19 Oktober 2013

Pergi ke Ampel

Kios-kios yang ada di Ampel. Ramai jika siang hari, (untung waktu kunjung saya malam, sehingga tidak seramai ini)
gambar diambil dari demotix.com

Setelah memikir-mikir, akhirnya pada hari Jumat sore, tgl 18 Oktober saya mau menerima ajakan Syafiq, untuk berkunjung ke Ampel, menginap di rumahnya sekaligus pergi jalan-jalan berwisata religi ke situs Sunan Ampel.
Dengan naik motor, saya dan Syafiq berangkat ke sana. Sebelum itu kami mampir dulu ke optik langganan keluarga Syafiq untuk mengambil kacamata pesanan dia, karena kacamata yang dia pakai sebelumnya keinjak dan pecah. Saat itu sudah waktu sholat maghrib. Jadi kami sholat dulu di mushola samping optik itu kemudian kami meneruskan perjalanan ke Ampel.
Di wilayah Ampel, kami disambut dengan gapura selamat datang di wisata religi Sunan Ampel. Setelah berkendara sebentar, kami belok kiri memasuki gang. Sampailah kami di rumah nenek Syafiq. Rumah tersebut seperti rumah di daerah itu, merupakan rumah kuno dan besar. Ternyata dihuni oleh keluarga besar dia. Saya tidak sempat bertemu dengan keluarga dia karena kami langsung lewat samping untuk langusng menuju kamar Syafiq yang terletak dilantai atas.
Saya tak menyangka kalau Syafiq membelikan tahu tek. Saya baru tahu kalau makanan ini , tahu dicampur telor dengan bumbu kacang dinamakan tahu tek. Di asrama dulu cukup sering saya merasakan makanan ini namun tidak tahu namanya.
Setelah makan, kami berjalan menuju situs Sunan Ampel. Sebenarnya tujuan saya ke Ampel adalah untuk membeli Al-Quran, karena AL-Quran yang ada di saya tulisannya terlalu kecil. Maka kami berjalan-jalan di sepanjang kios-kios penjual yang menjajakan aneka baju muslim, kopyah, akseosirs muslim, mukena, parfum, kurma, dan banyak yang lainnya. Mata saya tak henti hentinya melihat aneka motif baju koko yang bagus-bagus disini. Sungguh keren seklai motifnya. Kalau baju seperti ini ada di Matahari, harganya pasti 120 rb lebih. Disini harganya seperinya berkisar 100 rb, namun masih bisa ditawar lagi.
Sebenarnya sudah ada Al-Quran yang cocok, namun saya teruskan saja perjalanan sambil melihat-lihat wilayah Masjid Ampel yang besar sekali. Selain itu saya juga mencari harga A-Quran yang mungkin ada yang lebih murah. Syafiq juga membeli kitab Fathul Qorib, kitab mengenai Fiqh disana. Setelah dia membei kitab barulah kami kembali ke tempat dimana saya menemukan Al-Quran yang menyita penglihatan saya. Meskipun harganya 90 rb, sepertinya cocok dengan kualitasnya yang keren (sepertinya saya pernah melihat Al-Quran serupa dengan harga 100 rb lebih di Gramed).
Tidur di rumah Syafiq membuat saya melihat teman saya ini dengan perspektif yang berbeda. Ternyata dia adalah anak yang religius, lulusan pondok juga. Jauh sekali dengan saya yang egaliter dan agamanya belum kuat ini. Saya jadi malu, mengingat ayah saya sebenarnya adalah pemuka agama di kampung saya.
Semoga dengan adanya Al-Quran baru, saya bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

15 Oktober 2013

Hari Raya Kesepian

Hari raya Idul Afha ini terasa berbeda bagi saya. Saya tidak lagi merayakannya di asrama seperti masa-masa SMA dulu. Namun saya mulai merayakannya di kampung halaman sendiri. Entah kenapa suasana yang terjadi berbeda sekali. Hari raya Idul Adha seperti hari-hari biasa. Takbir pun dikumandangkan sekenanya. Saya merasa seperti kuranga da semangat di dalam hari besar umat muslim ini. Mungkin ini hanya perasaan saya sendiri atau memang karena zaman berubah, kerja dan cari uang lebih penting. Tahun baru masehi lebih ditunggu dibandingkan dengan tahun baru Islam. Hari raya jadi terlihat biasa, malah para pebisnis yang giat sekali kalau ada hari besar seperti ini, karena dengan adanya perayaan berarti alamat jualannya bertambah. Saya tidak tahu, karena saya hanya merasa.

09 Oktober 2013

EHEF (European Higher Education Fair) 2013

9 Oktober ini saya pergi ke EHEF 2013 di Grand City bersama Rizky, teman dari prodi OSIE.

08 Oktober 2013

World Education Expo Indonesia 2013

What?
World Education Expo Indonesia 2013. Pameran pendidikan dari seluruh dunia yang dihadiri oleh banyak universitas dari dunia, terutama dari negara-negara Asia sendiri, Europe, US, Australia dan juga Indonesia.
When?
October 8, 2013, from 1 pm- 6 pm
Who?
my self, alone. Aku sendirian berangkta kesana, gak ada yang nemenin. Naik taksi kayak orang ilang.
Where?
Sheraton Hotel
Why?
Aku kesana karena pengen tahu perkembangan pendidikan dunia, mungkin aja ada beasiswa yang tersedia yang bisa aku ambil. Selain itu au pengen bertemu dengan guru ku yang mungkin bisa hadir disana.
How?
Acara ini menurutku tidak terlalu sukses. Pengunjungnya sedikit dibandingkan event yang saya hadiri tahun lalu. Sepertinya karena universitas yang datang itu sedikit jadi pengunjung pun juga sedikit. 
Pulangnya aku diantar Rofiq, teman lama dari MTs dulu. Kami kesasar sasar gara-gara buta arah ke kampus C.
Acaranya sungguh menyenangkan, terutama pos acara. Karena aku waktu itu lengsung ke TP untuk melihat-lihat. Terlalu banyak godaan barang-barang bagus mahal yang tidak mungkin saya beli. Akhirnya saya ke toko buku Gramedia dan Periplus untuk membeli refill loose leaf dan juga beli buku impor. Serunya lagi, aku sama Rofiq tersesat di TP gara-gara gak tahu jalan keluar.

Semangat PKM drop

I've been missing this opportunity to write in my blog like, a month? It's look like so. When I'm in my university year, I thought that I will have more time to do something that I like most, like writing, reading some fancy stuff, and do another activities. In my reality, just to find a leisure time is really difficult. I still can't analyse it yet. Is it cause by lack of time management or just because of the way it is? the answer is "I don't know".
The saddest thing this morning is when I found my spirit to do PKM is drop. It's sure like a feeling hell, really uncomfortable. Why why why?