Tanpa kita sadari, kita hidup dalam pusaran energi yang
berputar terus menerus. Matahari menyinari bumi memberikan energinya dan
diserap oleh makhluk hidup di bumi. Hewan dan makhluk heterotrof yang lain
mengambil energi dalam bentuk konsumen sekunder atau tersier. Makhluk tersebut
kemudian mati tertimbun tanah hingga berjuta-juta tahun kemudian, muncullah
minyak bumi atau batubara. Manusia kemudian manfaatkannya untuk menghasilkan
energi listrik yang digunakan untuk menyinari gelapnya malam dan menghasilkan
barang-barang lain seperti lilin, bahan bakar, kosmetik, oli, plastik, dan
sebagainya. Pada hakikatnya, energi yang kita gunakan itu ternyata satu sumber yang kemudian terus berputar seperti siklus.
Pada hakikatnya, kalau ditinjau dari jauh
ternyata semuanya berasal dari satu. Oleh karena itu, ada kaitan sangat penting
antara menjaga energi dan menyelamatkan kehidupan. Amati sekeliling kita, cuaca
yang tidak menentu, lingkungan yang semakin panas, kekeringan, hujan
asam, hilangnya biodiversitas dan global warming adalah wajah buruk
dampak dari pemanfaatan energi yang kita lakukan secara tidak bijaksana.
Meskipun begitu, kita masih punya kesempatan untuk mengubahnya, setidaknya
untuk anak cucu kita nanti.
Kebutuhan energi manusia dipasok sebanyak 80%
dari energi fosil, sedangkan hanya 10% menggunakan energi terbarukan. Energi
fosil dikenal selain tidak bisa diperbarui juga karena gas-gas rumah kaca yang
dikeluarkannya. Setiap energi yang kita gunakan (terutama dari bahan bakar
fosil) ikut menyumbang suplai gas CO2 ke atmosfer. Maka dengan
melakukan penghematan, kita bisa dikatakan ikut menyelamatkan lingkungan.
Tak dapat disangkal, menggunakan energi yang disediakan
alam itu penting untuk memenuhi kebutuhan kita. Namun, lebih penting lagi untuk
menjaga lingkaran energi dan menggunakannya secara bijaksana agar tetap lestari sehingga bisa dinikmati sampai anak
cucu kita dan dampaknya dapat diperkecil. Kita harus bisa menahan diri untuk tidak
menuruti hawa nafsu dalam penggunaan energi. Jika tidak, kita akan
terkenang sebagai makhluk perusak bumi, bukan sebagai pemimpin bijak bumi ini.
Saatnya
Bertindak
Sebagai makhluk berakal, kita mempunyai pilihan. Memanfaatkan
energi secara bijak atau menggunakannya secara semena-mena. Namun ingat, kita
berada dalam lingkaran energi bersama yang lain. Tindakan kita akan berefek
pada makhluk lain dan berefek ke masa-masa yang akan datang. Sudah cukup apa
yang kita lakukan pada bumi ini beribu-ribu tahun ini. Sekarang, saatnya kita
membuat perubahan dengan cara menjadi seorang penjaga energi.
Tindakan kita tersebut bukan untuk kita sendiri, tapi untuk
kebaikan yang lebih besar. Untuk masa depan kita, untuk anak cucu kita, untuk
makhluk lain di bumi ini, untuk bumi sendiri. Ingat hukum kekekalan energi.
Jika kita bisa beraksi secara bijaksana, berarti kita menjaga lingkaran energi yang
berarti menjaga kehidupan.
Dibawah ini ada 10 hal yang sering saya dan teman-teman lakukan
untuk menjaga lingkaran energi. Kamu bisa mencontohnya atau menyebarkannya
karena dengan bersama-sama, perubahan menuju kebaikan ini bisa semakin cepat
terlaksana.
1. Mulai dari Diri Sendiri
Semua ini harus dimulai
dari diri sendiri, jika kita belum sadar untuk menjaga energi dan lingkungan,
bagaimana kita bisa mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama? Maka
mulai dari sekarang, buka mata, hati, dan pikiran kita untuk menyelamatkan
bumi. Ada banyak cara untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga pioneer lingkungan, salah satunya adalah melihat film mengenai lingkungan. Bagi kamu yang tidak terlalu suka film mengenai lingkungan yang terlalu serius, coba lihat The Lorax, pasti kamu akan semakin sadar akan betapa pentingnya pohon bagi kehidupan.
2. Menghemat Listrik
Tahukah kamu bahwa 840 kg
gas CO2 dikeluarkan oleh hanya satu bohlam lampu selama 24 jam X 1
tahun? Tahukah kamu bahwa untuk mendapatkan 1 kW listrik selama satu jam, turbin bertenaga batubara mengeluarkan 750 gram gas CO2 ke atmosfer? Banyak
energi bisa terbuang sia-sia, termasuk menyalakan lampu meski tidak dibutuhkan
atau menggunakan alat-alat listrik yang tidak ramah lingungan.
Untuk menghemat energi,
pakailah lampu yang hemat energi, meski lebih mahal tapi ini merupakan hal yang
sangat berharga untuk dilakukan. Matikan alat-alat elektronik yang tidak
digunakan, jangan meninggalkannya stand-by, tapi matikan dan cabut kabel dari
sumbernya. Pastikan alat-alat listrik di rumahmu ramah lingkungan.
3. Mendaur Ulang
![]() |
Gunakan kertas bekas untuk nge-print. |
Daur ulang ini banyak sekali
manfaatnya, dalam kegiatan sehari-hari hal ini dapat mengurangi sampah yang
kita timbulkan. Makanya sangat penting sekali untuk membuang sampah sesuai
jenisnya, agar mudah dipilah untuk daur ulang.
Dalam kegiatan industri, daur
ulang ini bisa memangkas biaya bahan baku, energi yang dibutuhkan, dan juga
biaya operasional. Satu ton kertas daur ulang hanya membutuhkan kurang dari
0,5% dari 444.000 liter air dan hanya memerlukan 1/3 energi yang digunakan
untuk memproduksi satu ton kertas berkualitas tinggi.
4. Menghemat BBM dan Bijak Gunakan Transportasi
![]() |
Ke sekolah jangan naik kendaraan pribadi, tapi naiklah kendaraan umum, kalau beruntung, naik bus sekolah oke juga |
Perlu diketahui, pada tahun 2007 sektor
transportasi menyumbang 73 juta ton gas CO2. Data dari
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyatakan kalau terjadi
peningkatan dari data tahun 2005 yang hanya 53 juta ton CO2. Masih
dari sumber yang sama, Pada tahun 2000 konsumsi energi untuk transportasi
sebesar 140 juta sbm, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 179 juta sbm. Kontribusi
emisi CO2 terbesar berasal dari konsumsi premium dan turunannya
(pertamax, pertamax plus dan super TT), dan solar. Sungguh betapa banyak energi yang dihabiskan untuk sektor
transportasi.
Kita bisa mengurangi jumlah ini jika
kita mau berusaha. Cukup hal-hal simpel seperti naik kendaraan umum daripada
naik kendaraan pribadi untuk ke sekolah, kantor, dsb. Saya dan teman-teman ke
sekolah menggunakan bus sekolah yang tentu menghemat BBM dan mengurangi emisi
gas CO2. Setiap hari Jumat ada kegiatan B-Cool (Bike to School),
yakni menggunakan sepeda ke sekolah. Kamu juga bisa melakukan hal serupa!
5. Mengkonservasi Air
![]() |
Ingatkan teman kalau kita perlu menghemat air! |
Tempat dimana asrama saya
berada, Tlogowaru, merupakan daerah yang dikenal daerah sulit air. Penduduk
disini menggantungkan kebutuhan air mereka pada sumur atau Hipam (Himpunan
Pengguna Air Minum) yang hanya ada 3 untuk memenuhi kebutuhan sekitar 5000
warga. Beberapa warga menggantungkan kebutuhan mereka menggunakan air sungai
irigasi yang kotor untuk kegiatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
Oleh karena itu, kami
melakukan hal yang kami bisa seperti dengan menanam pohon dilingkungan sekolah,
menghemat air, dan juga membuat berbagai konservasi air seperti IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah) dan juga biopori. Meski hasilnya lama, tetapi manfaat
yang didapat akan terasa dimana depan.
6. Memakai Produk yang Bisa Dipakai Berkali-kali
Kalau kamu haus, jangan
beli minuman botol yang sekali buang, tetapi belilah botol minum dan isi dengan
air yang siap dibawa kemana-mana. Botol plastik juga terbuat dari bahan fosil,
jadi ketika kita membuang botol berarti kita juga buang-buang energi yang
semakin langka didapat. Banyak sekali produk yang bisa dipakai berkali-kali
yang sehat, tinggal saja lihat logo di bawah botolnya.
![]() |
Tolak minuman botol, pakai botol sendiri yang sehat! |
7. Menanam Pohon dan Berkebun
![]() |
Menanam pohon dan berkebun selain menyelamatkan kehidupan juga menyenangkan lho! |
Menanam pohon merupakan cara yang paling bijak yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kadar CO2 yang ada di bumi. Tanaman menyerap CO2 dan mengubahnya menjadi oksigen yang kita hirup untuk respirasi. Satu pohon bisa meproduksi oksigen yang cukup untuk tiga orang.
Jika lahan yang kita
punyai kecil, kita bisa berkebun secara vertikultur. Saya dan teman-teman
memiliki kebun vertikultur di sekolah selain kebun secara umum. Ada tim khusus
yang merawatnya. Bahkan kami memiliki kebun jati yang juga menjadi naungan
untuk parkiran. Selain itu, disekolah kami juga memiliki program satu jiwa satu
tanaman. Kamu bisa menginisiasikan ide ini ke sekolahmu untuk berpartisipasi
dalam program satu jiwa satu tanaman.
8. Membawa Bekal Sendiri

<<Biasakan membawa bekal ketika pergi ke sekolah
9. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
![]() |
Pakai dan kenali produk ramah lingkungan. |
10. Menjadi Penjaga Energi, = Menyelamatkan Kehidupan
![]() |
Ayo menjadi penjaga energi! |
Menjadi pejuang lingkungan itu ada banyak caranya. Hal ini bukan berarti kita harus bergabung dengan organisasi lingkungan, bukan! Yang perlu kita lakukan adalah berkomitmen untuk menyelamatkan lingkungan itu. Hal itu bisa dilulai dari apa saja, mulai dari hal yang terkecil seperti mematikan lampu jika tidak dipakai hingga melakukan hal-hal yang bisa member sumbangan positif ke lingkungan.
Disekolah, ada teman saya
yang bernama Nando dan Inayah meneliti penggunaan urin sebagai bahan bakar alternatif
untuk mobil yang tentu ramah lingkungan. Saya sendiri pernah melakukan
penelitian mengenai sampah menjadi bioethanol dan menguji efektivitas system
satu jiwa satu tanaman untuk menjaga biodiversitas.
Bagi Sobat Bumi yang belum
bisa melakukan seperti hal ini, jangan merasa minder. Yang paling penting
adalah kita sadar untuk menjaga lingkungan ini, agar alur energi tetap terjaga
dan kita bisa membayar hutang kita
ke bumi yang telah menaungi makhluk hidup diatasnya selama berjuta-juta tahun.
Lingkaran energi yang ada di dunia ini bagaikan
jaring-jaring pembentuk lingkaran yang saling mepengaruhi. Setiap hal yang kita
lakukan selalu berefek ke lingkungan. Kepedulian kita atau keacuhan kita selalu
ikut berpartisipasi dalam aliran energi yang ada di bumi. Aliran energi
tersebut menali semua makhluk hidup di bumi ini menjadi satu. Ada satu yang
tidak beres, maka kehidupan ini menjadi terganggu. Perubahan iklim dan global warming
sepertinya sudah menjadi bukti yang meyakinkan bahwa keseimbangan lingkaran
energi ini mulai goyah, yang artinya, kehidupan di bumi ini terancam. Tanpa ada
tindakan nyata dari kita untuk menyelamatkannya, maka tamatlah sudah kita
semua. Sekali lagi, tindakan yang kita lakukan akan menentukan wajah rumah kita
dan nasib saudara-saudara kita ke depan.
"UNLESS someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get better.
It's not."
-Dr. Seuss (dalam The Lorax)
Thanks to:
Virgiawan Alfianto dan Akhmad F R (Memed), yang bersedia menjadi model
Eka Pras yang meminjami kameranya ke saya, ipang yang meminjami modemnya, dan buku-buku Ensiklopedi Britannica di Perpustakaan yang setia menjadi sumber referensi saya sekaligus mendampingi saya menulis artikel ini.
semua foto disini hak cipta ada di Muhammad Abdul Manaf