Oke, aku sekarang sudah kelas 3 yang merupkaa masa-masa
menjadi senior. Menjadi senior itu gampang-gampang susah ya, perlu banyak
introspeksi diri agar menjadi contoh yang baik bagi adik kelas. Masalahnya adalah, adik kelas itu tipe orang
yang sok benar, akulah-yang-paling-benar (they will say that). Sedangkan aku,
tipe orang yang nggak berani menegur orang lain sebelum aku benar dahulu.
Jadi contohnya bakal seperti ini, ketika kamar kotor, maka
aku akan mencoba untuk membersihkan kepunyaanku dahulu, baru kemudian menyuruh
yang lain untuk melkaukan hal yang serupa. Jika aku belum bisa membersihkan
barang-barangku, maka aku nggak akan menyuruh orang lain untuk melakukan hal
yang serupa. Masalahnya lagi, mereka itu nggak sadar kalau nggak dikasih tahu. Hal
itu tak diragukan lagi pasti gara-gara memang sifat mereka yang sok benar.
Terlebih lagi nih, mereka itu cenderung merupakan model
siswa yang banyak ngomong sedikit bertindak. Berbeda denganku yang aku mencoba
banyak bertindak dan bicaranya dikit untuk hal-hal seperti itu. Istilahnya
dalah lead by doing.
AKu juga menyadari kalau aku adlaah tipe yang nggak suka
disuruh dan aku nggak akan menyuruh orang tanpa mengucapkan ‘tolong’ kepada
mereka. Karena jika kita mengucapkan kata-kata tersebut, mereka yang
menjalankan permintaan kita akan merasa melakukannya karena menolong kita,
bukan melakukan apa yang kita sruruh kepada mereka. Hal yang sederhana tapi
sanggup merubah mood kan?
Oleh karena itu, aku selalu mencoba berpandu pada values ku.
Bahwa aku harus menjadi orang yang bertanggung jawab, baik itu pada kata-kata
maupun perbuatan. Intinya adalah, jangan meminta orang lain untuk melakukan hal
yang kita inginkan jika kita belum bisa mewujudkannya. Simpelnya, jangan
menyuruh orang lain bersih-bersih kalau belum membersihkan diri sendiri. Betul?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,