Aku lahir pada tanggal 10 Juni 1994 disebuah desa yang bernama Gondang. Menurut cerita, kenapa dinamai Desa Gondang dikarenakan digunakan untuk kejar- kejaran seorang tokoh desaku pada zaman dulu dahulu kala. Istilahnya Gondang- gandinge wong. Atau yang lebih singkat tentu saja Gondang. Aku di beri nama Muhammad Abdul Manaf, kata Bapakku, aku diberi nama ini karena nama ini merupakan nama salah seorang kyai yang kondang. Teman- temanku memanggil aku Manaf, tapi jika pertama kenalan dengan orang, aku suka diapnggil Abdul. Aku juga suka menggunakan nama pena Rakha Abdul Multazam. Soalnya namanya terdengar keren, tapi tetap ada artinya. Desaku terletak di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sedikit dipedalaman, tapi akses jalannya sudah mudah dan terhitung maju. Desaku punya pasar sendiri, dan fisilitas- fasilitas lainnya yang juga mendukung. Wartel dan earnet sudah ada. Terobosan baru yang langka mengingat Desaku agak terpencil.
Ayahku bernama Saekhoni, beliau hanya tamat SD, sedangkan Ibuku, Isiqomah, hanya tamat MTs atau setingkat SMP waktu itu. Aku memanggil kedua orang tuaku, Bapak dan Emak. Mereka berdua sudah sepuh, keduanya bermur 50 tahun lebih. Di keluargaku mengalir darah petani dan sangat sederhana, keluargaku tidak memiliki sawah yang terlalu luas, tapi cukup untuk menghidupi keluargaku yang bejumlah lima orang, kedua orangtuaku, dan juga aku bersama kedua kakak- kakakku. Aku anak terakhir di keluargaku. Tidak ada yang istimewa dengan rumahku, rumah tua berbentuk joglo khas adat jawa. Tidak ada alat elektronik dirumahku, kecuali sebuah radio warisan kakekku. Dirumahku juga tidak ada sepeda motor, yang ada hanya sepeda biasa. Tapi anehnya, prestasi akademikku kurang mnggembirakan. Mungkin aku kurang rajin belajar.
Aku orangnya, bagimana ya? Aku bingung menjelaskannya, lebih mudah kalau kalian yang menilai diriku. Aku tidak mau narsis. Yang jelas, samapi sekarang tinggiku belum mencapai 160 cm. sekitar, 155 mungkin, dengan bobot 41 kg. Kulitku coklat, menurutku. Tapi teman- temanku mengatakan dan sering mengolok- olok aku, HITAM. Wajahku standar. Aku mencoba menerima diriku apa adanya. Kadang, aku iri dengan kedaan fisik teman- temanku. Jika seperti ini, aku berfikir, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangnnnya masing- masing. Tidak ada yang perlu ditertawakan, Tidak ada yang perlu ditutup- tutupi, It’s me!.
Aku orangnya sosialis alias suka membantu, aku tak tega melihat teman atau keluargaku kesuasahan meskipun aku tak terlalu bisa membantu. Aku periang, aku suka bicara, dan selalu ingin tahu. Kadang teman- temanku mengatakan aku ini cerewet. Tapi aku tak ambil pusing, inilah diiku. Jika kamu punya pertanyaan, gimana sih sebenarnya si Abdul ini? Tanya saja sama teman- temanku, kurasa mereka lebih bisa menilai diriku. Aku orangnya hobi membaca dan terobsesi untuk menjadi penulis, tapi selalu gagal, Cobaannya berat kawan!. Yang perlu kamu ketahui, aku orangnya pemimpi. Kalau disuruh bermimpi, aku pasti mimpi yang gila- gilaan deh. Aku juga suka buat makalah dan diskusi. Itu kegiatan yang paling mengasyikkan, apalagi jika ada perdebatan seru. Mantap!!!. Sudah banyak makalah yang aku uat bersama kelompokku, bukannya aku sombong, tapi kebayankan yang mengerjakannya, terutama jika itu tugas sekolah adalah aku. Aku tidak pernah keberatan akan itu, karena memang itu adalh hobiku. Aku juga punya hobi ngenet. Hobi yang cukup mengasyikkan, apalagi sejak di desaku ada warnet, tambah rajin aja. Aku belajar sendiri komputer, ngenet, dan segala macam yang ada di internet itu. Tapi, aku juga belajar banyak dari sekolahku, bisa dibilang, sekolahkulah yang mengenalkan aku pertama kali tentang komputer. Apalagi setelah ikut ekstra KIR, tiap hari jadi menghadap koputer terus. Sampai saat ini, keahlianku mengoperasikan komputer lebih baik daripada teman- temanku, meskipun aku tidak punya komputer di rumah.
Terlahir dikeluarga sederhana dan ndeso tidak membuatku patah semangat aku mencoba maraih pendidikan terbaikku dengan sekolah di MTsN Kediri 2. Awalnya keluargaku melarangku ubutk sekolah disana terutama, Ibuku. Tapi aku telah berniat untuk menempuh pendidikan terbaik di Sekolah terbaik, MTsN Kediri 2. Terbukti nasibku memang ada di sekolah yang berjarak sekitar 17 km dari rumahku itu. Tahun 2008 aku dan teman- temanku berhasil megharumkan nama MTsN Kediri 2 dikancah perlombaan nasional, Lomba Penelitian Ilmiah Remaja atau LPIR yang diselenggarakan DEPDIKNAS. Tapi diajang ini aku belum mendapatkan juara. Itu tak apalah, aku menganggapnya sebagai penyemangat untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi tahun depan. Tahun 2009 aku dan teman- temanku berhasil lagi menuju ingkat nasional dalam ajang Indonesian Science Project Olympiad atau ISPO yang baru diselenggarakan pertama kali oleh PASIAD Indonesia. Dalam ajang inipun aku juga belum meraih juara. Bukannya aku tak bersyukur atau apa, tapi kalau aku ikut perlombaan atau acara- acara seperti itu, aku jarang sekali mendapat gelar juara. Itu aneh, tapi aku berusaha selalu untuk melakukan yang terbaik. Meskipun aku tahu, ada beberapa guru disekolahku yang kadang- kadang, menurutku melecehkanku, mengatakan kalau aku itu orangnya suka ngalor- ngidu, menclak-menclok, diomongi angel. Bukannya aku seperti itu, aku sadar juga sih, tapi aku hanay mengikuti kata hatiku. Dimana hatimu berada, disitulah hartamu berada. Aku tidak suka dipaksa. Aku makhluk merdeka. Tapi jarang orang yang mengerti aku.
Inilah diriku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Aku ingi menjadi diriku sendiri. Bukan orang lain. Jika kamu ingin mengenal diriku lebih jauh, kamu bisa add aku di facebook atau kirim e-mail di larsya_hapra94@rocketmail.com kita bisa ngobrol lebih banyak tentang hidup dan kehidupan ini. Kutunggu!