Memoar 17 juli
Saat itu lampu gemerlap dan flash mengilap
disetiap penjuru. 210 anak memenuhi panggung megah untuk mengucap janji. Siapa
tahu, ternyata panggung yang dulunya kecil tersebut sekarang membesar menjadi
panggung kehidupan yang tak terbatas pada Tlogowaru dan Sawojajar, tapi mulai
merambah ke Jawa Timur, Jakarta, Indonesia, Turki, Georgia, Jepang, dan USA.
Panggung yang dulunya hanya berwarna merah marun dan emas itu kini merambah jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Anak-anak yang dulunya hanya tahu apa itu satu
dua tiga empat, kini mulai bisa menganalisis tabel kebenaran, mencicipi
rumitnya algoritma kehidupan, mereduksi keburukan dan menambah ion-ion
kebaikan.
Anak-anak yang berpamitan pada orangtua mereka
pada 17 Juli itu telah mencicipi apa itu kegelapan hingga berjuang merangkak
menuju cahaya. Anak-anak yang dulunya datang dan bingung saling sapa mencari
teman, kini telah menjadi keluarga. Tertawa bersama, menangis bersama, berjuang
bersama. Anak-anak yang dulunya kecil kini mulai tumbuh dewasa.
Mereka yang seharusnya terbang itu malah
memilih untuk berjalan. Beberapa bahkan malas untuk bergerak dan menangis
seperti bayi. Beberapa mencoba, tetapi jatuh kalah diangkasa. Beberapa sukses,
namun lupa pada temannya. Tetapi tidak lagi. Anak-anak yang telah dihina
bersama, didiskriminasi bersama, dibanding-bandingkan, kini mulai bangkit.
Bersama-sama bisa. Meski ada yang pergi dan tak kembali, tapi keyakinan ada
bahwa mereka bisa bertemu lagi suatu hari nanti.
Mereka yang dulunya tak tahu kalau mereka punya
sayap itu mulai menyadari, dan belajar untuk mengepak-ngepakkannya diangkasa.
Yang menangis mulai mandiri, yang jatuh, belajar lagi dan lagi hingga
mengangkasa. Yang telah terbang tinggi rela turun demi menolong yang sendiri
dibawah sepi.
Memang tinggal menghitung hari lagi mereka akan
menghadapi akhir. Mereka baru bangkit hari ini. Tetapi, tidak ada kata
terlambat. Selama mengepakkan sayap bersama, mereka bisa. Sayap yang dulunya
lemah dan rapuh itu mulai menguat dan kokoh diangkasa. Jangan heran, pada saat
17 Juli engkau akan lihat ratusan burung mengepak-ngepakkan sayap lebarnya di
angkasa dengan bangga. Karena aku, kamu, kita yakin. KITA BISA! Karena kita
akan membuktikan kepada mereka yang memandang sebelah mata, bahwa kita berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,