Jangan Nunggu Sampai Tua, Ayo! Gapai Impianmu Sekarang

Jangan Nunggu Sampai Tua,

Ayo! Gapai Impianmu Sekarang

By:

~Muhammad Abdul Manaf ~

Judul Asli: If You Could Be Anything, What Would You Be?; Teen's Guide to Mapping Out The Future

Judul Buku: Young, Rich, ‘N Famous; Cara Seru Merancang Masa Depan Fantastis

Penulis: Jeanne Webster, C.P.C.

Penerjemah: Asih Siti Aisyah

Penerbit: Kaifa

Tahun terbit : 2005

Tebal buku : 244 halaman

Rating : *****
Resensator: Muhammad Abdul Manaf

" Nggak ada impian yang bisa jadi nyata kalau kamu nggak bangun dan mewujudkannya" Anonim

Mungkin kamu pernah bermimpi atau hanya berangan- angan seandainya kamu menjadi seperti artis idola kamu yang kaya raya dan tenar. Kamu mungkin ingin seperti Daniel Radcliffe ataupun Paris Hilton. Seandainya saja kamu ditawari hidup seperti bintang idolamu, pasti kamu mau banget. Atau kamu ingin menjadi miliarder dan menguasai perusahaan besar seperti Bill Gates? Boleh saja, tapi jangan sampai impian kamu hanya menjadi sekedar angan- angan tanpa usaha untuk mewujudkannya.

Buku motivasi ini dirancang oleh penulisnya yang merupakan seorang mentor pengembangan diri bagi ortu dan remaja terkemuka di Amerika untuk mendorong kamu agar nggak hanya bermimpi, tapi juga mewujudkannya sejak dini. Dalam buku ini, kamu akan menemukan berbagai pertanyaan dan latihan- latihan yang akan memotivasi kamu untuk mewujudkan mimpi- mimpi kamu. Nggak peduli meskipun kamu masih remaja, malah jika kamu masih muda, semakin banyak kesempatan yang dapat kamu raih. Dengan kata lain, peluang mewujudkan mimpi kamu semakin besar. Hal inilah yang membuat buku karangan Jeanne Webster ini berbeda dari buku motivasi yang lain. Selain itu, bahasa yang digunakan cocok banget buat kamu dan mudah dipahami. Sehingga kamu akan lebih enjoy menikmati buku ini.

Buku ini berisi cara- cara memetakan masa depan kamu dan mewujudkannya lewat pilihan- pilihan yang kamu buat sendiri. Dan buku ini akan menjadi pedoman selama kamu berusaha untuk mewujudkan mimpimu itu. Buku ini berusaha mengajak kamu untuk berpikir setinggi- tingginya tentang siapa kamu dan bisa jadi apa kamu nantinya. Tapi yang paling penting, buku ini akan mengajakmu untuk mengembangkan diri lewat impian- impianmu.

Dalam buku ini, ada banyak sekali kata mutiara yang dapat kamu temukan yang dapat memotivasi kamu untuk terus mewujudkan mimpimu dan lebih bersemangat, seperti "Nasib itu bukan masalah perubahan, tapi masalah pilihan. Nasib itu nggak harus ditunggu, tapi

harus dicapai". Selain itu, setiap bab dalam buku ini kaya akan hal- hal Nbaru yang menakjubkan dan mengasyikkan untuk terus dibaca dan dipahami.

Kelemahan buku ini sulit dicari, dengan kata lain buku ini wajib kamu baca jika kamu memang benar- benar pingin mewujudkan impianmu. Dengan cover yang menarik dan berbagai ilustrasi, buku ini sangat segar. Kekurangan buku ini terletak pada setiap ilustrasi yang semuanya perempuan. Ilustrasi yang menggambarkan laki- laki tidak ada sama sekali. Selain itu, ada kesalahan penulisan nama pada halaman sebelum cover, nama yang seharusnya ditulis Kent Nerburn, di sini tertulis Kent Nerburnb. Kesalahan lainnya adalah dalam buku ini, terlalu mengabaikan Tuhan sebagai sumber segalanya, seperti daalm kutipan berikut ini,"... Spiritualitas nggak perlu jadi hal yang paling penting untukmu, tapi aku menemukan kalau aku jadi lebih membumi dan tenteram melalui spiritualitas (hal. 214)" Anjuran berdoa kepada Tuhan setelah berusaha tak ada sama sekali.

Dengan berbagai kekurangan buku ini, tetap saja buku ini sangat aku anjurkan untuk kamu punyai, setidaknya kamu mau membacanya di perpustakaan sekolah atau perpustakaan daerahmu. Karena buku ini akan memotivasi kamu untuk mewujudkan mimpimu. Yakinlah kamu punya kemampuan untuk menjadikan kehidupanmu berharga dan penuh kegembiraan, dan tentunya kamu bisa meraih impianmu

"Tahun- tahun terbaik dari hidupmu adalah tahun- tahun saat kamu memutuskan bahwa salahmu adalah milikmu. Kamu tidak menyalahkan pada ibumu, lingkunganmu, atau presidenmu, kamu sadar bahwa kamulah yang mengontrol nasibmu sendiri" ~ Albert Ellis