Sebenarnya, susah banget ngungkapin persaanu saat liat Harry Potter part I. Bahagia, meski uangku akan terkuras karenanya. Yah, sebagai anak asrama yang cuman dijatah 100 000 perbulan oleh orang tua pasti akan menimbang- nimbang kalau mau keluar, aplagi nonton film yang butuh budget 25 000. Ok, bagi sebagian kalian pasti menganggap uang itu sedikit. Yah, we are different. Tapi bagi aku, itu termasuk uang yang berharga.
Meskipun aku bilang betapa berharganya uang itu, tetap saja aku ambil buat nonton Harry Potter, mana tahan... dan yang lebih hebatnya lagi, waktu aku mampir ke Gramedia, aku tak bisa nahan godaan untuk membeli buku belajar bahasa jepang, meski aku tak terlalu bisa. Tapi karena hari rebu depan aku ulangan, jadi... must buy it!
Perjuanganku buat nonton Harry Potter nggak semudah tinggal beli tiket doang. Aku harus benar- benar mengkalkulasi waktu agar aku bisa datang tepat waktu. You know, this Saturday, i got a badminton L2L progam, so i must joined it. If i did’t join this program, aku bakaln dikeluarain.
Badminton dimulai pukul 10.30 dan selesai pukul 13.30. Tapi dengan mohon- mohon akhirnya aku bisa keluar lebih awal, sekitar pukul 11. 26. Temenku tak henti- hentinya sms aku. Cepet!
Nah, aku berlari tuh, kira-kira satu kilometeran lah. Melelahkan.. sampai ke dorm langsung wudhu terus sholat. Aku aku nggak mandi, padahal, tadi aku keringetan hebat. Yah, pokonya semauanya ahrus dilakuin dengan cepat dan tangkas. Akhirnya, aku bisa keluar dari asrama sekitar pukul 12.00 dengan alasan pergi ke pasar besar. Padahal, aku pergi ke Matos bta nonton Harry Potter. Bagi kalian yang baca ini dan tahu aku, mohon jangan dbahas ya! Maafkan kesalahanku ini.
Yah, tepat sampai Matos kira- kira 12.09. Dan aku ngggak telat, emang sih, dormu dekat dengan Matos.
Aku sama temen-temenku langsung ke studio 2 dan atas kerja keras temenku yang mau ngantri, kami dapat tempat duduk strategis, bagian nomor 2 dari atas. Yah, Harry Potter, i’m coming.
Filmnya bagus dibandingin sama yang ke-6, tapi tetep aja bagiku itu kurang waw, gitu. Tapi bagi kalian yang nggak sempat baca novelnya, aku yakin pasti terkesan dengan film ini. Tapi emang nih film bagus banget!
Film ini dibuka oleh keputusan trio Harry, Hermione, dan Ron, untuk tidak kembali ke Hoghwarts. Yang perlu dicatat adalah adegan Hermione yang menghapus ingatan orangtuanya dengan sihir (Obliviate!). Meski adegan ini tak muncul di novel, tapi menurutku iadegan ni menambah betapa kelam dan putus asanya film ini. Meski ditengah- tengah ada banyak juga adega yang bisa bikin kamu ketawa.
Sayangnya, adegan yang aku nantikan, yakni kisah Kreacher, tak muncul di film. Padahal menurutku ini merupakan adegan transisi yang juga penting. Tapi yah, nggak terlalu keliahaatn kalau mengubah cerita kok.
Yang paling aku sukai tetep aja Hermione Granger dan juga Bellatrix Lestrange. Akting mereka berdua sangat keren, habis- habisan, apalagi waktu Hermione disiksa oleh Bellatrix, dan aku tak sabar melihat Hermione, Ginny, dan Luna menghajar Bellatrix di Part 2, kalau ada. Cause di novel ada dan aku suka adegan itu. Tapi, yah.... cuman bsa berharap doang kan?
Ini ada beberapa scene yang ter-... menurutku.
Yang paling asyik
Harry, Ron, dan Hermione melawan Greyback dan antek- anteknya dihutan.
Yang paling menyedihkan
Meninggalnya Dobby, sang peri rumah yang merdeka. Setelah menyelamatkan Harry dan kawan- kawan dari ruang bawah tanah keluarga Malfoy, sungguh menyentuh. Temanku sampai nangis pada adegan ini.
Yang paling mengerikan
Hermione disiksa oleh Bellatrix, suaranya sungguh buat aku merinding. Meski dibuku tak ada adegan Bellatrix menorehkan luka yang bertuliskan Mudblood (Darah-Lumpur) di lengan Hermione, tapi itu malah membuat adegannya mengerikan dan mengenaskan.
Yang paling Geje (Gak jelas maksudnya)
Harry yang berusaha menghibur Hermione dengan mengajaknya berdansa. Sumpah, Geje banget, dan ini nggak ada di buku
Sebenarnya, ada banyak banget adegan yang seru di sini. Tetapi ada juga kekurangnnya. Jika kamu sudah pernah abaca buku Deathly Hallows, pasti kamu bakalan ngerti. Tapi bagi yang belum, sabar ya...
Yang pasti, Harry Potter Part I ini masih icip- icip. Belum hidangan utama, jadi, tunggu hingga bulan Juli 2011 ya...
Meskipun aku bilang betapa berharganya uang itu, tetap saja aku ambil buat nonton Harry Potter, mana tahan... dan yang lebih hebatnya lagi, waktu aku mampir ke Gramedia, aku tak bisa nahan godaan untuk membeli buku belajar bahasa jepang, meski aku tak terlalu bisa. Tapi karena hari rebu depan aku ulangan, jadi... must buy it!
Perjuanganku buat nonton Harry Potter nggak semudah tinggal beli tiket doang. Aku harus benar- benar mengkalkulasi waktu agar aku bisa datang tepat waktu. You know, this Saturday, i got a badminton L2L progam, so i must joined it. If i did’t join this program, aku bakaln dikeluarain.
Badminton dimulai pukul 10.30 dan selesai pukul 13.30. Tapi dengan mohon- mohon akhirnya aku bisa keluar lebih awal, sekitar pukul 11. 26. Temenku tak henti- hentinya sms aku. Cepet!
Nah, aku berlari tuh, kira-kira satu kilometeran lah. Melelahkan.. sampai ke dorm langsung wudhu terus sholat. Aku aku nggak mandi, padahal, tadi aku keringetan hebat. Yah, pokonya semauanya ahrus dilakuin dengan cepat dan tangkas. Akhirnya, aku bisa keluar dari asrama sekitar pukul 12.00 dengan alasan pergi ke pasar besar. Padahal, aku pergi ke Matos bta nonton Harry Potter. Bagi kalian yang baca ini dan tahu aku, mohon jangan dbahas ya! Maafkan kesalahanku ini.
Yah, tepat sampai Matos kira- kira 12.09. Dan aku ngggak telat, emang sih, dormu dekat dengan Matos.
Aku sama temen-temenku langsung ke studio 2 dan atas kerja keras temenku yang mau ngantri, kami dapat tempat duduk strategis, bagian nomor 2 dari atas. Yah, Harry Potter, i’m coming.
Filmnya bagus dibandingin sama yang ke-6, tapi tetep aja bagiku itu kurang waw, gitu. Tapi bagi kalian yang nggak sempat baca novelnya, aku yakin pasti terkesan dengan film ini. Tapi emang nih film bagus banget!
Film ini dibuka oleh keputusan trio Harry, Hermione, dan Ron, untuk tidak kembali ke Hoghwarts. Yang perlu dicatat adalah adegan Hermione yang menghapus ingatan orangtuanya dengan sihir (Obliviate!). Meski adegan ini tak muncul di novel, tapi menurutku iadegan ni menambah betapa kelam dan putus asanya film ini. Meski ditengah- tengah ada banyak juga adega yang bisa bikin kamu ketawa.
Sayangnya, adegan yang aku nantikan, yakni kisah Kreacher, tak muncul di film. Padahal menurutku ini merupakan adegan transisi yang juga penting. Tapi yah, nggak terlalu keliahaatn kalau mengubah cerita kok.
Yang paling aku sukai tetep aja Hermione Granger dan juga Bellatrix Lestrange. Akting mereka berdua sangat keren, habis- habisan, apalagi waktu Hermione disiksa oleh Bellatrix, dan aku tak sabar melihat Hermione, Ginny, dan Luna menghajar Bellatrix di Part 2, kalau ada. Cause di novel ada dan aku suka adegan itu. Tapi, yah.... cuman bsa berharap doang kan?
Ini ada beberapa scene yang ter-... menurutku.
Yang paling asyik
Harry, Ron, dan Hermione melawan Greyback dan antek- anteknya dihutan.
Yang paling menyedihkan
Meninggalnya Dobby, sang peri rumah yang merdeka. Setelah menyelamatkan Harry dan kawan- kawan dari ruang bawah tanah keluarga Malfoy, sungguh menyentuh. Temanku sampai nangis pada adegan ini.
Yang paling mengerikan
Hermione disiksa oleh Bellatrix, suaranya sungguh buat aku merinding. Meski dibuku tak ada adegan Bellatrix menorehkan luka yang bertuliskan Mudblood (Darah-Lumpur) di lengan Hermione, tapi itu malah membuat adegannya mengerikan dan mengenaskan.
Yang paling Geje (Gak jelas maksudnya)
Harry yang berusaha menghibur Hermione dengan mengajaknya berdansa. Sumpah, Geje banget, dan ini nggak ada di buku
Sebenarnya, ada banyak banget adegan yang seru di sini. Tetapi ada juga kekurangnnya. Jika kamu sudah pernah abaca buku Deathly Hallows, pasti kamu bakalan ngerti. Tapi bagi yang belum, sabar ya...
Yang pasti, Harry Potter Part I ini masih icip- icip. Belum hidangan utama, jadi, tunggu hingga bulan Juli 2011 ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,