Tampilkan postingan dengan label Words of Lesson. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Words of Lesson. Tampilkan semua postingan

04 September 2013

Stok Perkuliahan




Hore, akhirnya kuliah! Tidak ada lagi seragam, yang ada hanyalah baju bebas rapi dan berkerah. Sesaat, saya senang dengan perubahan keadaan ini. Namun ketika saya melihat isi lemari saya, saya jadi bingung. Saya tidak punya kemeja sama sekali. Satu-satunya baju berkerah saya adalah 2 batik yang saya beli tahun lalu, 1 polo shirt seragam angkatan SA 2nd batch, dan 1 baju berkerah  dengan style sweater. Oh God! Saya harus belanja, dan memikirkan uang yang akan saya habiskan membuat saya mendesah kecewa.
Selain harus membeli baju-baju, saya juga harus membeli tas. Tas untuk kuliah ini lah yang penting. Tas ku semasa SMA sudah layak pensiun. Ada bagian dari tas saya yang sudah rusak tidak kuat menahan beban buku-buku masa SMA yang beratnya bisa mencapai 1 kilo hanya satu buku.
Akhirnya, kemarin ketika saya pulang dari Surabaya naik kereta, saya langsung menuju toko tas ketika kereta berhenti di Stasiun Kediri. Di toko tersebut saya mencoba dan mencari berbagai macam tas yang cocok. Tas merk export keren, namun harga juga keren. Tas merk bodypack harga mencekik sekali. Setelah hampir setengah jam mencari, saya bertemu dengan tas yang bagus sekali. Dari desain nya sangat professional dan saya lihat dalamnya, keren sekali dan terlihat tangguh. Tas ber-merk export ini harganya 300 ribu lebih, yang saya pikir-pikir bisa saya belikan banyak kemeja. Akhirnya saya memilih tas export yag satunya, dengan harga 239.000 rupiah. Lumayan lah, pokoknya beda hampir 100 ribu dengan tas yang saya pilih di awal tadi.
Setelah puas mendapat tas, saya memilih dompet. Sebagai seorang mahasiswa, dompet itu penting sekali. Selama 19 tahun hidup, saya belum pernah ada keinginan untuk membeli dompet, namun karena saya ingin mencoba mengelola keuangan saya dan biar tidak childish dengan membawa uang kemana-mana di kantong, saya putuskan untuk membeli dompet. Lama memilih yang hampir setengah jam sepertinya penting untuk mendapatkan desain dompet yang elegan dan murah (yang artinya harganya dibawah 100 ribu). Akhirnya saya mendapatkan dompet seharga 77 ribu.
Setelah mendapatakan tas dan dompet, saatnya berburu kemeja. Saya memutuskan untuk pergi ke slaah satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri untuk stok kemeja. Setelah ke lanati 1 untuk menguras ATM, saya kembali dengan dompet tebal. Di lantai 2 saya segera menuju tempat diskon kemeja dengan harga 80 ribuan. Saya memutuskan untuk mencari kemeja yang elegan, rapi, dan terlihat classy, tidak norak. Mencari desain kemeja yang seperti itu ternyata juga butuh waktu. Memilih desai yang cocok, ukuran yang cocok, dan kesesuaian dengan budget yanga da di kantong. Akhirnya saya memilih kemeja motif kotak-kotak kecil dengan warna coklat muda dan kemeja warna biru tua dengan garis-garis renggang berwarna perak. Setealh itu saya mencoba mencari polo shirt, namun susah sekali mencari yang murah. Akhirnya saya putuskan untuk membeli celana santai saja. Kebetulan saya tidak memiliki celana santai. Dengan hati-hati saya memilih celana santai dengan harga 80 ribuan juga. Total membeli kemeja dan celana itu sudah Rp 247.000.
Ketika pulang di rumah, saya juga memutuskan untuk mencari celana pendek yang bagus namun murah. Dengan masuk di salah satu toko dan memilah-milah, akhirnya saya mendapatkan 2 celana yang bagus dan kelihatan berkelas dengan harga total keduanya 80 ribuan. Lalu saya tambah dengan kaos keren dengan harga 21 ribuan dan juga handuk seharga 25 ribuan. Total belanja di toko itu adalah Rp. 127.000. benar-benar harga yang pantas untuk kualitas yang sesuai.
Melihat stok perkuliahan saya yang hanya materiil, mungkin kalian tanya, bagaimana dengan ilmunya. Tenang, saya sudah mencari banyak sekali materi mengenai biomedical engineering (BME) yang kalau beli paperback harganya selalu 1 juta keatas. Semua sudah terkaver, tinggal dibaca dan dipahami saja.
Saya harus meulai berhemat nih, saya sudah menghabiskan  uang 700 ribuan di awal September ini. Bukan nya saya boros, namun karena memang saya membutuhkan barang-barang itu semua. Saya tidak punya celana pendek, andalan saya adalah sarung dan celana kain. Untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan Surabaya yang panas akhirnya saya membli itu. Semoga saya tetap digolongkan menjadi orang yang sederhana saja. Semoga juga bisa menjadi orang hemat. Karena kalau sudah salah manajemen keuangan, bisa-bisa saya kelaparan ini.

02 Juni 2013

Prejudice Effect

 
Saya baru saja mengalami kejadian yang sangat memalukan. Lebih memalukan lagi karena saya tidak menggunakan otak dingin saya untuk menganalisa keadaan. Saya bercerita agar kalian tidak melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan. Saya juga berharap saya bisa menjadi lebih bijak dan menjadikan pengalaman ini pelajaran yang berharga.
Sudah sejak lama saya kehilangan modem. Tepatnya tanggal 21 Mei 2013 lalu. Saya sangat syok dengan kejadian itu, karena modem yang saya gunakan saya taruh diatas lemari. Jadi sangat kecil kemungkinannya kalau modem itu hilang begitu saja. Pasti ada tangan-tangan liar yang ikut campur dalam hal tersebut.
Besoknya saya langsung berkeliaran untuk mencari modem tersebut. Tanya sana Tanya sini, tapi hasilnya nihil. Tanya ke pihak administrasi asrama, tidak ada. Tanya kepada satpam yang shift hari itu, hasilnya juga nol. Saya benar-benar depresi.
Hari berlalu begitu saja. Tiba-tiba 1 Juni malam, hari Sabtu, adik kelas saya membawa modem yang mirip sekali dengan kepunyaan saya. Pertama saya curiga, jangan-jangan itu modem saya. Namun ketika dia menjelaskan bahwa modem itu dari movie night, kecurigaan saya hilang. Pasti ada banyak anak yang memiliki modem yang sama seperti ini.
Kemudian pada hari Minggu pagi tiba-tiba ada hasrat untuk mengecek apakah modem tersebut milik saya atau bukan. Saya coba, dan ternyata… dari histori modem itu menunjukkan kalau itu modem saya. Betapa lega hati ini. Meskipun pada saat itu adik kelas saya mengatakan kalau modem itu punyanya A, temannya, aku tetap percaya kalau modem itu kepunyaanku dan aku memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai hal tersebut.
Sorenya saya bertemu dengan A untuk menjelaskan kalau modem itu kepunyaanku. AKu tunjukkan histori yang ada di modem tersebut yang ke show di dalam laptopku. Dia hanya diam dan mengalah. Dalam hati, aku tersenyum bahagia, modem itu bisa aku klaim, namun rasa bahagia itu langsung menjadi rasa bersalah dan malu ketika esoknya aku mencoba mengisi modem tersebut dengan pulsa.
Rasanya bahagia sekali bisa memakai modem ini dengan leluasa. Namun rasa aneh menyelumi hati saya ketika saya menyadari, pulsa yang saya beli ternyata belum juga saya terima. Saya cek berkali-kali modemnya. Kemudian, ketika saya cek nomor modem itu, ternyata bukan nomor modemku. Ini modemnya A. Selama ini saya salah. Rasa malu membungkus muka saya dan membakarnya. Aaargh.
Akhirnya dengan menanggung rasa malu, saya sms A dan setelah basa basi sejenak mengatakan kalau modem yang saya bawa ternyata punyanya A. Saya berikan ke dia dan saya masukkan wadah rajutan tangan. Setidaknya untuk mengatakan bahwa saya juga menyesal secara tidak langsung. A hanya tersenyum saja dan mengatakan tidak apa-apa.

Pelajaran yang dapat diambil.
Dari sini ada banyak pelajaran yang dapat diambil. Terutama adalah kita jangan jadi sok tahu ketika menyelesaikan masalah. Apalagi kalau nanti yang kita percayai “fakta” ternyata hanyalah delusi.
Jangan pernah “prejudice” kepada orang lain atau terhadap masalah. Jadi ketika ada suatu problem, saya yang dulunya langsung men-judge kalau itu adalah salah dan buruk, saya mulai memilih menganalisa masalah dari awal. Apa kesalahan, kenapa begini, kenapa begitu. Terus juga harus dilakukan dengan otak dingin dan objektif.
Semoga aku tidaka kan mengalami kesalahan yang sama untuk ini.

08 Maret 2013

SAT Math- Wondered



I just wondered why on earth mathematics always being the bugaboo for many students. For the REAL example is me. Like I was doing in SAT, I only can earn score 600 while my friends got it over 700. I'm really envy by their smart brain. Something that shocked me much is the fact that this 'hard' feel is not my own problem.
Look at the question in the picture. This question is not hard at all. It's easy, you just need to remember what the gradient is and how to calculate it. However, in here, 41% from around 18,000 students are RIGHT in doing this. Such a small number compared with one who made a mistake. It can be me who stuck in the 41% or it might be you. 
The only thing that we need in doing such question is carefulness and thinking creatively. 

28 Februari 2013

Try Out 2 UNAS

Sejak Senin, 25 februari kemarin, sebenarnya ada try out 2 Kota Malang untuk SMA. Alhamdulillah, tanggal 27 kemarin sudah selesai dan aku bisa menghabiskan waktuku untuk membaca novel dan juga melakukan aktivitas yang aku senangi. Apa? browsing lah.
Ok, try out 2 kmearin rasanya ngak terlalu bagus menurutku. Nilaiku meningkat, namun belum terlalu signifikan untuk bisa mencapai rata-rata 8 keatas. Raanya jadi sedih. Ok, mungkin terdengar melankolis, namun beberapa hari ini aku selalu sedih dan kurang fokus terhadap try out 2 ini.
Aku berharap aku bisa menjadi ceria seperti dulu. Ketika SMP, aku selalu ceria, otak ini rasanya encer. Namun sekarang, waktu SMA ini otakku rasanya kok nggak encer ya, perlu di push berkali-kali agar apa yang aku pikirkan benar-benar bisa dilaksanakan.
Back to my try out. Aku hanya berharap bisa rata-rata 7 untuk ini. Doain aja aku bisa.

30 Januari 2013

Shocked

I'm really relieved to know the fact that my bad score in Bahasa Indonesia simply because of the technical problem. I got 58 in my national exam try out last week and it was shocking. But, after I checked my answer with the key answer from my teacher, I should get a score around 70-74. Hugh...

*however, it was nice to know that the problem in't my brain

27 Desember 2012

Paranoid


Sepertinya harus aku katakana dengna jujur kalau aku paranoid dengan organisasi berbau keagamaan. Meski aku sendiri tergolong dari keluarga yang taat, yang biasanya lebih fanatic terhadap hal-hal yang bebrbau agama, jika mengikuti organisasi tersebut rasanya aneh.
Hal itu terutama didasari oleh banyaknya organisasi keagamaan yang cenderung menjurus pada kasi-aksi anarkis dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan mereka sendiri. Di dalam agama Islam contohnya. Banyak sekali orgnaisasi yang berbaiss islam yang malah kehilangan esensi islam. Organisasi sepeeti ini biasanya sanat cantik dalam mengemas diri mereka sehingga sulit diketahui.
Aku sendiri kurang tahu organisasi apa saja yang cenderung ekstremis. Namun, aku sendiri cenderung menutup diri dengan hal-hal berbau seperti itu. Aku tidak mau terlibat dnegan hla-hal tersebut. Apalagi kalau sampai terikat jaringan teroris, jangan deh.
Oke, aku adalah muslim, dan aku tak tahu kenapa mungkin cenderung sedikit liberal dan rasional. Aku tidak percaya dengan budaya-budaya jawa yang lebih mengarah kepada animisme, aku kurang percaya dengan setiap organisasi yang berbaiss keislaman, terutama yang aneh-aneh. Aku hanya berharap agar Allah melindungi aku dari setiap organisasi yang menjurus pada pencucian otak dan berbagai hal yang aneh-aneh. Aamiin…

21 Desember 2012

Bersyukur atau Tidak : Relativ

I   : "Nilaimu berapa?"
M : "Nilaiku jelek"
I   : "Syukuri aja.."
M : "?"


Ini masalah nilai. Orang berfikir ketika aku berkata nilaiku jelek, mereka mengira bahwa nilaiku bukan jelek, tapi sebaliknya. Padahal, aku berakat sebenarnya. Aku sudah membiasakan untu berkata jujur, jadi ketika nilaiku jelek, maka aku akan berkata nilaiku jelek. Bukan nilaiku baik. Aku berkat` jujur, akalu nilaiku bagus, aku pasti aan bilang, "Alhamdulillah..", seperti itu. Namun ternyata belum ada yang paham denganku.
Parahnya lagi dan ini yang paling tidak aku sukai adalah fakta bahwa orang-orang menyuruhku bersyukur. Aku bersyukur dengan caraku. Dengan berkata sejujurnya bahwa nilaiku jelek, maka aku berarti tidak munafik kan? Dengan berkata nilaiku jelek, bukankah aku juga bersyukur dengan mengakui nilai tersebut. Tetapi orang lain belum paham, aku selalu membandingkan ini dengan usahaku sendiri. Nilaiku lebih jelek daripada semester lalu, bukan lebih jelek daripada anak lain. Sayangnya banyak yang belum paham.
Tetapi memang benar percuma saja kalau aku menangis atau berteriak-teriak mengenai nila yang aku dapatkan. Karena, bagaimanapun nilai tersebut akan tetap seperti itu. Yang bisa aku lakukan adalah dengan berusaha lebih keras lagi untuk mencetak nilai yang lebih baik. Aku harap tahun 2013 semuanya akan lebih baik.

KIAMAT! Hasil Rapor Jelek

As I predicted before that I will received a bad score for this report. Nilaiku jelek dan rasanya kiamat datang lebih cepat. Masalahnya, nilaiku lebih jelek daripada nilaku yang semester kemarin. Aku jadi bingun nih, aku pengen ambil bioteknologi, tetapi nilaiku biologi malah 83. Bener-bener 'something', padahal aku pengen ambil bioteknologi, eh nilai biologi jelek. Parahnya lagi, target biologiku untuk semester 5 ini seharusnya adalah 90. rasanya sakit banget tahu aklau nilai biologiku cuma segini. I don't know why.... 2012 emang tahun sulit.

But, my friend, Karlita, said to me;

"The world doesn't end because of you got a bad score in your school, and it just a score, no more than that"

12 Desember 2012

2012 -The Hardest Year of My Life

There is alwyas differences between one year with another. Sometimes its feel so hard, like we can not barely faced it. Perhaps its really easy and full of stars glittering our day. However, whatever the year is felt from one to another person, for me, 2012 is the hardest year. It's not because of everybody talked that this year the world will ended. No, it's not like that. I feel it hard becuase everything that I tried seems so failed in everything. Academically or non academics.
Oh wait! Let me think first. Not a whole year of 2012 is difficult for me. It just this recent month started with LKIR LIPI 2012 that I failed. I tried the best in that months when everyday I went to University of Brawijaya to conduct my research in Medical Faculty. I back and forth from university library to the farmacology laboratory, and then come back to school, doing homework, exams, come back again to university to do some business with administrator or to discuss my research with lecturer on there. It was an enchanting month and really exhausting.
First, everything seems to be perfect. I'm on schedule! Hurray! But, the things changes when I can't meet the deadline for LKIR LIPI 2012. My research h`ven't finished yet. I try to positive thinking. I talked to my partner that we have a choice. Continue this reasearch and join for LKIR LIPI selection for Intel ISEF competition or we can join another science paper competition or simply we stopped this research and come back to our dailiy routine. We choose to continue. We do everything that we could do. However, no matter how hard we try, our experiment failed. We can still continue it, but we should buy the STZ for induce the mice to suffer diabetic which cost one million rupiah. So, after pondering this case, we put our hands off from this research, but we still hopes that we can continue it someday in university.
In another month, I included in SAT candidates. I was really happy to be part of this great group. I met my tutors, Kak Sandy and Keith and they were really nice to everybody. They can act like our brother and teacher at same time. So, we really happy, especially girls, with their georgious faces and angelic behaviour, who can resist it? even some of my guyfriends "like" them.
All the things were messed up when met my scores in daily school. It seems like my score is really bad compared with others. I got 56 in my favorite lesson, which is biology. I got remedial in all of my subjects, especially sciences. I don't know why and it make me feel so frustated to know it. I never feel it before. I always passed my exam, maybe i do not pass in math and physic, but just that! Not all..
I just hope that everything will be allright next year. It seems like 2013 will be my best year! I just hope and pray that it can be true.

03 Desember 2012

First day of UAS


 
First day of UAS always be the hardest day. The subject that tested today was Math and Bahasa. Both of this subject was quite difficult. Not only because of I can't find the true answer easily but for some questions in Bahasa Indonesia, there was clearly no answer.
How could I say something like this? Because this is the fact. I don't lie to you. If you were me, you'll know that I am true for saying this to you. I just can not really understand why in the final exam like this, there was flaws on the questions. You know, If someone read that question, someone more expert in the same thing, maybe he or she will mock the questions maker. I don't mean to be rude, I just being a realistic. On the Bahasa questions, there were five questions that really ambiguous and 4 of them clearly can not be answered. The choices answer were same for the question. Fos the example, there is a question about a good tittle based on EYD (Ejaaan Yang Disempurnakan), but the answer for a, b, c, d, and e are same. How  could you choose the right answer if all of the choices are same and none of it seems right? So I just answer it inconsequently.
mathematic questions were not better that Bahasa Indonesia. As a usual, I always bewildered when facing mathematical question. The strange is, I do like science but I can not do well in math. This is also my educational flaw in my 11 years of formal education. Like in Bahasa Indonesia question, I got unconvinced answer. I hope this is true answer!
All the things became complicated because, in the night before the test day, I was sitting on my seat in front of my laptop trying to finished my article for Pertamina Blog competition and didn't studying untill late of night. I know I should fouce on my exams. Yah, consequently  my blog project will be delayed.
Why I'm so adamant about this project, because I always wanted this (the price is really worth) and I feel there is a force that asked me to take this chance.  So, just pray for me for my exams and blog project!.

02 Desember 2012

Membuat Menu Bar dengan Mudah di Blog

Setelah surfing berkali-kali menjelajah dunia maya, finally I found a nicest tips for making a menu bar in blog. This is the easiest way to make a cute menu bar like mine. This is the tips
Berikut script untuk cara mudah membuat tab menu bar di blogspot:

1. Masuk ke akun Blogger kamu
2. Buka Rancangan atau Template
3. Tambah Gadget atau Add Gadget
4. Javascript

Kemudian copy paste kode di bawah ini ke java script itu (nggak perlu dikasih judul).




Linknya bisa kamu isi dengan link apa saja sesuai keinginan kamu atau sesuai dengan label yang ada di blog kamu. Kalau masih kurang tinggal ditambah saja.
(ada sesuatu yang rusak disini, karena nggak bisa di view, jadi aku kasih aja link ke kamu untuk tips yang lebih bisa diandalkan!)
Buka disini
http://vancodeto.wordpress.com/2012/01/25/cara-mudah-membuat-tab-menu-bar-di-blogspot/

5. Save

Now, you can see your personal blog become look like a pro!

22 November 2012

Try Out 1 UNAS

Wa... this is the first time for me to take the try out for nationa examination, and the questions is bloody hell hard. Moreover, I had one month free KTSP lesson, because of the SAT preparation. So, when I come back to my class, "What the hell this lesson about?".
Then, on 19 November until 21 November I got my first try out exam, which is actually the third exam for the other students. This was all happened because I and my friends who got the SAT prep were focusing in SAT, and the academic staff allowed us not to join it, so it was fine, laughing in SAT class while the others think hardly about the answer of the questions.
The schedule for the first day were Bahasa Indonesia and Biology which medium, still opening. Then the second day were Mathmeatic and Physic (the hardest ever), and as a closing, English and Chemistry. Guess what? I've known some of my mark for the test. Here the are


                                   Bahasa Indonesia : 74

            Biology : 76                     Physic: 57.5

                            Mathematic: ???

                                          Chemistry: ???
English:???



I hope my other marks are fine and have minimum score 7 at least, but who knows? I just can pray. I've done the best that I could at that time, and let the God do the rest. Right?

11 November 2012

Belajar Hidup dari Adek Kelas



Oke, aku sekarang sudah kelas 3 yang merupkaa masa-masa menjadi senior. Menjadi senior itu gampang-gampang susah ya, perlu banyak introspeksi diri agar menjadi contoh yang baik bagi adik kelas.  Masalahnya adalah, adik kelas itu tipe orang yang sok benar, akulah-yang-paling-benar (they will say that). Sedangkan aku, tipe orang yang nggak berani menegur orang lain sebelum aku benar dahulu.
Jadi contohnya bakal seperti ini, ketika kamar kotor, maka aku akan mencoba untuk membersihkan kepunyaanku dahulu, baru kemudian menyuruh yang lain untuk melkaukan hal yang serupa. Jika aku belum bisa membersihkan barang-barangku, maka aku nggak akan menyuruh orang lain untuk melakukan hal yang serupa. Masalahnya lagi, mereka itu nggak sadar kalau nggak dikasih tahu. Hal itu tak diragukan lagi pasti gara-gara memang sifat mereka yang sok benar.
Terlebih lagi nih, mereka itu cenderung merupakan model siswa yang banyak ngomong sedikit bertindak. Berbeda denganku yang aku mencoba banyak bertindak dan bicaranya dikit untuk hal-hal seperti itu. Istilahnya dalah lead by doing.
AKu juga menyadari kalau aku adlaah tipe yang nggak suka disuruh dan aku nggak akan menyuruh orang tanpa mengucapkan ‘tolong’ kepada mereka. Karena jika kita mengucapkan kata-kata tersebut, mereka yang menjalankan permintaan kita akan merasa melakukannya karena menolong kita, bukan melakukan apa yang kita sruruh kepada mereka. Hal yang sederhana tapi sanggup merubah mood kan?
Oleh karena itu, aku selalu mencoba berpandu pada values ku. Bahwa aku harus menjadi orang yang bertanggung jawab, baik itu pada kata-kata maupun perbuatan. Intinya adalah, jangan meminta orang lain untuk melakukan hal yang kita inginkan jika kita belum bisa mewujudkannya. Simpelnya, jangan menyuruh orang lain bersih-bersih kalau belum membersihkan diri sendiri. Betul?

05 September 2012

Damn Me! Oh No, Damn Physic!

Huh, ulangan fisika habis ngerjain proyek penelitian dan semalam belum berlajar secara maksimal dan aku nggak teliti. Aaarrgh....
Nilai gue jatuh semudah jatuhnya apel Newton kena gravitasi. Nilai-nilaiku seringan bulu ayam punya Galileo yang jatuh di menara miring pisa. Singkatnya, nilai gue jelek karena gue sendiri salah dan nggak teliti. Ini harus menjadi pelajaran yang berharga sekali kalau kita harus menjadi orang yang sangat teliti untuk mengerjakan sesuatu yang eksak seperti physic and research.
Ulangan listrik statis yang tak semudah aku bayangkan. Guruku, Mrs. Siswati membuat soal yang sederhana tapi sulit pemecahan masalahnya. Seperti begini. Ada dua buah muatan A dan B terpisah sejauh a. Ditengah tengah tersebut ada muatan C yang besarnya 36 N/C. A dan B muatannya sama. Jika partikel C digeser sejauh 1/4 ke salah satu partikel, berapa besar muatan C saat ini. Rumit kan? Enak kalau jarak awal dan akhirnya diketahui. Sulitnya adalah menerjemahkan kalimat yang sarat matematika ini kedalam kalimat yang biasa. Sungguh soal biasa yang memeras otak.

Tapi tetap saja, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari hal ini



16 Agustus 2012

Tuhan Masih Bilang...

Tuhan
              Memang Masih Bilang

                                    "Tunggu...."

Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi pada diriku pada minggu-minggu ini.Bayangkan saja, apa yang aku cita-citakan semuanya belum berhasil. LKIR, aku mundur. Lomba blog, gagal lagi.
Kadang aku bertanya kepada Allah kenapa kok aku diberi semacam cobaan seperti ini.Aku berfikir, mungkin karena aku kuat.Yah, aku selalu bisa bangkit lagi dari keterpurukan, jadi mungkin Dia memberiku cobaan lagi dan lagi.
Kata orang, kalau kita dibri cobaan berarti kita diperhatikan kan? Jadi aku yakin kalau Allah menyayangi aku (narsis). Tetapi memang sebenarnya Allah menyayangi semua hambanya kan? Jadi kenapa aku harus ragu.
Memang dua impianku itu secara kasar belum bisa diwujudkan. Tetapi bukankah aku selalu bisa mencari impian-impian baru yang dapat memotivasi aku untuk terus berkembang.
Toh aku masih punya banyak kartuuntuk dimainkan. 
Aku masih punya tiket untuk pergi ke USA menempuh studi, meski nggak gratis tapi setidaknya aku suda diberi kesempatan kan? Kesempatan ini pun langka sekali. Nggak semua anak di sekolahku mendapatkannya. Padahal yang dicari anak-anak yang bener-bener pinter, sedangkan aku hanya average. Jadi Tuhan pasti tahu pada titik ini, aku mungkin akan sedikit desperate dan bangkit lagi karena sebenarnya Tuhan sudah menyiapkan kartu untukku di USA. 
Jadi kenapa aku harus bersedih, aku masih bisa berjuang untuk mimpiku bersekolah di luar negeri. Aku tahu kalau ini akan menjadi jalan yang panjang, remang-remang, berliku, tajam. Namun itulah tantangan yang harus aku taklukan, dan kali ini aku akan berhasil selama aku fokus dan yakin.

Wish me Luck!
 

Mundur Untuk Naik Lagi

Rasanya berat untuk mengatakan ini, tapi aku sudah emmutuskan untuk mundur dari LKIR.

Sebenarnya, bukan aku, tapi Kami tepatnya. Aku dan temanku Pipit udah sepakat untuk mundur dari lomba penelitian paling bergengsi ini. Bukan karena kami nggak mampu atau kami bermala-malasan, tetapi waktu yang tersedia nggak cukup untuk melaksanakan penelitian mengenai diabetes yang tingkatnya memang bukan untuk anak SMA lagi.
Tetapi kami berniat untuk tersu melanjutkan penelitian ini. Bayangkan, kami sudah menghabiskan 2 juta lebih untuk penelitian ini, maka kami nggak akan menyerah untuk melakukannya.Kalau kami berorientasi pada lomba, masih banyak lomba yang mampu menampung karya kami kok. Meski aku masih mengaharpkan LKIR tetap bisa menerima kami, atau setidaknya membantu kami.
Sepertinya itu adalah jalan terbaik untuk penelitian kami. Kalau kami mengejar deadline saja, maka hasil penelitian ini akan kosong melompong tak berarti, uang yang digunakan aka terbuang sia-sia karena hasilnya nggak memuaskan dan cenderung acak-acakan. Tetapi kalau ada waktu lebih hasilnya bisa lebih memuaskan dan analisa yang diberikan bisa tajam dan terpercaya.
AKu hanya berharap semoga penelitian ini tetap berjalan dengan lancar meski kami sudah tidak terikat dengan LKIR.


Selamat tinggal LKIR, ini jalan terbaik yang bisa kami berikan.

01 Juli 2012

Tuhan Maha Adil

Begini nih kalau melanggar peraturan. Akibatnya apa? Aku jalan dari terimnal Gadang hingga ke Asrama Tlogowaru yang jaraknya 3 km lebih dengan membawa barang yang beratnya lebih dari 5 kg lebih plus 2 tas tambahan.
Memang apa sih yang membuat aku dihukum oleh Allah seperti ini? Tak lain karena sewaktu aku naik kereta, aku memakai tiket yang salah dengan sengaja.
Jadi ceritanya seperti ini. Aku ingin balik ke asrama pada tanggal 1 Juli 2012 dengan naik kereta. Nah, karena tiket yang ke Malang habis, aku beli tiket ke Blitar dengan pertimbangan yang penting bisa masuk ke kereta pagi, pukul 08.15. Padahal aku sudah antri dari jam 6, nunggu hingga jam 7 baru dapat tiket. Melelahkan sekali demi sebuah tiket yang murah meriah.
Namun, berbekal dengan kepercayaan diri, aku berhasil mengelabui petugas. Aku dapat duduk  dari Kediri hingga Biltar terus hingga memasuki Kab. Malang. Barulah dari sebelum Stasiun Kepanjen aku berdiri. Tak masalah sebenarnya karena sebentar lagi aku sudah sampai di Malang.
Berbagai macam cerita mengenai penumpang yang berdiri pun bergulir disepanjang perjalanan. Ada Mbak-mbak yang nggak mau disuruh pindah oleh petugas, bahkan terlibat adu mulut. Ada juga nenek-nenek dan Ibu-ibu yang dengan pedenya naik kereta tanpa tiket duduk tetapi mendapat tempat duduk. Seru sekali mengamati kelakuan manusia di public transportation.
Akhirnya, aku sampai di Malang. Aku turun di stasiun Kota Lama dengan hati lega. Kemudian aku menuju angkot yang akan membawaku ke asrama, sebenarnya Gadang dulu. Nah, dengan naik AG bersama berbagai macam orang di dalam angkot aku sempat mendengar cerita bahwa Bapak-bapak tersebut ada juga yang nggak beli tiket karena rumitnya sistem yang baru ini demi mendpaat tiket. Meskipun perubahan yang dimaksud ini demi kemakmuran penumpang juga.
Tibalah aku di Gadang. Matahari bersinar dengan cerah di langit, sedangkan aku melongok kanan kiri untuk mencari TGT atau TST yang bisa membawaku ke Tlogowaru. Bahkan ojek pun nggak ada. Akhirnya dengan sangat terpaksa dan dengan tabah aku mulai berjalan ke asrama. Dari gadang aku bisa melihat asrama ku mengundang sekali dengan menaranya. Aku sudah tak sabar sampai disana dan istirahat di kamarku yang nyaman.
Di tengah perjalanan matahari semakin membakar wajahku. Aku hanya bisa tabah. Tasku mulai terasa berat sekali seakan mengajakku untuk jatuh ke tanah. Tetapi aku terus berjuang. Jangan sampai aku menyerah dalam tantangan ini. Aku terus berjalan sambil bernyanyi dan berfikir hal yang lain seperti penelitianku yang menuntut untuk aku selesaikan.
Akhirnya dengan susah payah, mata berair, kulitku tambah hitam (hahaha :-) tubuh pegal-pegal, dan kaki sakit, aku bisa sampai di asrama dengan selamat.
Dari sini aku bisa dapat pelajaran bahwa Tuhan itu maha adil, Dia nggak akan membiarkan ketidakadilan itu merajalela. Semoga aku bisa menjadi orang yang lebih baik setelah peristiwa ini. Aaamiin.

20 April 2012

Mendebat Prasangka

Prasangka adalah suatu perasaaan waspada yang berlebihan yang ditujukan kepada orang lain atau kepada sesuatu. Prasangka ini kalau menurutku merupakan suatu hal yang buruk. Hal ini tak lepas dari dampak yang ditimbulkan oleh prasangka. Bagaimana tidak? Cukup dengan satu prasangka, dan persahabatan atau hubunganmu dengan orang lain akan terasa berbeda.
Karena mungkin yang kalian sadari yang membuat hubungan kalian renggang dengan si pacar, atau dengan orang tua atau teman adalah prasangka. Ketika melihat pacar kamu jalan dengan cowok lain, langsung berfikir, emang dasar cewek genit, satu cowok nggak puas. Kemudian hal ini berlanjut dengan berkonfrontasi dengan cewek kamu. Mending kalau dibicarain dengan baik-baik. Tapi kalau nggak gimana? Cuma dipendam dalam hati yang membuat masalah makin rumit. Bingung kan jadinya?
Prasangka dengan teman adalah kasus yang paling sering dijumpai dalam masa remaja ini. Hal ini lumrah saja asal prasangkanya cuma sebentar, kemudian semuanya langsung bisa clear. Apalagi bagi anak-anak asrama seperti aku, huih prasangkanya ada banyak yang beredar. Mulai dari eh, si anak itu loh egois, eh dia suka ngutil, eh kemayu, eh pinter tapi sombong, eh areke kuper, dan berbagai macam prasangka yang lain yang tertanam dalam otak kecil narrow-minded kita.
Padahal kenyataannya adalah bahwa kita memang berhak untuk berfikir bebas, itu memnag kehendak. Tapi juga bebas bukan yang nggak bertanggung jawab. Gimana kalau ada orang yang berfikirnya sudah keterlaluan. Nyebarin gosip ada yang gay atau apa yang tidak berdasarkan fakta yang ada. Wah, hal itu akan membuat korban dijauhi orang, nggak punya teman, dan akan membatasi ruang gerak nya. Mau berkomunikasi dengan teman cowok yang lain, teman yang cowok-cowok udah pada menjauh karena takut jadi korabn. Suatu hal yang sangat menyedihkan.
Pokoknya jangan sampai prasangka yang ada pada diri kita itu membuat pikiran kita menjadi narrow-minded. Gini sebentar udah jangan lah, jangan dekat-dekat sama dia, jangan melakuka ini, itu yang akhirnya berujung pada pematian karakter. Wah mengerikan seklai itu. Maka dari itu, sebagai generai muda yang baik, jangan asal main prasangka. Karena akibatnya sungguh mengerikan. Ok?

13 April 2012

Berjuang Membuat Koran

Membuat koran sebenarnya bukanlah hal baru bagiku. Aku dan teman-teman di sekolah sudah terbiasa dengan membuat koran yang kami terbitkan secara 3 bulan-an. Koran tersebut bernama Mercusuar yang memiliki target seluruh warga masyarakat yang ingin tahu seperti apa SMAN 10 Malang itu. Namun kali ini koran yang aku buat lain. Aku membuat koran karena ingin mengikuti lomba Mini Newspaper yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Jadi mekanisme lombanya adalah kami harus membuat koran di A3 hasil wawancara, studi pustaka, maupun berbagai hal lain kecuali adalah plagiarisme. Kelompokku adalah adik kelas semua, yakni Deva dan Vivid. Aku bermaksud memilih mereka agar mereka memiliki pengalaman dalam lomba dan administratif sekolah yang rumit.
Jadilah kami mengerjakan koran kami dengan bahagia dan semangat, meski sempat tertunda. Sebenarnya ini adalah kelemahanku yang selalu memilih mengerjakan sesuatu di saat-saat terakhir. Aku ingin bisa menjadi seorang yang bisa mengerjakan sesuatu secara terencana dan disiplin. But I'm not kind of that person.
Akhirnya dihari-hari terkahir kami mengerjakan hingga larut malam, tidur jam 1, sedikit bertengkar gara-gara silang pendapat merupakan hal yang lumrah disini. Tetapi akhirnya kami bisa mengerjakannya, alhamdulillah. Kami bisa menyelesaikannya tepat waktu meski harus tersandung-sandung oleh tantangan.


-------

Air pelan-pelan terjatuh dari angkasa yang berwarna abu-abu. Empat orang yang bernama Manaf, Virgi, Karlita dan Deva tergopoh-gopoh menuju percetakan. Seskali mata mereka mengerling jalanan dan bangunan-bangunan di kiri kanan jalan.
"Lit, mau hujan nih, masih jauh ya?", tanya Manaf memandang Karlita.
"Nggak, udah deket. Nikmati aja hujannya", jawab Karlita santai.
"Enak sebenarnya kalau hujan-hujan, tapi kita kan bawa dokumen penting", Manaf berargumen. Memang benar, mereka membawa dokumen berharga yakni koran yang akan digunakan untuk lomba di FK UNAIR.
Di belakang mereka, Virgi asyik berbincang dengan Deva. Mereka masih melanjutkan perjalanan.
"Haduh, Lit laptopku bagaimana?", Virgi menatap khawatir ke laptopnya sedangkan hujan semakin besar menderap turun. Mereka berlari kecil menuju percetakan.

Tibalah mereka di Jadu (percetakan milik keluarganya Karlita, aku nggak tahu namanya bener apa nggak, lupa). Kemudian mereka segera memproses koran mereka.

_-_-_-_-_

Koranku adalah yang palin lama diproses. Bagaimana tidak? Waktu itu di print pertama kali jelek sekali kualitas gambarnya. Sangat jelek malah, tulisanku yang memang banyak bejubel dlaam ruang yang sempit. Untung saja kami diberi dummy nya (Sampel) jadi aku bisa tahu mana yang salah dan mana yang nggak. Kami pake Indesign, sayang mereka nggak punya jadi harus di export dulu ke JPG jadinya.
Akhirnya setelah itu selesailah koran yang kami buat. Masalah lain datang ketika kami harus mengirim koran tersebut ke Surabaya. datanglah pertolongan dari Mamanya Karlita yang bersedia mengantarkan kami ke JNE. Ya udah kami berangkat ke JNE memakai mobilnya beliau.
Kami cuma menghabiskan 9000 untuk pengiriman JNE. Kemudian kami mikir bagaimana caranya pulang. Akhirnya gabung deh sama teman-teman choir GBN (Gita Bahana Nusantara, paduan suara siswa/siswi Malang). Pertama kmai sempat keimpungan soalnya kami harus pergi jauh-jauh ke SMAN 8, eh mereka ternyata ada di Balai Kota. Balik lagi deh ke Balaikota sana. Kami ketemu mereka pas saat mereka selesai latihan. Seteah sholat maghrib kami naik travello balik ke asrama. Mampir dulu pergi beli nasi goreng di daerah dekat asrama. Happy, meski aku nggak beli.
Pokoknya hai itu adalah hari tersibuk dalam hari sebelum liburan sekolah. Mana aku nggak bawa uang sama sekali jadinya minjem uangnya Virgi dulu deh.

Thanks to
1. Allah SWT yang memberi kekuatan
2. Deva dan Vivid yang setia bekerja
3. Virgi dan XI IPA 4 yang bersedia meminjami aku uang
4. Karlita yang bersedia mencarikan transportasi
5. Mamanya Karlita yang telah membelikan kami makan siang dan juga mengantar kami
6. Teman-temna GBN yang bersedia memberi tebengan.
7. Pak Wawan yang mengantar kami balik ke asrama
8. Pak Gunawan yang bersedia mengantar kami ke percetakan

Terimakasih kepada sekolah guru guru yang bersedia menginjinkan kmai mengikuti lomba itu. Semoga bisa menghasilkan yang terbaik

30 Januari 2012

IGCSE result finally announced



After waiting for so long time. Since November 2011, finally IGCSE result announced in my school today. Every feeling mixed up in my heart. Sad, afraid, happy, worried, but actually relieved because i knew my result.
Some of my friends happy because they got best result. But some of them sad and crying and some of them curse everything that popped out in their mind. God, the aexaminer, the time, and finally theirself. Me, i just trying to accept my mark.
I know this is not easy to accept our result after struggling for one month doing IGCSE examination. But this is our hard work result. This is the best outcome from God that He gave to us. Maybe this is bad, but it just start. It's not final. We'll not die beacuse our IGCSE is bad right? the key is just keep moving forward. Who knows after this we get big achievement? Who knows? He always have apaln to us.
Live is Drama

I'm really sorry for PSF, my school, my parents, my friends, my teachers, my senior, my friends, for everybody that i've said to us that i'll get A* but actually was not, and to my self. I'm really sorry. I'll try give my best trying for the next obstacles that come.