12 Mei 2012

Bijak Melangkah

"Kemaharajaan masa depan adalah kemaharajaan pikiran"

-Sir Winston Churcill-

Sepertinya benar apa pendapat dari Sir Winston Churcill diatas, bahwa masa depan pikiran adalah sumber daya yang sangat berharga. Ide-ide, kreativitas, dan kemampuan berfikir kritis akan menjadi sumber daya yang dicari oleh banyak orang. Perusahaan-perusahaan kreatif akan tumbuh subur, dan perusahaan primary sector akan mundur.
Apa yang bisa diharapkan oleh sebuah perusahaan primary sector ketika SDA sudah menipis? Hanya menggigit jari pastinya. Karena zaman sekarang sudah tidak umum mengandalkan perusahaan yang hanya menggali batubara, menambang minyak, dan lain sebagainya. Sekarang ya zamannya untuk berkreasi. Baik itu berkreasi dalam dunia bisnis maupun berkreasi dalam dunia sosial.
Nah, sebagai seorang pelajar harusnya kita menjadi lebih kritis. Karena apa, kita sekolah sekarang mungkin akan kita aplikasikan dalam 10-15 tahun mendatang. Nah, 10-15 tahun mendatang barang tambang dan bahan-bahan mentah Indonesia sepertinya sudah menipis. Jadi, jikalau memilih jurusan untuk kuliah jangan sampai salah.
Saranku, jangan sampai memilih yang berfokus pada menggali SDA secara mentah, tapi harus mengolahnya secara kreatif. Cobalah mengambil jurusan yang memiliki kaitan dengan sumber daya yang tidak terbatas seperti teknologi informasi dan dunia kreatif. Masa depan nanti tidak umum bekerja keras, tetapi yang umum adalah bekerja cerdas.
Maka, mulai sekarang asah jiwa kreatif kita. Jangan sampai hanya berfikir bagaimana mengambil, tapi bagaimana caranya mengolah sumber daya itu. Mulai belajar, baca buku mengenai kekuatan otak kita. Tak bisa dipungkiri, otak kita akn menjadi sumber daya yang sangat hebat nanti di masa depan. Maka rawat otak ini baik-baik, diberi informasi yang berguna, diberi gizi dan jaga kesehatannya. Karena setahuku tidak ada atau belum ada transfer otak antar manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,