Gejala unggas yang terinfeksi flu burung bervariasi, bahkan kadang tanpa gejala. Gejala yang umum adalah :
bersin
pembengkakan kepala
jengger berwarna biru keunguan
bercak merah ( perdarahan di bawah kulit ) pada tulang dan sayap
tidak dapat berjalan
kepala dan leher berputar – putar
mencret
penurunan produksi
tidak mau makan
kotoran berwrna hijau keputihan
Sifat Virus AI
Tahan dalam feses selama 30 hari pada suhu 4 C dan 7 hari pada syuhu 20 C
Peka terhadap suhu panas ( 64 C selama 4.5 menit dan 80 C selama 1 menit >> mati )
Peka terhadap sinar ultraviolet/matahari
Peka terhadap desinfektan : Formaldehid, chlorine, iodine, phenol, detergent, dll
Pada telur virus mati dengan pemanasan 64 C selama 5 menit.
Cara Penularan
Bahan infeksius: tinja, urine, air mata, secret saluran nafas
Penularan melalui udara, kontak langsung
Penularan: dari unggas ke unggas, unggas ke hewan lain dan dari unggas ke manusia
Sumber Penularan
Ayam sakit: leleran tubuh ( hidung, mulut, mata ), kotoran
Unggas yang dapat tertular virus : burung puyuh, itik, angsa, burung peliharaan, burung liar, ayam buras
Hewan lain : babi, harimau, kucing
Gejala flu burung pada manusia
Seperti gejala flu pada umumnya : demam, suhu di atas 38 C, sakit tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala, lemas
Dalam waktu singkat dapt menjadi berat dengan terjadinya pneumonia/radang paru-paru
Masa Inkubasi :
Virus masuk ke tubuh manusia sampai menimbulkan gejala dalan beberapa jam – 3 hari.
Pencegahan
Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Segera mencuci tangan dengan desinfektan/sabun setelah kontak dengan unggas
Kenali gejala penyakit flu Al secara dini
Melakukan vaksinasi terhadap unggas
Jika menemukan unggas mati mendadak dengan gejala seperti di atas segera lapor RT, RW, mantra hewan atau dinas pertanian
Penanganan ayam mati : dipegang dengan kaos tangan/plastik, dibakar kemudian ditanam.
Pelaporan
: Dinas Pertanian Kota Kediri
Jl. Brigjen Pol. Bachri No. 98 A Telp. (0354) 685184
Dinas Kesehatan Kota Kediri
Jl. Super Semar 112 Kediri Telp. (0354) 682001
RESIKO MASIH TINGGI
ayam masih berkeliaran di sekiter rumah/belum dikandangkan terutama di pemukiman makam penduduk
penjualan ayam hidup
pemotongan ayam dimana saja
iklim, musim hujan
sanitasi lingkungan
transportasi dan perdagangan ayam
perdagangan kotoran ayam
virus telah dapat menular dari ayam yang tidak menunjukkan gejala sakit
vaksinasi belum dapat mencakup seluruh ayam
kesadaran dan kepedulian masyarakat masih rendah
-67% masyarakat mengetahui bahaya flu burung, tetapi dianggap masalah di daerah lain dan belum berencana melakukan tindakan
CATATAN :
Pada pembelian unggas hidup dari pasar, 42% korban adalah ibu rumah tangga dan anak – anak, resiko terbesar adalah saat penyembelihan dan pembersihan bulu.
Jika membeli daging ayam :
cucilah ayam dengan air mengalir
dengan direbus virus sudah mati (apalagi dengn 3x pemasakan : direbus, digoreng dibumbui)
Selesai memasak jangan lupa mencuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir
JIka membeli telur:
Sebelum dimasak (digoreng/direbus) cucilah dengan air mengalir
Jika ingin disimpan dikulkas, cuci juga dengan air mengalir, karena jika ada virus yang menempel dikulit akan tahan hidup selama 30-40 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar kamu mengenai apa yang aku tulis di atas. Tapi tolong jaga kesopanan ya,