30 Mei 2009

The Alcemist


“The Alchemis” mungkin masing sangat asing di telinga kita. Tapi, bagi para kutu buku pasti “The Alchemist” udah gak asing lagi dong? Yupz, “The Alchemist” adalah buku karangan Paulo Coelho yang bercerita tentang perjalanan seorang anak dalam mengejar mimpi dan mencari harta karun yang berada sangat jauh dari negaranya. Paulo Coelho lahir di Brazil tanggal 24 Agustus 1947. Ayahnya adalah seorang insinyur dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Cita-citanya menjadi seorang penulis terhalang oleh permintaan orang tuanya yang akhirnya memaksa Paulo Coelho bersekolah di jurusan hukum. Beberapa tahun kemudian, dia meninggalkan sekolah hukum dan bekerja lagi menjadi seorang penulis buku dan lagu. Buku-buku Paulo Coelho kini telah banyak yang beredar, di antaranya adalah “The Alchemist”.

The Alchemist adalah sebuah novel yang menarik dengan semburan optimisme seorang anak yang berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya menjadi nyata. Novel yang bercerita tentang kisah Santiago, seorang anak laki-laki yang telah bermimpi dan keberanian untuk mengikutinya. Setelah mendengarkan "tanda-tanda”, Santiago melakukan perjalanan eksplorasi. Ia mencari harta terpendam di dekat pyramids di Mesir. Ia rela menjual seluruh domba-dombanya untuk biaya berkelana mencari harta karun di Mesir. Ketika ia memutuskan untuk pergi, ayahnya hanya menasihati bahwa "Berjalanlah di dunia sampai anda melihat bahwa kami adalah istana, dan perempuan yang paling indah". Dalam perjalanan, Santiago melihat kemegahan dunia, dan memenuhi segala macam orang-orang seperti raja dan alchemists. Namun, pada akhir novel, ia menemukan bahwa "harta terletak di mana hatimu berada", dan bahwa harta adalah perjalanan itu sendiri, Perjalanan yang ia buat, dan hikmah yang dia peroleh

Selesai sudah deh cerita Santiago dan harta karun yang ia peroleh. So, buat kita-kita nih. Jangan pernah berhenti bermimpi dan jangan pernah putus asa menggapai mimpi. Satu kata untuk kita semua “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”. Jadi, kalau kalian lagi putus asa dan menyerah, inget aja perjalanan Santiago dalam menggapai mimpi. Jadikan pengalaman adalah sumber motivasi untuk kita.

Motor Matic: Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin

Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya kita cermati ulasan perbandingan
antara ketiganya berikut ini :


1. Yamaha Mio

Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia.
• Bintangnya motor matik di Indonesia
• Penjualannya Laris manis....
• Bukan Cuma untuk kaum hawa aja, tapi cowok juga boleh ko’
• Harganya terjangkau
• Pelopor motor matik di indonesia
• Sayangnya, ada bunyi tikusnya jika dipake,...
• Aksesori dan spare partsnya banyak, jadi mudah dimodifikasi sesuai keinginan


2. Honda Vario

• Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc).
• "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.
• Tidak jadi irit, karena menggunakan mesian radiator
• Canggih, emang.... kebengkel ongkos juga bertambah kan???
• Spare parts langka
• Kesiapan mekanik bagus....
• Harganya memang sedikit mengoyak kocek....


3. Suzuki Spin

• Dibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc.
• Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc?
• Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli.
• Servis dan ganti oli, gampang....
• Tidak menggunakan radiator. Simpel.

23 Mei 2009

Lomba Menulis tentang HIV dan AIDS

Lomba Menulis HIV dan AIDS untuk wartawan, mahasiswa, dan umum

Tema Tulisan
1. Pengurangan Dampak Buruk Narkotika Suntik
2. Anti Stigma dan Diskriminasi
3. Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS)
4. Program Pemakaian Kondom
5. Pengobatan, Dukungan dan Perawatan

Ketentuan Lomba
-Kategori peserta: Wartawan, Mahasiswa dan Umum
-Panjang tulisan tidak lebih dari 1500 kata
-Jenis huruf yang digunakan Times New Roman size 12pt paragraf 1,5
-Tulisan dikirim dalam bentuk soft copy berikut scan KTP ke lombatulis09@aidsindonesia.or.id
atau dalam bentuk hardcopy berikut foto copy KTP dikirimkan ke Panitia Lomba dengan alamat: Menara Eksekutif Lt.9, Jl, MH Thamrin Kav.9, Jakarta Pusat 10330 paling lambat 31 Mei 2009 cap stempel pos
Hadiah untuk semua kategori
Juara I: Uang 10 juta + tiket PP + akomodasi+ biaya registrasi untuk mengikuti Konferensi Aids Asia Pasifik ke IX di Bali, Agustus 2009
Juara II: uang 7,5 juta rupiah
Juara III: uang 5 juta rupiah
Contact person: Aldo 021 990 39647