Hore, akhirnya kuliah! Tidak ada lagi seragam, yang ada
hanyalah baju bebas rapi dan berkerah. Sesaat, saya senang dengan perubahan
keadaan ini. Namun ketika saya melihat isi lemari saya, saya jadi bingung. Saya
tidak punya kemeja sama sekali. Satu-satunya baju berkerah saya adalah 2 batik
yang saya beli tahun lalu, 1 polo shirt seragam angkatan SA 2nd
batch, dan 1 baju berkerah dengan style
sweater. Oh God! Saya harus belanja, dan memikirkan uang yang akan saya
habiskan membuat saya mendesah kecewa.
Selain harus membeli baju-baju, saya juga harus membeli tas.
Tas untuk kuliah ini lah yang penting. Tas ku semasa SMA sudah layak pensiun.
Ada bagian dari tas saya yang sudah rusak tidak kuat menahan beban buku-buku
masa SMA yang beratnya bisa mencapai 1 kilo hanya satu buku.
Akhirnya, kemarin ketika saya pulang dari Surabaya naik
kereta, saya langsung menuju toko tas ketika kereta berhenti di Stasiun Kediri.
Di toko tersebut saya mencoba dan mencari berbagai macam tas yang cocok. Tas
merk export keren, namun harga juga keren. Tas merk bodypack harga mencekik
sekali. Setelah hampir setengah jam mencari, saya bertemu dengan tas yang bagus
sekali. Dari desain nya sangat professional dan saya lihat dalamnya, keren
sekali dan terlihat tangguh. Tas ber-merk export ini harganya 300 ribu lebih,
yang saya pikir-pikir bisa saya belikan banyak kemeja. Akhirnya saya memilih
tas export yag satunya, dengan harga 239.000 rupiah. Lumayan lah, pokoknya beda
hampir 100 ribu dengan tas yang saya pilih di awal tadi.
Setelah puas mendapat tas, saya memilih dompet. Sebagai
seorang mahasiswa, dompet itu penting sekali. Selama 19 tahun hidup, saya belum
pernah ada keinginan untuk membeli dompet, namun karena saya ingin mencoba
mengelola keuangan saya dan biar tidak childish dengan membawa uang kemana-mana
di kantong, saya putuskan untuk membeli dompet. Lama memilih yang hampir
setengah jam sepertinya penting untuk mendapatkan desain dompet yang elegan dan
murah (yang artinya harganya dibawah 100 ribu). Akhirnya saya mendapatkan
dompet seharga 77 ribu.
Setelah mendapatakan tas dan dompet, saatnya berburu kemeja.
Saya memutuskan untuk pergi ke slaah satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri
untuk stok kemeja. Setelah ke lanati 1 untuk menguras ATM, saya kembali dengan
dompet tebal. Di lantai 2 saya segera menuju tempat diskon kemeja dengan harga
80 ribuan. Saya memutuskan untuk mencari kemeja yang elegan, rapi, dan terlihat
classy, tidak norak. Mencari desain kemeja yang seperti itu ternyata juga butuh
waktu. Memilih desai yang cocok, ukuran yang cocok, dan kesesuaian dengan
budget yanga da di kantong. Akhirnya saya memilih kemeja motif kotak-kotak
kecil dengan warna coklat muda dan kemeja warna biru tua dengan garis-garis
renggang berwarna perak. Setealh itu saya mencoba mencari polo shirt, namun
susah sekali mencari yang murah. Akhirnya saya putuskan untuk membeli celana
santai saja. Kebetulan saya tidak memiliki celana santai. Dengan hati-hati saya
memilih celana santai dengan harga 80 ribuan juga. Total membeli kemeja dan celana
itu sudah Rp 247.000.
Ketika pulang di rumah, saya juga memutuskan untuk mencari
celana pendek yang bagus namun murah. Dengan masuk di salah satu toko dan
memilah-milah, akhirnya saya mendapatkan 2 celana yang bagus dan kelihatan
berkelas dengan harga total keduanya 80 ribuan. Lalu saya tambah dengan kaos
keren dengan harga 21 ribuan dan juga handuk seharga 25 ribuan. Total belanja
di toko itu adalah Rp. 127.000. benar-benar harga yang pantas untuk kualitas
yang sesuai.
Melihat stok perkuliahan saya yang hanya materiil, mungkin
kalian tanya, bagaimana dengan ilmunya. Tenang, saya sudah mencari banyak
sekali materi mengenai biomedical engineering (BME) yang kalau beli paperback
harganya selalu 1 juta keatas. Semua sudah terkaver, tinggal dibaca dan dipahami
saja.
Saya harus meulai berhemat nih, saya sudah menghabiskan uang 700 ribuan di awal September ini. Bukan
nya saya boros, namun karena memang saya membutuhkan barang-barang itu semua.
Saya tidak punya celana pendek, andalan saya adalah sarung dan celana kain.
Untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan Surabaya yang panas akhirnya
saya membli itu. Semoga saya tetap digolongkan menjadi orang yang sederhana
saja. Semoga juga bisa menjadi orang hemat. Karena kalau sudah salah manajemen
keuangan, bisa-bisa saya kelaparan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,