30 Juni 2011

Tatsuya Fujisawa, Aku Iri Padamu

Hai guys, ini adalah surat yang aku buat untuk Tatsuya Fujisawa, tokoh fiktif cowok dalam novel karangn ilana tan yang berjudul Autumn in Paris. Tahu kan? Kalau belum tahu kapan- kapan aku review bukunya buat kamu atau yang paling mudah nih, go on to your favorite bookstore! Aku yakin ada kok di sana.

Kepada Tatsuya Fujisawa

Hai Tatsuya, comment allez-vous?

Langsung saja, Tatsuya Fujisawa, aku tidak memiliki waktu banyak untuk menulis surat ini.

Salahkah jika aku menyatakan bahwa kau adalah orang yang beruntung? Karena kau pernah mengenal cintamu dan berusaha meraihnya. Meski takdir mengatakan tidak. Karena orang yang pernah mengejar cintanya adalah orang yang beruntung. Meski gagal, setidaknya mereka telah mencoba, dan kebanyakan mereka menjadi lebih bijaksana karena itu.

Mungkin kau bertanya-tanya siapakah orang yang berani menasehatimu seperti ini. Asal kau tahu saja, aku selalu mengikutimu, apalagi jika kau bersama Tara Dupont, aku mulai mengamati kalian berdua sejak kau turun di bandara Charles de Gaulle dan mampir di salah satu kafe kopi untuk menikmati café crème dan bertemu Tara. Sederhananya, aku mulai mengikutimu sejak kau tiba di Prancis. Aku punya banyak nama, setidaknya aku memiliki darah Perancis, Indonesia, dan tentu saja, Jepang. Sama sepertimu.

Tatsuya Fujisawa, aku iri padamu. Karena kau mencintai Tara Dupont. Setidaknya kau bisa mengenalnya. Sedangkan aku tidak bisa berkenalan dengannya sama sekali. Mengirimimu surat inipun dengan sangat terpaksa kulakukan. Karena aku mendengar apa yang terjadi padamu dan Tara. Aku tidak tahu apakah aku harus senang atu sedih. Tapi aku adalah orang baik, jadi kau tahu pasti bagimana perasaanku.

Seandainya bisa, sebenarnya aku ingin sekali bersaing denganmu. Kita lihat siapa yang akan dipiilh oleh Tara. Tetapi tidak, Tatsuya, aku tidak bisa karena suatu alasan yang tak bisa aku ceritakan padamu. Aku hanya bisa mengagumi Tara dari jauh. Aku hanya bisa melihatnya tersenyum ketika kalian pergi ke Taman Jardin du Luxembourg, Musée Rodin, Arc de Triomphe, dan jalan- jalan kota Prancis yang indah.

Jika kau merasa bahwa kau terluka karena mengetahui bahwa kau TIDAK LAGI BISA mencintai Tara Dupont, bagaimana perasaanku yang hanya bisa mencintainya tanpa dia tahu bahwa aku ada, dan aku mencintainya? Aku ingin menukarkan segala- galanya agar aku bisa melihatnya tertawa bahagia ketika melihatku. Tahu bahwa aku ada.

Sekali saja aku ingin bisa berjabat tangan dengannya, mendengarnya berbicara padaku, memandang mata abu- abunya yang hangat, melihat rambutnya yang diterbangkan oleh angina musim gugur Prancis.

Tatsuya Fujisawa, bukankah sudah aku bilang aku iri padamu. Bahwa kau pernah merasakan apa yang aku inginkan? Jika satu- satunya jalan adalah menukar diriku denganmu agar aku bisa merasakan cinta kepada Tara Dupont, aku akan mengambilnya. Meski aku tahu bahwa suatu saat hatiku akan berdarah karena cinta itu. Aku harus mengubah rasa cintaku itu menjadi rasa sayang kepada seorang adik. Hal itu mungkin cukup bagiku, karena aku tetap punya alasan untuk menjaga Tara agar dia tetap bahagia, sebagai kakak yang baik. Meski aku harus tersenyum kepadanya tetapi hatiku menangis.

Kuau boleh mengataiku sebagai pria yang melankolis. Terserah padamu saja, sebelum aku tak bisa berkomunikasi denganmu lagi, aku ingin berkata padamu. Setidaknya kita sama-sama menyukai Gadis Musim Gugur itu dan kita terluka karena tak bisa memilikinya karena takdir yang berbicara. Tapi tetap saja, aku telah kalah dan aku puas dengan itu.

Selamat tinggal dan salam persahabatan,

Hiroshi Aki


Tahu gak, aku belum pernah ngegombal sebelumnya. Yah, secara aku cowok apa adanya, tapi mencoba aja, pasti berguna. Betul tidak?


22 Juni 2011

Fiksi ke Realita

Banyak banget hal- hal fiksi di dunia ini yang berusaha dijadikan nyata oleh apar penggemarnya. Seperti novel, dongeng, teknologi, dan berb agai macam hal yang diluar kuasa manusia untuk menciptakannya.
Banyak sekali contoh yang bisa didapatkan. Aku akan mencontohkan diriku sendiri saja. Aku menyukai novel Harry potter. Saking tergila- gilanya, aku mulai berkhayal bahwa aku bisa melakukan sihir. Bahwa suatu hari nanti aku akan dipanggil ke Hogwarts untuk belajar sihir di sekolah. Aku mulai membeli sweater dan jubah harry potter, membuat tongkat, mengoleksi semua hal yang berbau harry potter. Bagi sebagian orang mungkin aku dianggap gila. Tapi bagiku, berhasil mendapatkan apa yang aku inginkan merupakan kepuasan.
Sama halnya novel yang lain. Seperti Tetralogi Musim karya Ilana Tan. Banyak fans nya yang ingin sekali novel tersebut diangkat menjadi layar lebar (aku juga ingin sih). Tapi emang novel yang dibuat oleh Kak Ilana Tan itu merupakan kisah yang aku yakin banyak terjadi pada orang- orang. Soalnya seperti kisah nyata. Meski mirip dengan drama korea, tetapi tetap saja bagus sekali untuk diikuti. Karena penguasaan bahasa yang bagus sekali oleh Kak Ilana Tan. Apalagi Kak Ilana Tan misterius. Aku aja nggak tahu dia kayak apa. tetapi menilik dari karyanya, dia seperti bekerja dlaam bidang marcom. marketing and communication. Mungkin chinese, karena dari pilihan katanya. Toh di Indonesia banyak seklai chinese dan indo kan? Pernah pergi ke Jepang, Perancis, Korea, dan Inggris! karena pekerjaanyya. Mungkin usianya sekitar 30 tahun kebawah, tetapi diatas 25 tahun.
Tetapi, aku berharap karyanya dapat difilmkan. Semoga aja. Aku juga berdoa agar aku bisa memulai menulis novelku secepat mun gkin.

17 Juni 2011

A moment to remember

Nggak pernah nyangka, setelah setahun di asrama Universitas Brawijaya, sekarang harus pindah ke asrama yang baru. Asrama asli milikku (Sebenernya punya sekolah) di Tlogowaru. Asramanya mneurutku bagus dan menarik sekali.
Asrama yang baru emang gede dan hanya ada dua gedung, A untuk cewek dan B untuk cowok. Kamarku terletak di G. B lantai 3 kamar 4. Seru sekali, tapi sayang viewnya ke kebun yang ehem, sedikit suram. Tapi ya, emang kenapa? Toh hantunya kayaknya nggak bakalan nongol di samping jendela kamarku kan?
Asrama baru ini satu kamar diisi 8 anak. 2 Senior, 3 junior, dan 3 lagi buat junior ( maksudku adik kelasku). There are many students who don't like this arrangement. Maybe they think this is about privacy or something. In our last dormitory, one room just 2 person. So, they still grumble.
Bagiku sih, nggak ada bedanya satu kamar 2 atau 8 orang. Toh kalau 8 orang malah kaya di Wild Child kan? Yang penting enak sama satu sama lain, ada lemari, meja belajar, nayaman. Udah.

Ini hadiah dari temen- temenku di hari terakhir mau pindah (padahal ultahku udah pada 10 juni lalu)
Kardusku, isinya kebanyakan buku!

Kardus temen-temenku. Banyak banget.

Kamarku di hari- hari terakhir. Berantakan karena mau pindahan

Teman- teman sehouse ku (dari kiri ke kanan; Shakina, Bagas, Lutfi)

Ika, Karlita, Lutfi

Ika, Karlita

Luthfi

Temen- temen houseku lagi diskusi (pembagian hadiah dan masalah jaket)

10 Juni 2011

Birthday

Nggak kerasa sekarang udah tua. Sudah memasuki tangga 17 berarti tangga yang harus kulalui tinggal dikit. Memang, pada dasarnya, ulang tahun itu membuktikan bahwa kita bisa melalui tahun ini, tapi juga berarti umur kita terkurangi. Meskipun demikian, konsep ulang tahun= umur berkurang kurang dianut oleh banyak orang.
Dalam ulang tahun 17 ini biasa aja, kuakui aku memang tua meski dalam kenyataannya nggak kayak gitu. When you see me you will not figure out that i am 17 years old. Who knows?
Umur meningkat berrati tanggung jawab juga meningkat. Hal itu yang rasanya berat.


Wish List-ku
1. Beli laptop
2. Beli kamera digital
3. Menang Lomba di OPSI 2011
4. Menang lomba ISPO 2012
5. Dapat dilai bagus di Semester 2
6. Nerbitin buku ditrahun 2012

Semoga haerapanku yang belum tercapai bisa tercapai ditahun depan. Harapanku yang sudah tercapai alhamdulillah.