26 Oktober 2008

PUISI

Puisi

Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat menggunakan kata-kata. Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk yang berangkap. Karakter puisi yang seperti ini mengharuskan penulis atau pengarangnya memiliki pemikiran yang dalam, dengan sensitifitas perasaan yang tinggi. Di samping kedalaman makna, dalam puisi juga terkandung keindahan kata. Dalam masyarakat Melayu, konsep keindahan tersebut biasanya berkaitan dengan unsur kekaguman pada alam, makna yang bersifat oposisi biner (seperti tinggi-rendah) ataupun pelbagai perasaan dalam menjalani kehidupan (seperti suka-duka). Selain itu, keindahan juga dipengaruhi oleh kesamaan bunyi dalam bahasa itu sendiri (seperti ubi dengan budi; talas dengan balas). Unsur alam, persamaan dan pertentangan makna, pengalaman hidup dan kesamaan bunyi inilah yang membentuk konsep keindahan di mata orang Melayu. Berkaitan dengan unsur alam, contoh-contoh berikut menunjukkan jelasnya pengaruh tersebut dalam perkembangan puisi Melayu lama, di antaranya: keindahan rambut perempuan dianalogikan dengan mayang terurai, dagunya bak lebah bergantung dan matanya bagai bintang timur. Contoh-contoh lain yang berkaitan dengan persamaan dan pertentangan makna, pelbagai ungkapan perasaan dan kesamaan bunyi sangat banyak terdapat dalam puisi Melayu lama.
Pertumbuhan puisi dimulai dari ungkapan dengan susunan kata dan makna estetis yang sederhana, seperti: ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Seiring perkembangan, susunan kata dan makna estetisnya semakin dalam dan rumit. Dalam kehidupan sehari-hari, puisi tersebut diciptakan dan berkembang bukan sekedar untuk hiburan, tapi juga sebagai alat pengajaran dan alat berkomunikasi, baik secara umum maupun khusus untuk ritual keagamaan dan upacara adat.
Ada banyak jenis puisi yang berkembang dalam masyarakat Melayu. Berdasarkan aspek keasliannya, jenis puisi dapat dibagi dua: puisi asli Melayu dan yang berasal dari tradisi asing. Secara umum, genre puisi Melayu asli adalah pantun, gurindam, seloka, mantra, teromba (puisi adat) dan peribahasa. Sedangkan puisi Melayu yang mendapat pengaruh asing adalah syair, nazam, rubai, ghazal, barzanji dll. Berdasarkan bentuknya, ada puisi yang berbentuk bebas dan ada pula yang terikat. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap. Sedangkan puisi terikat sebaliknya, terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap. Dalam portal ini terdapat uraian lebih rinci mengenai puisi ini dengan segala jenis dan bentuknya.
Kredit foto : www.arkib.gov.my

22 Oktober 2008

PERHIMPUNAN PELAJAR-PELAJAR INDONESIA

Perhimpunan Pelajar Indonesia, juga disebut Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), adalah organisasi yang beranggotakan para pelajar dari Indonesia yang sedang belajar di luar negara Indonesia. Anggota PPI adalah para pelajar warganegara Indonesia yang sedang menuntut ilmu dalam berbagai strata pendidikan/universitas (S1, S2, S3, Post Doktoral) di negara yang bersangkutan.

15 Oktober 2008

SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".

ISI
  • PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
  • KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
  • KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
KONGRES PEMUDA 2

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo (lihat Sugondo Djojopuspito) berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola (dimainkan dengan biola saja atas saran Sugondo kepada Supratman, lihat juga Sugondo Djojopuspito). Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

ANGGOTA

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPI, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.

Cara Buat Bisa Bikin Novel (kasep)

Tips biar kita bakat nulis kayak J.K Rowling, Andrea Hirata, dan penulis-penulis lainnya yang berbakat. Dan tulisan kita selalu dikenang orang sepanjang masa/abadi. Tips yang paling mendasar adalah:

Teruslah berlatih menulis. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab menulis itu seperti menyetir mobil. Semakin tinggi jam terbang Kita, maka keahlian Kita pun insya Allah semakin baik. Cara yang paling ampuh adalah menulis buku harian, usahakan setiap kita melihat buku haraian kita selalu nafsu untuk nulisin apa yang ada diangan-angan kita and kalau kita mampu, kenapa nggak beli aja buku diary yang bagus yang bias membangkitkan semangant menulis kita.

Rajin-rajinlah membaca buku-buku yang berkualitas. Jika tubuh kita diibaratkan “pabrik penulis”, maka inputnya - antara lain adalah bacaan, dan outputnya (atau produk yang dihasilkan) adalah tulisan. Dengan demikian, kegiatan membaca bagi seorang penulis sangat penting. Tulisan kita akan banyak diwarnai oleh jenis bacaan yang kita lahap. Bila Kita rajin membaca teenlit, maka Kita akan menjadi seorang penulis teenlit. Bila Kita rajin membaca opini di surat kabar, maka Kita akan menjadi seorang penulis opini. Demikian seterusnya.

09 Oktober 2008

Hari Kesaktian Pancasila Tidak Sekadar Terkait G-30-S/PKI

Versi Baru: Hari Kesaktian Pancasila Tidak Sekadar Terkait G-30-S/PKI

Laporan : Glori K. Wadrianto

Jakarta, Sabtu

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini terasa berbeda. Hari bersejarah yang diarayakan setiap tanggal 1 Otober ini dimaknai secara lebih luas. Jika pada perayaan-perayaan sebelumnya Kesaktian Pancasila selalu dikaitkan dengan penumpasan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI), maka kali ini "sejarah" Kesaktian Pancasila dimaknai sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agsutus 1945.

Demikian versi baru upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10). Selain pemaknaan yang baru atas sejarah, hal baru lainnya adalah upacara kembali dipimpin oleh presiden Republik Indonesia. Di masa Presiden Megawati Soekarnoputri kepala negara tidak menghadiri upacara yang dipusatkan di Lubang Buaya tersebut.

Dalam peringatan tahun ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin upacara yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Turut hadir dalam upacara antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, perwakilan negara sahabat, dan keluarga pahlawan revolusi.

Upacara diawali dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya, lalu mengheningkan cipta oleh Presiden, pembacaan teks Pancasila oleh Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, dan pembacaan naskah ikrar oleh Ketua DPR Agung Laksono. Bagian akhir inilah yang menjadi pembeda dari upacara-upacara sebelumnya.

Dalam ikrar yang dibacakan Agung disebutkan, sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamasi pada 17 Agustus 1945 terjadi banyak rongrongan terhadap Pancasila dan NKRI baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, bangsa Indonesia mampu mempertahankan Pancasila dan NKRI.

Setelah pembacaan ikrar, upcara ditutup dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni.

Usai upacara Presiden Susilo langsung meninggalkan kawasan Lubang Buaya. Ia tidak berkeliling melihat-lihat simbol-simbol peringatan peristiwa berdarah di kawasan Lubang Buaya sebagaimana dilakukan Soeharto pada jaman orde baru.


Sumber: Ant
Penulis: Mbk
http://64.203.71.11/utama/news/0510/01/103418.htm

Turunnya Besi Dari Langit

Turunnya Besi dari Langit


Allah berfirman:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ 25.

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS al-Hadid: 25)

Ayat tersebut menyinggung keberadaan besi di bumi dan keberadaannya terjadi dengan proses “diturunkan” dari langit. Hal ini mendorong kita untuk mendalami bagaimana terbentuknya besi dalam bumi.
Para ilmuwan telah meriset hal tersebut dan menemukan bahwa 98% alam semesta terbentuk dari hidrogen dan helium, yang merupakan dua unsur teringan, dan 2% sisanya terbentuk dari unsur-unsur yang lebih berat. Jumlahnya 105 unsur. Hal itu membuat para ahli berkesimpulan materi-materi yang lebih massa atomnya berat terbentuk dari materi-materi yang lebih ringan. Itu terjadi dengan proses penyatuan atom yang disertai dengan penyerapan energy yang luar biasa besar.


Para peneliti menemukan adanya bintang-bintang yang panasnya mencapai 300 sampai 400 ribu juta derajat Celsius sehingga dapat terbentuk besi di dalamnya. Ketika volume besi mencapai 50% dari total massa bintang tersebut, dan inti bintang tersebut menjadi besi seluruhnya proses pembentukan besi terhenti sama sekali. Dan ketika itu meledaklah bintang tersebut. Ketika meledak seluruh pecahan bintang tersebut terpencar ke berbagai arah. Dan dengan takdir Allah masuklah beberapa bagian itu dalam ruangan gravitasi benda-benda langit yang lain. Kita lihat hal itu terjadi pada meteor-meteor metal yang sampai ke bumi, seperti yang terjadi di selatan Sudan. Sebuah meteor seberat 90 ton jatuh di kota Joba. Dan biasanya meteor terbakar begitu bergesekan dengan atmosfir bumi. Jatuhnya 90 ton besi murni ke permukaan bumi maknanya adalah massa meteor tersebut semula jauh lebih besar berlipat-lipat kali.


Kita juga temukan meteor-meteor metalik sampai ke bumi, ke bulan, dan ke benda-benda kosmik lain. Hal itu membuat para ilmuwan berkesimpulan bahwa bumi ketika terpisah dari matahari tidak lebih dari sekumpulan debu.
Para ahli mengatakan bahwa bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu. Dan sejak itu meteor-meteor dan komet-komet menjatuhi bumi dengan deras dan kuat sampai-sampai panas yang ditimbulkan dari benturan-benturan kuat tersebut cukup untuk melelehkan sebuah planet. Kemudian bumi mulai mendingin dan terus dingin sampai sekarang. Dan zat-zat berat yang dibawa meteor-metero tersebut seperti besi terus masuk ke dalam bumi. Sedangkan zat-zat yang lebih ringan terus naik. Sperti molekul-mulekul oksigen dan air naik ke permukaan bumi. Besi membentuk lebih 35% dari volume bumi, di mana bumi terbentuk dari inti padat metalik kemudian dilingkupi oleh inti cair yang juga sebagian besarnya besi, kemudian empat la[isan yang berbeda-beda di mana basi juga memiliki prosentasi yang tinggi. Kemudian lapisan batu-batuan yang juga mengandung unsur besi yang cukup.


Kita perhatikan bahwa inti terdalam sebagian besarnya terdiri dari besi pada dalam kondisi yang padat. Sedangkan inti luar yang melapisinya terdiri dari besi plus 10% dari belerang. Dengan demikian besi merupakan unsur yang penting dalam pembentukan lapisan-lapisan bumi.
Syeikh Abdul Majid az-Zindani bertanya kepada seorang ahli astronomi NASA bernama Prof Armstrong, ”Bagaimana proses terbentuknya besi?” Prof Armstrong berkata, “Saya akan ceritakan bagaimana seluruh unsur-unsur pembentuk bumi terbentuk. Kami telah menemukan, bahkan telah kami lakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan perkataan kami ini. Seluruh unsur-unsur yang berbeda-beda terdiri dari partikel-partikel kecil yang terbentuk dari electron, proton dan lain sebagainya. Supaya partikel-partikel tersebut dapat bersatu dalam satu atom diperlukan energy. Ketika kami kalkulasi energy yang dibutuhkan untuk pembentukan satu atom besi, kami temukan bahwa energy yang diperlukan sebanding dengan energy seluruh tata surya empat kali lipat. Dengan demikian para ilmuwan berkeyakinan bahwa besi adalah unsur yang asing datang dari luar bumi. Dan tidak terbentuk di bumi.”


Ketika beliau ditanya, “Kapan para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa besi diturunkan ke bumi?” Beliau menjawab, “Kenyataan ini tidak diketahui dari para ilmuwan kecuali perempat terakhir dari abad ke-20. Dan tidak satupun dari para ilmuwan dan peneliti tidak buku-buku ilmu pengetahuan modern yang menyinggung hal tersebut sebelum waktu tersebut.”
Para ilmuwan fisika telah mampu membuat unsur yang berat dan unsur yang lebih ringan dan mereka dapat mengkalkulasi energy yang dibutuhkan untuk membentuk unsurunsur tersebut. Dan mereka mendapatkan bahwa energy yang dibutuhkan untuk membentu satu atom besi adalah sejumlah empat kali energy yang terdapat dalam tata surya. Sehingga mereka memastikan bahwa besi tidak meungkin tercipta di bumi, atau bahkan dalam lingkungan tata surya. Tetapi besi hanya bisa terbentuk dalam bintang di luar tata surya, dan kemudian turun ke bumi dalam bentuk besi.


(Disarikan dari buku Bayyinaatur Rasul karya Abdul Majid az-Zindani)

di ambil dari http://www.ikadi.org/artikel/mukjizatilmiah/turunnya-besi-langit-1211431340.htm