Seperti biasa, aku turun dan tak tahu harus gabung ke mana. Kau tahu maksudku, di usia ku seperti ini banyak anak cenderung untuk membentuk kelompok. Namun aku tidak. Bukan karena aku egois atau apa, tapi karena aku tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap bentuk kelompok. Setiap melihat teman-teman disini berekelompok, aku selalu teringat teman-temanku waktu MTs dulu. Jadi aku hanya melihat mereka, berbicara sebentar dengan teman-teman, dan duduk memperhatikan. Aku sangat suka memperhatikan orang, beljaar dari perilaku mereka, dan mengamati karakter mereka.
Bus sudah datang semua, kami pun berbaris untuk berdoa bersama. Setelah pembagian tiket atau lebih tepatnya kartu tanda masuk bus, aku pun masuk ke bus nomor 2. Untung sekali aku bisa duduk disamping jendela, sehingga aku bisa melihat pemandangan diperjalanan nanti. Memikirkannya saja sudah membuatku tersenyum.
Aku kembali sendiri di bus. Tito, teman sampingu sedikit sakit sehingga dia berada di belakang bersama pacaranya yang merawatnya. Jadilah aku sendirian terus.
Perjalanan ke Bali dengan bus 2 ternyata di damping oleh seorang guide dari Wahana Tour yang bernama Mas Syamsul. Orangnya cukup ramah dan bersahabat. Aku mulai menyukai orang ini. Cocok sekali memilih tipe orang seperti ini sebagai guide dalam perjalanan panjang yang jika tanpa teman dan pemandangan inah berubah menjadi membosankan.
Perjalanan dengan Wahana Tour ini sangat menyenangakn. Di bus 2 aku mendapatkan roti boy dan juga segelas susu sebagai snack pagi, karena nanti baru sekitar pukul 12 siang kami akan makan siang di daerah Situbondo.
Perjalanan menuju pelabuhan Ketapang masih sangat lama. Di bus jika aku tidak tidur, au mungkin melihat pemandangan sekitar. Sepertinya agak salah memilih bagian  kanan bus untuk tempat duduk. Sinar matahari pagi menerobos masuk jendela. Ketika matahari makin meninggi, sinaranya menyilaukan dan meradiasikan panas yang membuat gerah.
Kadang-kadang, pemandangan di luar sangat indah. Aku terutama sangat menyukai arsitektur Belanda zaman era pra kemerdekaan. Gabungan anatar arsitektur colonial dengan local membuhkan hasil menarik. Di beberapa daerah seperti Probolinggo dan Pasuruan aku menjumpai rumah yang keren seperti itu. Sayangnya, rumahnya selalu kurang terawatt. Apa mungkin karena bangunan kuno sehingga angker atau bagaimana. Namun  kalau boleh membelinya atau merawatnya aku mau sekali.
Aku tertidur. Ketika bangun aku sudah berada di jalan denga pepohonan jati di kiri kananku. Sepertinya kami memasuki aerah hutan sekitar Banyuwangi, pikirku. Ternyata benar. Kami sudah semakin dekat dengan Pulau Dewata. Hutan di kiri kananku sangat indah. Meski hutan homogeny, namun sepertinya sangat subur sekali. Pohon-pohon jati tumbuh dengan subur. Tanaman-tanaman liar pun tumbuh merangkul kaki-kaki pohon-pohon itu dan membuatnya kembali seperti hutan hujan tropis.
Tak disangka, pelabuhan Ktapang pun sudah terlihat mata. Waktu itu sekitar pukul 3 sore. Bau laut oun tercium ketika kami turun dari bus untuk menuju kapal yang akan membawa kami ke Pulau Dewata. Bau campuran antara ikan dan garam yang tersamarkan oleh keringat dan juga wajah lelah para pelancong menyerbu hidungku saat aku dan teman-teman turun dari bus.
Aku belum pernah ke Pelabuhan. Kapal-kapal berjejer di dermaga. Besar kecil, kapal penyeberangan, kapal penangkap ikan, dari yang memiliki layar hingga yag bertenaga uap. Semuanya ada di situ. Suara ombak dikejauhan menggempur pantai, suara orang meminta uang receh, suara penjual yang mengedarkan dagangannnya melebur menjadi satu di pelabuhan. Beberapa anak kecil dengan telanjang dada berlarian. Rambut mereka basah oleh air laut. Mereka pengemis, ujar temanku. Aku memandangi mereka dengan tanda tanya. Ketika aku sampai di jembatan untuk ke kapal. Aku paham maksud temanku. Mereka mengemis dengan cara berenang di air laut dan meminta pelancong melemparkan uang receh mereka. Aku salut dengan kemampuan renang mereka. Mereka pasti sangat ahli. Karena aku tidak bisa apa-apa dibandingkan dengan mereka, maksudku berenang.
Baru kali ini aku masuk ke kapal. Aku pikir rasanya seperi berada di ayunan. Disini aku bertemu dengan SMA 110 Jakarta, yang ternyata kami selalu bertemu dengan mereka dimanapun kami berada. Berada di atas kapal sangat menyenangkan, apalagi jika bersama teman-teman. Kami snagat beruntung membawa gitar. Dengan itu, akmi bernyanyi dan bersenang-senang. Sehingga goyangan kapal yang biasanya membuat orang mabuk laut itu tidak berpengaruh. Aku juga sudah memerintahkan otakku utnuk selalu berpikir positif diatas laut agar aku tidak terkena mabuk laut.
Banyak hal yang baru pertama ku lakukan waktu berkunjung ke Pulau Dewata ini. Melihat laut dengan dekat. Memandang birunya air dan juga cerahnya langit diatasnya. Kapal-kapal yang sibuk bersliwearn dan juga celotehan anak-anak diatas kapal sungguh membuatku merasa aneh. Aneh dalam artian positif. Aku tidak bisa mendeskripsikannya kalau kamu ingin tahu.
Bernyanyi diata slaut dan tertawa tawa membuatku sanggup melupakan seidkit kegalauanku. Seiring dengan matahari yang semakin malu-malu mendekap bumi untuk tidur. Aku dan teman-teman akhirnya sampai di Bali.

25 April 2013

It's Good to be Back!

Ah, setelah sekian lama nggak nulis apapun di blog, akhirnya seneng banget bisa nulis! XD
Rasanya seperti kembali ke dunia dimana aku biasa tinggal, kalau kau tahu maksudku, seperti menulis, bersantai-santai dengan tulisan, dan melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia pena.
Selama aku absen dari dunia ini (blog maksudnya), ada banyak banget kejadian.

UNAS 15-18 April 2013
Sungguh suatu berkah aku ada di Malang dan berada di sekolah yang keren banget. Maksudku, benar-benar awesome! Awesome karena anak nya yang pandai-pandai dan jujur dalam bekerja. Aku yakin lebih dari 90% teman temanku bekerja secara jujur. Hebatnya lagi, kalau di sekolah lain sebelum UNAS mungkin disuruh untuk jangan pelit pelit kepada teman, di sekolahku malah diwanti wantu untuk jujur dalam mengerjakan UNAS dan jangan lupa untuk berdoa dan berusaha. Aku sungguh sangat tersentuh dengan hal tersebut.
UNAS 2013 ini sangat berbeda sekali dengan UNAS yang tahun belakangan. Kenapa beda? Karena ada 20 kode soal yang tersebar dalam satu kelas, sehingga satu anak dan yang lainnya tidak mungkin mendapatkan soal yang sama. Semuanay unik bagi mereka masing-masing. LJK nya pun juga demikian, LJK yang menjadi satu dengan soal hanya valid jika digunakan untuk menjawab soal tersebut.
Selama UNAS ini nggak ada sesuatu spesial yang terjadi. Yah, semuanya berlangsung dengan seperti biasa, soal dibagikan, aku mendapatkan soal, ngisi lembar jawaban, kerjakan soal, kalau bosan tidur bentar, ngecek lagi, teliti lagi, seperti itu.
Benar-benar tidak ada yang spesial. Kurasa aku melakukan semuanya dengan baik, sebaik yang aku bisa tentunya. Aku berharap semuanya akan baik-baik saja.


Holiday!19-23 April 2013
I should say that this holiday is always gone usual. Nothing special happened, except I got my first KTP and thus I'm officially legible in front of law.
The most exciting thing is I went to forest by cycling there. It was really great experience, saw a big green trees and the tropical bushes and heard the bird chirping, it was really soothing and beautiful. the most craziest and beautifully done was I played a song with my violin in the forest. It just like I'm in a video clip, LOL. It was really great!

Bulan April ini penuh dengan twist and turns, selain kebahagiaan yang aku tulis diatas ada juga mas sedih dengan hadirnya fakta bahwa yang berangkat ke luar negeri cuma ada 4 anak. Jadi cita-citaku ke US ke tunda deh. Ok, yang penting hadapi dulu SBMPTN and fight for it, Go Bioengineering ITB go!