28 Agustus 2009

Jangan Lewatkan Puncak Hujan Meteor Perseid

Artikel ini aku dapaet dari Kompas. dulu kalo nggak salah aku juga pernah liat kayak gini, tapi di utara, namanya nggak tahu tuh, cZ aku dulu masih SD and nggak ngerti ginian, penting bagus and indah, ya.... Subhanallah.....

Selasa, 11 Agustus 2009 | 12:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti tahun-tahun sebelumnya, hujan meteor Perseid kembali terjadi pertengahan bulan Agustus ini. Pada puncaknya, Rabu (12/8) malam, kalau beruntung, Anda dapat melihat puluhan meteor setiap jamnya.

Peristiwa ini dapat diamati dengan baik Rabu besok menjelang tengah malam sampai Kamis (13/8) subuh sebelum matahari terbit. Untuk melihatnya, amati dengan seksama rasi bintang Perseus di arah Timur Laut menjelang tengah malam. Cahaya-cahaya komet akan muncul dari titik radian dekat rasi bintang tersebut. Itulah mengapa namanya Perseid karena memang diambil dari nama rasi tersebut.

"Pertunjukan langit Perseid selalu menjadi hujan meteor tahunan terbaik," kata Bill Cooke, Kepala Meteoroid Environments Office NASA di Alabama. Tidak perlu peralatan khusus untuk melihat hujan meteor tersebut. Bahkan, lebih menyenangkan mengamati dengan mata telanjang daripada menggunakan teropong karena bisa melihat munculnya meteor-meteor dari sudut langit yang lebar.

Lebih dari itu, pengamatan malam hari akan ditemani penampakan Bulan yang memasuki kuartal keempat. Namun, cahaya bulan akan sedikit mengganggu pengamatan karena cahayanya akan melemahkan cahaya komet, terutama yang kecil dan terlampau redup.

Hujan meteor Perseid terjadi karena Bumi melintasi serpihan-serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle. Saat masuk atmosfer Bumi, bongkahan-bongkahan batu angkasa tersebut akan terbakar dan menghasilkan kilatan-kilatan cahaya di langit.

Debu-debu dan serpihan ditinggalkan komet Swift-Tuttle saat memasuki orbit terdekat dengan Matahari beberapa tahun lalu. Komet yang memiliki periode orbit 130 tahun itu terakhir memasuki orbit terdekat dengan Matahari pada tahun 1992.

Teman Juga Berperan

Tanpa kita sadari sebenarnya hal penting yang paling berpengaruh di lingkungan kita adalah “Teman”. Kok bisa ya?? Ya, soalnya teman yang sebaya dengan kita adalah orang yang paling mengerti kita. Sehingga kita merasa cocok dengan dia. Sah-sah aja sich........ tapi yang pasti jangan sampai hal itu mengarahkan kita ke arah yang negatif.

Jangan relakan waktu belajarmu demi hal-hal yang tidak bermanfaat, misalnya aja nich...... hang-out bareng temen (boleh aja hang-out bareng temen, tapi....ingat waktu), dan jangan sampai mengganggu belajar. Biasanya kalo udah denger yang namanya “Keluar sama temen 1 genk!” meskipun orang tua gak ngijinin tapi kita pasti bakalan nekat tetep keluar. Kalao udah gitu susah dech....!!! tapi kalao kita nunggu kesadaran juga kelamaan, terus gimana jalan keluarnya?

Caranya jadilah sahabat atao teman yang baik bagi sahabatmu itu. Supaya dia juga menjagamu ke arah yang baik. Jangan pernah mencoba menganggap bahwa teman adalah lawan, boleh-boleh aja saingan tapi yang sportif. Jangan berfikir bahwa kita mengajarkan hal baru kepada teman akan membuat kalah dengannya, tapi justru ilmu kita akan bertambah darinya.

Cobalah care dengannya agar dia juga mencoba care denganmu. Nach..... semoga aja persahabatan kalian dapat lebih bermakna dan bermanfaat^_^

“sebaik-baiknya sahabat adalah yang bermanfaat bagi sahabatnya sendiri.”

27 Agustus 2009

Diskriminasi ODHA

UgH.................................................... akhirnya tahu deh, kalo aku nggak lolos. sebenarnya artikel yang aku tampilin ini merupakan artikel pertama yang aku buat untukj lomba artikel dalam rangka konferensi HIV/AIDS seasia pasifik yang kalo artikelnya bagus bisa ikut konferensi. Tapi, artikelku (kalo menurutku sendiri) jelek. Tapi yah..... kalo untuk seumuran aku nih, udah terbasuk hebat.... He........... He..................... He...................
Jangan lupa komen aja tak tunggu!



ANTI STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)


SIAPA YANG PANTAS DISALAHKAN???




Saya tidak kehilangan martabat saya sebagai manusia hanya karena saya HIV positif. Saya bangga atas diri saya sendiri, atas usaha saya menghadapi hidup sebaik kemampuan saya. Saya sayang pada diri saya sendiri, dan tidak perlu ada rasa malu atau rasa bersalah yang mengikat langkah saya. Dan bagi saya, jika saya meninggal karena HIV, bukan berarti saya lebih hina dari pada orang yang meninggal karena sakit jantung atau kanker atau yang lainnya.
Suzana1


HIV/AIDS dari hari ke hari semakin meningkat. Menurut perkiraan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, setiap hari terdapat lebih dari 5000 orang berusia 15- 24 tahun mengidap HIV dan AIDS, hampir 1800 penderita HIV di bawah usia 15 tahun tertular dari ibunya dan sekitar 1400 anak di bawah usia 15 tahun meninggal akibat HIV2. Wabah ini terutama dipicu oleh para penyalah guna narkoba suntik dan para pekerja seks komersil. Para ahli memperkirakan bahwa sampai tahun 2002 ada sekitar 12-19 juta orang3. Sedangkan jumlah orang dengan HIV di Indonesia sampai 2002, diperkirakan antara 90000-130000 orang4. Sebanyak 90% kasus HIV merupakan akibat dari penularan seksual dan 60-70%kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual.

Anehnya, semakin banyak masyarakat pengidap HIV/AIDS, lingkungan masyarakat bukan semakin sadar dan mengerti tapi malah memupuk sifat individualisme mereka hingga tumbuh subur, akibatnya prilaku diskriminasi terhadap penderita ODHA Semakin merebak dimana-mana.

Dari realita tersebut, tentunya banyak orang yang bertanya-tanya, apakah sebabnya sehingga orang cenderung menjauhi, bahkan mendiskriminasikan para korban ODHA. Padahal, penyakit tersebut bukan keinginan para korban ODHA, penyakit itu juga bukan seperti pandangan orang- orang, yaitu penyakit yang disebabkan kutukan dari Tuhan yang dikhususkan pada orang- orang yang hina, tapi penyakit itu merupakan sebuah cobaan, apakah kita bisa melewatinya, atau tidak.

Penyebabnya tak alin adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap penyakit ini. Pentingnya pendidikan seks (sex education) yang sehat dan aman masih dianggap hal yang tabu di Indonesia. Hal itulah yang mendasari sulitnya pengenalan HIV/AIDS kepada masyarakat luas, terutama sasaran yang sekarang ini kerap dibidik adalah remaja.
Sebenarnya, ketidaktahuan masyarakat itu ada dampak positif dan negatifnya. Positifnya, masyarakat tidak tahu apa itu HIV/AIDS, jadi mereka tidak perlu takut terhadap ODHA. Tapi sayangnya, ketidaktahuan masyarakat itu lebih banyak mengundang kenegatian dari pada positif, hal itu dikarenakan semaki masyarakat tidak paham akan HIV/AIDS, maka semakin besar penyakit HIV/AIDS ini menyebar.

Orang pedesaan masih menganggap bahwa penyakit ini merupakan penyakit kutukan, dengan didasarkan tidak adanya obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Persepsi masyarakat desa inipun perlu mendapat perhatian pemerintah, agar tidak menyebar ke masyarakat yang lain.

Bukannya tidak ada obatnya, tapi belum ditemukan obatnya, selama ini, obat yang ada hanya untuk mencegah dan menghambat menyebarnya virus HIV lebih jauh dalam menyerang sistem kekebalan manusia.

Dan sekarang ada obat yang lebih canggih, yang dapat memperlambat kegiatan HIV menginfeksikan sayang masih sehat. Obat ini disebut sebagai obat antiretroviral. Untuk mengobati HIV, tidak boleh memakai satu jenis obat sendiri; sedikitnya kita harus pakai kombinasi dua jenis obat, tetapi agar terapi ini dapat efektif untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya ODHA memakai kombinasi tiga obat. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral atau ART5.

Selain hal- hal seperti yang disebutkan di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan akibat dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit HIV/AIDS, yaitu bagaimanakah cara penularan HIV/AIDS itu. Bagi orang awam, berinteraksi dengan orang berpengidap HIV/AIDS adalah hal berbahaya. Mereka cenderung menggunakan prinsip. Berani mendekat, nyawa lenyap. Karena apa? Hal itu di karenakan mereka berasumsi ODHA itu berbahaya, pembawa sial, pencabut nyawa, orang hina, tak berguna, dan segala caci maki yang menusuk hati. Siapa lagi yang salah di sini? Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit HIV/AIDS.

Perlu di ingat, HIV/AIDS menular melalui:
Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil)
Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV
Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu
Melahirkan, dan jika menyusui sendiri

Tetapi, HIV/AIDS tidak menular melalui: bersalaman, berpelukan berciuman batuk, bersin memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll. gigitan nyamuk bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.

Hanya ada satu kasus terjangkitnya HIV/AIDS akibat berciuman, setelah terdeteksi, ternyata ada pendarahan gusi pada orang itu. Jadi, HIV/AIDS akan menular jika terjadi kontak atau pertukaran cairan dari orang yang terkena HIV/AIDS ke orang normal.

Tetapi masalahnya, susah sekali mengubah peresepsi yang sudah tertanam dipikiran masyarakat. Tidak hanya langsung sekali penyuluhan, tapi berkali-kali. Dan hasilnyapun jauh dari yang diharapkan. Usaha tersebut sangat sulit sekali, terutama di Indonesia yang notabene, masyarakatnya masih di dominasi masyarakat pedesaan dengan beragam kultur yang berbeda. Sehingga jika ingin memberikan penyuluhan, setidaknya penyuluh merupakan warga dari desa tersebut yang memiliki pengaruh yang signifikan bagi kehidupan masyarakatnya. Seperti kepala desa, ketua adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang lain.

Sayangnya lagi, sangat sedikit orang Indonesia ini yang peduli akan ODHA. Jika mereka tidak terjangkit penyakit HIV/AIDS, berarti tidak ada kewajiban bagi mereka untuk peduli pada koraban ODHA. Keindividualismean manusia memang benar- benar telah menutup mata dan hati mereka untuk peduli pada saudara- saudara kita yang terjangit HIV/AIDS. Mereka tidak tahu, ada banyak saudara kita yang harus kita bantu, mereka asyik jalan- jalan ke mall- mall mewah, pesta, menghambur- hamburkan uang diatas penderitaan orang lain.

Hal diatas salah besar, apakah kita tega pada saudara kita, membiarkannya sendirian didalam penderitaan, dalam sebuah lingkungan yang bahkan dia tidak tahu kapan ajal menjemputnya, seperti yang diketahui, orang pengidap HIV/AIDS, sangat mudah terinfeksi penyakit, penyakit ringan seperti flu, jika menginfeksi ODHA, maka penyakit itu bisa bersarang lebih lama dibanding jika penyakit itu menginfeksi orang normal.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka? Membangkitkan mereka dari mimpi buruk panjang mereka? Apa yang bisa kita lakukan? Apa yang bisa kota lakukan, yang setidaknya mampu nisa membuat mereka sedikit kega dan tersenyum kembali?
Ada banyak kawan, ada banyak sesuatu yang bisa kita lakukan, antara lain kita bisa membuat poster- poster, brosur, tulisan- tulisan tentang HIV/AIDS, tentang bagaimanakah cara berinteraksi dengan penderita ODHA. Terus berkarya baik itu lewar seni, musik, karya ilmiah, dan terus memberitahu kepada orang beteapa bahayanya penyakit HIV/AIDS, ingat, penyakit HIV/AIDS yang berbahaya, bukan orangnya. Jika kita hati- hati dan tidak sembrono, maka bersosialisasi dengan ODHA, merupakan hal- hal yang normal, sesuatu yang tidak perlu kita takuti.

Oleh karena itu, sangat perlu sosialisai tentang penyakit HIV/AIDS pada masyarakat umum, terutama pada masyarakt desa. Sosialisasi itu perlu agar masyarakat bisa sadar dari persepsi buruk mereka terhadap ODHA. Dan yang paling penting adalah menghindari perilaku- perilaku yang bisa menyebarluaskan epidemi HIV/AIDS terhadap masyarakat luas.

13 Agustus 2009

PENTINGNYA SEX EDUCATION

PENTINGNYA SEX EDUCATION SEBAGAI LANGKAH AWAL PENCEGAHAN HIV/AIDS BAGI REMAJA

Oleh: Jayen Aris K, M. Abdul Manaf, Rizka Oktavania



HIV/AIDS dari hari ke hari semakin meningkat. Menurut perkiraan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, setiap hari terdapat lebih dari 5000 orang berusia 15- 24 tahun mengidap HIV dan AIDS, hampir 1800 penderita HIV di bawah usia 15 tahun tertular dari ibunya dan sekitar 1400 anak di bawah usia 15 tahun meninggal akibat HIV. Wabah ini terutama dipicu oleh para penyalah guna narkoba suntik dan para pekerja seks komersil. Para ahli memperkirakan bahwa sampai tahun 2002 ada sekitar 12-19 juta orang. Sedangkan jumlah orang dengan HIV di Indonesia sampai 2002, diperkirakan antara 90000-130000 orang.
Penyebabnya tak lain adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap penyakit ini. Pentingnya pendidikan seks (sex education) bagi remaja masih dianggap hal yang tabu di Indonesia. Hal itulah yang mendasari sulitnya pengenalan HIV/AIDS kepada masyarakat luas, terutama sasaran yang sekarang ini kerap dibidik adalah remaja. Karena masa remaja merupakan masa yang sangat rentan terkena pengaruh- pengaruh negatif dari luar juga rasa keingintahuan yang tinggi.
Banyak remaja yang belum memahami apa arti dari sex education. Contohnya saja, selama melakukan wawancara terhadap beberapa remaja di Kota Kediri, hasilnya sungguh sangat mengecewakan. Mereka menganggap bahwa sex education menuju hal- hal yang negatif. Seperti yang diungkapkan oleh Arik Wahyu Pratama (15 thn) , sex education itu..... ”pokoke isine sing ngeres- ngeres”.
Hal yang diungkapkan oleh Arik, demikian biasa disapa, itu merupakan persepsi yang salah. Sex education menurut persepsi yang benar merupakan sebuah pembelajaran mengenai kesehatan reproduksi manusia. Jadi, hal yang diungkapkan oleh remaja kebanyakan kepada kami merupakan persepsi yang negatif dan kurang benar.
Sex education sebenarnya merupakan sebuah langkah yang bagus untuk memperkenalkan bahaya HIV/AIDS lebih dini kepada remaja. Sehingga, remaja terhindar dari HIV/AIDS. Tetapi, banyak masyarakat yang mendengar kata seks berpikiran negatif sehingga menghambat pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS.
Disisi lain, sedikit remaja yang tahu apa itu HIV/AIDS dan cara penularannya. Padahal, sekrang ini, banyak ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) adalah remaja. Hal itu merupakan dampak dari kurangnya pemahaman tentang HIV/AIDS itu sendiri. Maka diperlukan suatu pembelajaran yang mengulas masalah- masalah kesehatan reproduksi, yang tak lain adalah sex education.
AIDS (Accuired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Gejala awal dari HIV/AIDS tidak terlihat. Tetapi baru terasa setelah 7- 10 tahun.
Bagi orang awam, berinteraksi dengan orang berpengidap HIV/AIDS adalah hal berbahaya. Padahal perlu di ingat, HIV/AIDS menular melalui bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi; Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV; Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan; Melahirkan, dan jika menyusui sendiri.
Tetapi, HIV/AIDS tidak menular melalui: bersalaman, berpelukan berciuman batuk, bersin memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll. gigitan nyamuk bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, dll.
Oleh sebab itu sex education sangat penting diberikan pada remaja demi masa depan remaja itu sendiri dan lingkungannya. Sehingga mereka lebih memahami dan menjaga kesehatan repsoduksi agar terhindar dari penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
Sex education dilakukan tidak hanya satu kali saja, tetapi harus dilakukan beberapa kali oleh beberapa pihak yang berwenang, seperti Tim Lak UKS tiap sekolah. Tetapi nyatanya, sangat sedikit pihak yang sadar untuk memberikan sex education pada remaja.
Mereka menganggap, jika remaja diberi pendidikan seks, dikhawatirkan remaja akan mencoba- coba hal- hal yang belum pantas dilakukan oleh orang yang belum menikah. Hal inilah yang mendasari sulitnya pelaksanaan sex education pada remaja yang notabene mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar dalam mencoba hal- hal baru.
Pelaksanaan sex education kebanyakan dalam bentuk lokakarya yang disampaikan oleh pihak Dinas Kesehatan yang terkait. Pelaksanaan inipun tidak bisa dilaksanakan secara maksimal jika tidak ada kesadaran dalam diri remaja. Sebagai awalan, dalam pendidikan seks, sebaiknya para remaja diberi pengarahan tentang kesadaran diri sendiri dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan, terutama akan bahaya HIV/AIDS yang semakin melanda jiwa- jiwa rentan remaja.
Sehingga diharapkan pemanfaatan sex education secara maksimal dapat mencegah dan mengurangi penularan penyakit HIV/AIDS terhadap remaja. Mengingat remaja merupakan tunas harapan bangsa yang harus dipelihara agar dapat memajukan bangsa dan negara ini.
Bagaimanakah nasib bangsa ini jika tunas- tunas bangsa telah digerogoti HIV/AIDS? Hal itu dapat dicegah jika para remaja memiliki kesadaran terhadap kesehatannya yang bisa didapat dalam sex education yang berkualitas dan bertanggungjawab. Akhirnya, sex education diharapkan mampu mengurangi resiko penularan HIV/AIDS yang semakin gencar menyerang remaja Indonesia.


Be a Winner!!!

Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin”

Sekarang kita tinggal pilih, mau jadi winner or looser? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja udah nyerah, pasang kuda – kuda dan dalam hitungan ketiga lari ngibrit, patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma aja, bahkan gagal total. Ataukah seorang pemenang, yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan do’a dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah kamu!

Aku kalo kita tercipta menjadi seorang pemenang. Sayangnya kita sendiri yang menjadikan diri kita seorang pecundang. Bagaimana tidak, waktu kita kecil kita tidak mampu berbuat apa – apa, yang bisa kita lakukan hanya menangis. Lihatlah diri kita sekarang, kita bisa berjalan bahkan berlari, kita bisa makan bahkan membuat makanan, kita bisa berbicara bahkan bernyanyi.
Coba banyangkan apa yang akan terjadi apabila sejak kita terlahir kita menjadi seorang pecundang yang takut belajar berjalan karena takut jatuh, yang takut makan sendiri karena takut belepotan dan ketakutan – ketakutan yang lain. Mungkin manusia akan punah karena tak mampu berbuat apa – apa.

Apabila kita tercipta menjadi seorang pemenang, mengapa kita rubah diri kita menjadi seorang pecundang??? Pecundang yang mencari kambing hitam atas kesalahannya, pecundang yang bila diberi penghalang akan berbalik arah, pecundang yang selalu mencari jalan pintas atas semua kesulitan, pecundang yang ingin sukses tanpa kerja keras dan pecundang yang selalu menunggu keajaiban turun dari langit.

Salah satu rintangan bakal kita hadapi di kelas ini yaitu UAS, UAN, Ujian semester, satu rintangan yang sangat mudah dibanding rintangan–rintangan yang akan kita hadapi dihari yang akan datang. Inilah saatnya kita menentukan menjadi siapakah kita? The winner, or looser??
Jika kita memilih menjadi pemenang, masih ada waktu tuk menyiapkan semua bekal, masih ada waktu tuk menyingkirkan semua rintangan, masih ada waktu tuk mengubah pikiran kita terutama tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
And the last I say:

U are what u think! So, u must believe that u are the winner!! If u believe it, u’ll be the big winner!!

S’mangat, cuy……!!!
JJJ
Danu 9-G

Atlantis itu INDONESIA???

Pren, pada pernah denger cerita tentang Atlantis khan? Itu tuh,, yang katanya negeri besar yang sangat megah dan jaya. Jadul (jaman dulu) Atlantis itu menjadi pusat peradaban dunia, tepatnya puluhan ribu tahun yang lalu. Walaah, kita masih di alam arwah, belum lahir ya, kepikiran aja belum kali. Kata Plato (427 - 347 SM) puluhan ribu tahun yang lalu itu gunung berapi meletus bareng-bareng, menimbulkan gempa, es mencair, dan banjir gede. Akibatnya nih, sebagian permukaan bumi tenggelam alias hilang. Nah, salah satu yang hilang itu adalah Negeri, lebih tepatnya, Benua Atlantis. Yap, mangkanye nih kita sering denger "Atlantis yang Hilang".

Tapi tau ga, Pren? Sekarang Benua Atlantis itu dah ketemu, maksudnya dah diketemuin. Mana? Koq ga keliatan? Ya Allah, segede gini ga keliatan? Nih, simak hasil penelitian Aryso Santos (2005). Menurut dia Benua Atlantis itu ternyata adalah bumi yang sekarang kita injak-injak, ih..kasar banget sich, maksudnya bumi yang kita menginjakkan kaki di atasnya ini. Ah, yang bener nih? Gimana caranya coba? Jadi Mas Santos ini ngebandingin 33 hal (termasuk luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani) antara kondisi fisik Benua Atlantis sama kondisi fisik Indonesia sekarang. Ternyata sama tuh. Luas wilayah Atlantis jadul terbentang dari Selatan India, terus Sabang sampe Merauke (kayak lagu aja..). Ribuan pulau di Indonesia sekarang, jadul-nya menyatu. Mungkin karena penghuninya telah lupa padaNya, bergelimang dosa dan berhura-hura, azab Allah pun turun. Dan terjadilah bencana besar itu, gunung berapi meletus bareng-bareng. Dahsyat, Maan! Sebagian daratan tenggelam dan jadi lautan. Sebagiannya lagi bakal jadi pulau-pulau kayak sekarang.

Jadi sekarang gimana, Pren? Bangga donk kita kalo gitu. Tapi apa cukup bangga doank? Nggak khan? So, kita kudu berubah (saatnya berubah!). Kita kudu semangat, disiplin, kerja keras, belajar yang banyak, ta'at beribadah, jauhi perbuatan dosa. Intinya kita harus menjadi mu'min yang sejati gituu.. Spiritnya donk, spiriiittt! Biar kejayaan Atlantis terulang kembali di Indonesia ini. Dan yang lebih penting lagi, karena jumlah muslim terbesar dunia ada di sini, peradaban muslim Indonesia bakalan maju dan jaya.

OK, Pren. Jadul aja bisa, kenapa sekarang enggak!? Tul khan? Hahahahahahahaha J!!!!


[d’9G_noe]

Bla Bla Bla Segala....

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, di masa itulah kamu bertumbuh...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu....

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih, karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan...

Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif....
Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ........


Nangisuitis

Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut,mata kedip-kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

Curhatitis B

Bawaanya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis,Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.


Shooping Syndrome

Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot, Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet cowoknya ikut tipis. Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).



Cerewetisme

parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping muncrat, telinga tetangga budek,. Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos

Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak. Efek samping: menor, telat, gak kebagean makanan. Minum segera Sari Bawat (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

Cemburunotomy

Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik. Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

Langkah Biar Jadi Remaja Pede

BERDIRI TEGAK, Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna. Pokoknya jangan sampai kelihatan lecek dech, soalnya penampilan seseorang akan menentukan penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda.

BERSIKAP ASERTIF, Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan.

OBYEKTIF MENILAI DIRI SENDIRI. No body's perfect, nggak ada orang lain di dunia ini yang sempurna, dan nggak ada juga orang di dunia ini yang benar-benar nggak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda, jadi buat apa minder....??? Nggak ada untungnya.

BUANG RASA TAKUT. Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap mata lawan bicara kita, tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang, kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana mimik wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan, apalagi kalo sampi ngiler nggak karuan.

SEDIKIT BASA BASI. Coba’in dweh bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa percaya diri kemu boleh juga mencobanya.

BICARALAH YANG LUGAS. salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter. Dan biasanya terlalu banyak berkata, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee, anu dan yang sejenisnya, misalnya. " saya akan eeeee, anu, saya kan anu......". (d’9G_new)



SELAMAT MENCOBA. JUST TOBE YOUR SELF AND DON’T BE LOOSER!!!

Rokok..... Bahayanya.......

Rokok…....Surya…..., pasti udah gak asing lagi di telinga kalian, pernah liat, eitzzz…, jangan coba-coba nyobain lho! Tahu nggak kenapa? Coz, rokok dapet nyebabin jantung koroner, hipetensi, impotent, kanker (bukan kantong kering lho…!), gangguan janin, e’n ujungnya KEMATIAN!!

Tapi gak afdhol juga kalo sobat gak tau apa rokok itu???

Rokok sebenernya terbuat dari bahan dasar tembakau yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Pada dasarnya rokok itu adalah pabrik bahan kimia perusak organ-organ tubuh. Bayangin dech sobat…, satu batang rokok mengandung 4.000 jenis bahan kimia. E’n bahan tersebut digolongkan menjadi 2, yakni golongan gas (nikotin) dan golongan padat (tar). Tar yaitu kumpulan dari bahan kimia, sedangkan nikotin adalah bahan yang membuat orang ketagihan.

Rokok itu dapat nyebabin kulit kering, pucat, terjadinya penuaan dini, nafas pendek, dada sesak, sakit tenggorokan, merusak gigi, e’n dapet nyebabin gusi serta bibir menjadi hitam( ngeri banget nggak seh……)

O’iya ada lagi ( kapan selesainya…!!!) merokok adalah jembatan untuk mengkonsumsi miras dan narkotika. Coz, dengan memperoleh kepuasan dari rokok, si perokok akan meningkatkan kepuasannya lagi dengan mencoba untuk minum-minuman keras ‘n narkoba yang luebhiiih merusak badan.

OK friends that’s all information 4 me, and thanks 4 your attention…...

JJJ

(d’9G_new)

-----------------------------
Ini bukan tulisan saya. Ini adalah tulisan teman saya, (-,-)