Kemarin aku ikut lomba sinopsis film di UMM bersama teman- temanku dan juga kakak kelas di SMA-ku. Menut=rut jadwal, acaaranya akan dimulai pada pukul 09.00, tetapi kenyatannya, jam 09.30-an acaranya baru dimulai. Padahal, kami sudah ada disana sejak pukul 08.00. Huh, jam karet... this is Indonesia!.
Waktu pagi- pagi, ada pengumuman dar Pak Yudi, "Bagi siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Lomba Sinopsis harap segera berkumpul dalam waktu 15 menit, kalau tidak, akan saya tinggal". Jeglek.... wa... harus mandi dulu, setrika, padahal bajuku belum aku cuci. Kamar mandinya penuh, terpaksa ke kamar mandi sebelah. Aku belum ngeprint naskahku, akhirnya aku minta bantuan Andri temenku untuk ngeprint naskahku. Akhirnya tepat waktu juga, tetapi waktu dijalan, wa.. aku belum pake sabuk, aku langsung lari kembali dan berterik dari bawah ke kamarku di lantai tiga, " Mas Ricky, tolonga mbilin sabukku!" aku berteriak. Akhirnya sabukku dilempar kebawah. Unfortunately, sabukku nyangsang (tercantol) di penghalang hujan (aku nggak tahu namana). Aku lari keatas, padahal Mas Ricky udah siapin strategi pake sapu untuk ngambil sabukku yang menggantung seperti ular. Akhirnya sabukku jatuh. Aku lari lagi sambil teriak, makasih...
Setelah itu, sudah ada mobil yang mengantar kami ke UMM, tetapi roomate ku, Mas Arizky dan temen sehouseku, Virgi belum juga muncul. Padahal, kami dituntut untuk segera berangkat. Akhirnya aku berangkat duluan. Mas Arizky masih diatas dan aku telpon, " don't worry, ada kloter kedua kok"
Akhirnya sampai di UMM, bingung nyari gedung tempat dilaksanakannya lomba. Muter- muter dulu, tetapi akhirnya sampai juga. Yang mengejutkan, Mas Arizky, Mas Jawa, dan Virgi belum dateng. Padahal yang kloter kedua udah dateng loh, aku sms Mas Arizky. Ternyata setelah hampir setengah jam mereka baru dateng pake mikrolet. Untung, dan sudah tahu tempatnya di lanati 1 masjidnya UMM (aku lupa lagi namanya).
Kami menunggu lama... sekali dari pukul 09.25-16.30-an aku dan teman- teman menunggu waktu presentasi dan menunggu waktu berakhir. Beberapa menggunakan cerita asli, beberapa menggunakan cerita fiksi yang sesuai dengan tema. Meskipun begitu, ada juga peserta yang tidak sesuai dengan tema.
Aku bolak- balik keluar-masuk karena bosan terus didalam. Beli bakpao, cilok teh, dan macem macem. Keliling UMM, dan berbagi kegiatan yang lain.
Aku kasihak kepada Mas Jawa yang kehilangan sepatunya. Padahal dikawasan Masjid loh, jadi intinya. Meski di Masjid, kalau ada kesempatan, pastilah ada pencurian. (geleng- geleng kepala). Akhirnya Mas Jawa pake sandal.
Setelah karatan menunggu. Akhirnya pengumumannya dibacakan, dan aku nggak nyangka banget bisa masuk 10 besar dan berhak mengikuti final. Dari SMA-ku, yang lolos ada Aku, Mbak Tania, Mbak Diani, Mbak satunya lagi aku lupa, apadahl sudah akrab (Mbak Fitri kalau nggak salah), dan Ika. Besok senin adalah final, doakan kami menang. Aamien..
Waktu pagi- pagi, ada pengumuman dar Pak Yudi, "Bagi siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Lomba Sinopsis harap segera berkumpul dalam waktu 15 menit, kalau tidak, akan saya tinggal". Jeglek.... wa... harus mandi dulu, setrika, padahal bajuku belum aku cuci. Kamar mandinya penuh, terpaksa ke kamar mandi sebelah. Aku belum ngeprint naskahku, akhirnya aku minta bantuan Andri temenku untuk ngeprint naskahku. Akhirnya tepat waktu juga, tetapi waktu dijalan, wa.. aku belum pake sabuk, aku langsung lari kembali dan berterik dari bawah ke kamarku di lantai tiga, " Mas Ricky, tolonga mbilin sabukku!" aku berteriak. Akhirnya sabukku dilempar kebawah. Unfortunately, sabukku nyangsang (tercantol) di penghalang hujan (aku nggak tahu namana). Aku lari keatas, padahal Mas Ricky udah siapin strategi pake sapu untuk ngambil sabukku yang menggantung seperti ular. Akhirnya sabukku jatuh. Aku lari lagi sambil teriak, makasih...
Setelah itu, sudah ada mobil yang mengantar kami ke UMM, tetapi roomate ku, Mas Arizky dan temen sehouseku, Virgi belum juga muncul. Padahal, kami dituntut untuk segera berangkat. Akhirnya aku berangkat duluan. Mas Arizky masih diatas dan aku telpon, " don't worry, ada kloter kedua kok"
Akhirnya sampai di UMM, bingung nyari gedung tempat dilaksanakannya lomba. Muter- muter dulu, tetapi akhirnya sampai juga. Yang mengejutkan, Mas Arizky, Mas Jawa, dan Virgi belum dateng. Padahal yang kloter kedua udah dateng loh, aku sms Mas Arizky. Ternyata setelah hampir setengah jam mereka baru dateng pake mikrolet. Untung, dan sudah tahu tempatnya di lanati 1 masjidnya UMM (aku lupa lagi namanya).
Kami menunggu lama... sekali dari pukul 09.25-16.30-an aku dan teman- teman menunggu waktu presentasi dan menunggu waktu berakhir. Beberapa menggunakan cerita asli, beberapa menggunakan cerita fiksi yang sesuai dengan tema. Meskipun begitu, ada juga peserta yang tidak sesuai dengan tema.
Aku bolak- balik keluar-masuk karena bosan terus didalam. Beli bakpao, cilok teh, dan macem macem. Keliling UMM, dan berbagi kegiatan yang lain.
Aku kasihak kepada Mas Jawa yang kehilangan sepatunya. Padahal dikawasan Masjid loh, jadi intinya. Meski di Masjid, kalau ada kesempatan, pastilah ada pencurian. (geleng- geleng kepala). Akhirnya Mas Jawa pake sandal.
Setelah karatan menunggu. Akhirnya pengumumannya dibacakan, dan aku nggak nyangka banget bisa masuk 10 besar dan berhak mengikuti final. Dari SMA-ku, yang lolos ada Aku, Mbak Tania, Mbak Diani, Mbak satunya lagi aku lupa, apadahl sudah akrab (Mbak Fitri kalau nggak salah), dan Ika. Besok senin adalah final, doakan kami menang. Aamien..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,