22 Januari 2014

Feeling Low

I feel utterly stupid failed in my calculus exam. Actually, the word failed is misplaced. The true word is I should retake the exam which is obviously will be excruciatingly pain. However, I should take it because my calculus mark are not so high.

17 Januari 2014

Flower Men


Ternyata, sekarang ini banyak laki-laki yang mulai peduli dengan penampilan. Penampilan rapi, bagus, charming, tidak didominasi oleh cewek saja, tetapi cowok pun sudah mulai sadar akan pentingnya penampilan.
Dulu, cowok “berdandan”, memakai pembersih wajah, toner, pelembab, handbody lotion, sunblock, dsb pasti dianggap kemayu. Sehingga tak heran kalau tahun 2005 kebawah, beautifying products for men itu sangat jarang. Malah seingatku gak ada (Maklum, itu dulu kayaknya saya masih SD).
Sekarang ini, coba lihat sekitar anda. Buka mata dan telinga lebar-lebar. Cari di internet kalau perlu. Akan kamu temuin banyak banget produk untuk laki-laki. Perawatan untuk semua bagian tubuh ada. Untuk bercukur, ada. Untuk perawatan malam hari, ada. Untuk perawatan siang hari, tambah makin banyak. Sehingga tak heran kalau perusahaan yang dulunya terkenal dengan produk kecantikan untuk cewek sekarang ini juga mulai melirik cowok sebagai pasar mereka.
Adanya permintaan dan penawaran ini membuat para cowok juga doyan belanja produk kecantikan. Menurut lembaga survey Nilesen mencatatt, pada tahun 2010 cowok berlangganan produk perawatan kulit itu sekitar Rp 11,89 triliun. Naik 13,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lumayan ya, ternyata duit yang dihabiskan buat ngerawat diri.
Stigma buruk terhadap cowok yang merawat diri juga mulai berubah. Kalau dulu pasti ada pandangan sinis terhadap orang yang merawat tubuh, sekarang tidak sebanyak dulu. Mungkin orang lain mulai sadar kali, kalau penampilan oke itu juga perlu.
Kalau pendapat aku, itu masih wajar lah, semua orang pasti ingin terlihat perfect dimata orang lain, apalagi kalau udah ada yang punya. Pasti nyadar kan, ketika ada temen kamu yang dulu biasa-biasa aja kagak merhatiin penampilan banget tapi ketika udah punya pacar tiba-tiba ribet kalau ada jerawat yang nongol. Yah, begitulah.
Sedikit bocoran nih, selama tiga tahun lebih hidup di asrama cowok, ternyata banyak juga anak cowok yang merawat diri. Kebanyakan pasti punya pembersih wajah. Muai dari biore men, Vaseline men, nivea for men, sampai produk untuk cewek seperti ponds. Belum lagi, banyak juga yang make handbody lotion. Hal itu selalu bisa aku jumpai ketika berkunjung ke kamar temen-temen.
Menurut aku, boleh aja cowok itu merawat diri. Asalkan gak berlebihan ingin tampil sempurna sampai melakukan hal-hal diluar kewajaran seperti operasi plastik, suntik botox, dsb. Kalau Cuma membersihkan wajah, merawat tubuh, facial ke salon, dan sebagainya itu masih normal ketika dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter.

PS: Although I use some beautifying products (because I have acnes on my face), I’ve never been to salon to do facial or something related to beautifying myself.

First Class

I read this status from my friend in US, I thought this status inspiring so I decided to share it with you guys.

16 Januari 2014

Menjelajah Kelud





Mendung menggantung di langit Kediri ketika dua teman baik saya muncul di depan rumah saya. Sebenarnya mereka sudah konfirmasi kalau mereka akan datang berkunjung, mumpung liburan alasannya. Namun melihat mereka dalam keadaan real membuat sya tersenyum.
“Hai Jayen, Ivan, gimana kabarnya?”, Aku datang mendekati mereka yang sedang parkir dan menyalami tangan mereka.
“Baik”, Jawab mereka berdua kompak.
***
It’s so good having them in my house. We talked about a lot of things, especially about the university world, a world that three of us just enter. We talked about majors that we take, the bittersweet of it. We gossip a bit about the lecturer in our university, who is the most bla bla bla, and of course, we also discussed about our mark in this first semester.
Three of us were accepted in different university. Jayen was accepted in ITB (Institut Teknologi Bandung), Ivan was accepted in UNS (Universitas Negeri Surakarta), and I was accepted in UA (Universitas Airlangga).
After babbling all around, I have an idea to hang out to the east, and go to somewhere. So after a few minutes consideration we really did.
***
Ditengah jalan, entah ide dari mana kami memutuskan untuk pergi ke Kelud. Berhubung aku dan Jayen hanya pernah ke Kelud sekali, dan Ivan belum pernah sama sekali, kami bertekad bulat untuk pergi kesana.
“Naf, kamu tahu jalannya kan?”, Jayen tanya padaku.
Setelah berpikir sejenak aku emnjawab, “Gak terlalu hafal sih, tapi jalan ke Kelud Cuma satu kok. Gak belok-belok”, jawabku sambil mengingat jalan yang aku tempuh dengan Danang setahun lalu.
Ivan pun juga bertanya hal yang sama kepadaku.
Karena sudah bulat akan ke Kelud, kami memutuskan untuk membeli snack di salah satu toko di tepi jalan. Toko yang kami kunjungi merupakan koperasi di daerah situ dan termasuk mahal dibandingkan dengan harga di Alfamart atau Indomart..

Bersambung...

06 Januari 2014

Malming Makan Rapat


Memang benar, kalau mau imbang akademik dan non akademik saat kuliah itu membuatmu seperti tak punya libur. seperti yang aku lakuin hari Sabtu kemarin. Meski sudah aku agendakan untuk istirahat dan persiapan bahan buat UAS, tetap saja pada saat itu ada kegiatan yang tidak bisa ditingggal, yakni rapat kerja UKM Penalaran Universitas Airlangga yang bertempat di R. Propadause FK UA.
Hari Sabtu kemarin padahal temen-temenku pada bermalas-malasan semua. Tetangga kamarku yang sehausnya juga ikutan rapat malah tidur. Ketika aku bangunin alasannya males bangun belum jam 10. Akhirnya aku siap-siap sendiri dan aku meminta tolong temenku, Bagir, untuk nganterin aku ke kampus A.
Sungkan juga sebenarnya setiap hari minta tolong dia buat nganterin kemana-mana kalau lagi gak ada tebengan. Tapi mau gimana lagi.
Akhirnya aku di kampus A jam setengah 9. Telat setengah jam dari agenda awal. Padahal aku sudah lelah dan aku berharap acaranya segera dimulai. Ternyata acaranya dimulai pukul 09.30 pagi. Jadi selama satu jam aku disana gak ngapa-ngapain. Untungnya bawa iPad, jadi bisa review Fisika untuk ujian Senin nya.
Acgenda rapatnya ya seperti itu. Khas penalaran, penuh diskusi jadi malah acaranya kurang terfokus. Spertiny apnitia yang memberi materi juga kurang siap dengan bahannya, jadi banyak waktu yang perlu dilakukan untuk menjelaskan sesuatu dahulu.
Waktu di kampus A hingga pukul 17.30 an. Setelah itu aku dsn teman-teman sholat maghib dulu. Beberapa anak ada yang nyoba uji nyali dengan lewat ruang anatomi, yang berarti aklau dari R. Propadause mereka harus muter dahulu. Aku sih gak mau, males. Akhirnya lewat jalan yang biasa dan sholat maghrib. Hujan tak hnti-hentinya mengguyur Surabaya saat itu. Gak terlalu deras memang, tapi bener-bener intens dan tahan lama. Jadi waktu itu kami gunakan untuk bincang-bincang disamping musholla tentang banyak hal. Ternyata cowok juga suka menggosip, hahaha.
Setelah menimbang-nimbang sepertinya cuaca akan tetap seperti ini, kami memutuskan untuk nekat menembus hujan (alay banget bahasa gua). Dengan dibonceng Wahyu, tanpa helm, bersama Gandhi, Wahyu Herlambang, dan Igor, kami langsung balik. Tetapi akhirnya, kami pergi mencari makan dulu. Niatnya sih mencari penyetan. Ternyata kami malah mampir ke Wapo.


Wapo merupakan kafe yang biasa digunakan untuk nongkrong anak muda. Cukup mahal sebenarnya bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya mahasiswa. Namun sudah terlanjur masuk dan diluar masih hujan, kami memutsukan untuk lanjut saja disana.
Setelah mencari temapt duduk untuk berlima, kami memutuskan untuk naik di lantai dua, kami segera memesan dua nasi goreng jawa dan dua mie goreng plus 5 es teh manis. Kami pikir kami meemsan yang medium, ternyata kami diberi yang large portion. Wah, anggaran yang semula hanya 100 ribu untuk 5 anak berubah menjadi 26 ribu tiap anak.
Parahnya lagi, aku nggak nyadar kalau uangku itu sudah habis. Tinggal dikit, banget uangku. Aku hanya punya uang 30 ribuan di dompet, dan di ATM hanya ada 100 rb yang bisa aku pake. Argh, alamat salah pilih tempat makan. Padahal seharusnya 26 ribu bisa buat makan 4 kali, berarti bisa dua hari. Namun apa daya, nasi sudah masuk perut.


Daripada mikir kehabisan duit mending mikir bagaimana caranya agar survive buat Fisika Senin besok dan juga having fun aja. Foto-foto narsis mumpung tempatnya asyik juga. Yang paling utama, menggosip. Aku juga tak tahu ternyata anak-anak ini suka menggosip. Menggosipnya pun dibahas ala ilmiah. Jadi kosakata yang dipake itu adalah ilmiah. Jika kita menggosip anak itu lengannya gemuk, kita akan menggunakan bahasa lain yang lebih ilmiah dan hanya beberapa orang yang tahu. Kebetulan sekali 2 dari kami FKH, 1 Biologi, 1 Teknobiomedik yang cukup akrab dengan sitilah medis. Hanya satu dari jurusan Statistika dan akhirnya dia menyerah untuk mengikuti gosip kita yang apda saat itu membahas seseoarng, katakanlah subjek X.
Tak menyangka disini aku ketemu banyak temen. Ada temen sekelasku Septa yang lagi makan sama keluarganya, terus juga ada temen sekels Kalkulus yang lagi makan sama pacarnya. Bener-bener kayak reuni.
Ketika kami selesai, hujan sudah cukup reda dan akhirnya aku pulang denga perut puas tapi dompet lemas.

02 Januari 2014

UAP Fisika

So, today is the physic labs exam which is relatively difficult thatn the other subjects like biology or chemistry. What's more thing that make this exam difficult is that it was held in my sleeping time. At noon. Precisely at 12 am. No wonder when I think about the answer I always think about going to sleep first than answeing the questions.
Don't worry, I did not sleep on my exam and I fill out all the answer sheet, who cares wether it's ringt or wrong. I only have 55 minutes to answer 35 questions. So basically we have more one minute time to answer. However, with the situation so unconditional makes me think hard and my brain work really slow and I feel I have a migrain because of the questions.
Really, anyone who says the questions are easy, if not really smart is really life in imagination. It's fucking hard questions, so tricky and most of all is full of engineering terms that sometimes is really slow to proceed in my sleepy brain.
However, I've done my best and I think I still could get A from this. Say I'm too positive. No! I'm just being realist.

01 Januari 2014

Celebrating New Years Eve!

Wah, gak terasa sekarang ternyata sudah tanggal 1 Januari. Semuanya terasa dengan cepat. Dulu waktu satu Januari aku habiskan dengan nonton film. Batman kah? (lupa!).
Tahun ini sedikit beda. Selain sudah menjadi mahasiswa, baru kali ini ngerayain pergantian tahun bersama dengan teman yang lain dari UKM Penalaran. Acaranya banyak kayak bakar jagung, geje-gejean, main gak jelas, menggosip. Meski kebanyakan geje dan pesertanya kurang semangat (gara-gara makannya gak didahuluin) tapi tetep seru lah, apalagi kita ngerayain nya ngemper di depan rumah orang, tidur juga di depan emperan orang. Bener-bener something new!






Seru dah, ngerayain taun baru ngemper bareng temen-temen. Lihat tuh senyum kita disana...